"Kebahagian kecil bisa dicari dengan tersenyum bersama keluarga"
-LovariaAuthor POV
Seorang gadis cantik yang tubuhnya masih dibaluti dengan selimut tebal enggan bangun dari posisinya. Cahaya yang masuk dari celah cendela, tidak membuatnya terusik dari mimpi indahnya.
Klekkkkkkkk
Suara pintu yang terbuka tidak menggoyahkan tidurnya.
Terlihat seorang paruh baya memasuki kamar gadis tersebut dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lova bangun ini udah siang!!!" ucap seseorang tersebut dengan menarik selimut yang dipakai Lova.
Lova hanya menggeser tubuhnya dengan berbalik membelakangi seseorang tersebut, seakan enggan diganggu dari tidurnya. "Setengah jam lagi Ma, Lova masih ngantuk."
"Ini udah jam 06.30, setengah jam lagi kamu masuk!" ucap Mamanya geram.
"Aaaaa baru ja-----HA APA MA 06.30? Hih Mama kenapa nggak bangunin Lova sih." gerutu Lova dengan mengibaskan selimutnya. Lova pun segera berlari menuju ke kamar mandi.
Sarah hanya geleng-geleng melihat kelakuan anaknya tersebut. "Ingat jangan hanya cuci muka aja, baru pertama masuk sekolah masak bau asem." goda Mamanya dari dalam kamar Lova.
"MAMAAA." teriak Lova geram karena kelakuan Mamanya.
Sarah hanya cengengesan mendengar teriakan anaknya tersebut. Sarah pun keluar dari kamar Lova dan menuruni tangga menuju ke ruang makan untuk menunggu Lova yang sedang bersiap-siap. Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya Lova pun turun kebawah dengan seragram yang ia kenakan. Tidak lupa senyum yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
"Pagi Pa, pagi Ma." sapa Lova sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi Lova."
"Pagi juga Lova."
"Kakak kok Papa sama Mama aja sih yang disapa, Lesky juga mau disapa." ucap seorang anak kecil dengan memanyun-manyunkan bibirnya.
"Aduh maaf kakak lupa. Sini Rezqy peluk kakak dulu. Udah jangan ngambek lagi" ucap Lova sambil merentangkan kedua tangannya, dengan berat hati Rezqy menerima uluran tangan Kakaknya yang ingin memeluknya tersebut. Setelah itu Lova terus-menerus mencium pipi gembul milik Rezqy, hingga membuat si empunya kesal.
"Kak udah dong Lesky geli, nanti pipi Lesky habis kalo kak Lopa cium melulu." ucap Rezqy dengan polosnya sambil mengembungkan pipinya dan melipat kedua tangannya di atas dada.
Lova terkekeh geli "Kok ngambek lagi sih? Maaf deh." ucap Lova sambil menoel pipi Rezqy. Rezqy tetap pada posisinya tanpa melirik Lova. "Yaudah nanti pulang sekolah Kak Lova bawain permen lolipop, dua sekaligus deh. Mau nggak?" rayu Lova pada adiknya yang kalau ngambek seperti anak remaja.
Terdengar Lova menyebutkan permen, tanpa aba-aba Rezqy pun menoleh "Benelan ya Kak, awas kalau bohong. Yaudah Lesky maapin Kak Lopa." sahut Rezqy dengan antusias, tanpa meminta izin Rezqy pun langsung memeluk kakaknya tersebut. Lova pun tersenyum dan membalas pelukan adiknya tersebut. Dengan sedikit sogokan hati Rezqy meluluh. Sedangkan Papa dan Mama Lova hanya geleng-geleng melihat kelakuan kedua anaknya tersebut.
Setelah drama yang memakan waktu sekitar 10 menit Lova pun memutuskan langsung berangkat ke sekolah karena waktunya sudah hampir telat.
"Pa, Ma Lova langsung berangkat ya, ini udah hampir telat." ucap Lova sambil melihat jam di pergelangan tangan kirinya dan berjalan menuju kedua orang tuanya.
"Nggak sarapan dulu kak?" tanya Mama Lova.
"Enggak, nanti di Sekolah aja Ma Lova makannya." jawab Lova sambil mencium satu persatu punggung tangan kedua orang tuanya.
"Pa, Ma Lova berangkat. Dek kakak berangkat." ucap Lova sambil berjalan menuju pintu utama.
"Hati-hati Kak." sahut Rezqy.
Lova hanya mengacungkan kedua jari jempolnya dengan arti 'Ok'
Setelah Lova sampai di pintu utama Lova pun berbalik dan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum." ucap Lova.
"Wa'alaikumsalam." jawab mereka serempak.
Setelah itu Lova melanjutkan langkahnya dan hilang dibalik pintu utama.
Btw ini cerita pertama aku :v.
Maaf ya kalau nggak nyambung :))
Jangan lupa tinggalkan jejak :)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVARIA
Teen FictionPercayalah takdir tak pernah salah. Tentang dia, aku, kamu, dan mereka yang terlibat di dalamnya.