"Sahabat adalah rumah keduaku setelah keluarga."
-LovariaTidak memakan banyak waktu akhirnya Lova pun sampai di sekolah. Setelah liburan semester tidak banyak yang berubah dari sekolahnya ini, hanya pagar yang semakin mengkilau karena dicat ulang, pohon yang semakin rimbun, dan pastinya adik kelas baru, haha. Setelah memikirkan banyak hal tentang sekolahnya ini, ia bergegas ke papan pengumuman yang tertera didekat gerbang.
"Misi-misi Lova cantik mau lewat." ucap Lova sambil menyela kerumunan orang yang sedang berusaha mencari nama mereka di papan pengumuman tersebut.
Dengan kekuatan menerobos tanpa batas akhirnya Lova mencapai paling depan. "Huhh, emang ya ini sekolah tu muridnya banyak." cerocos Lova sambil mengelap keringat yang menetes di dahinya.
"Emm, mana yaa." gumam Lova sambil mencari namanya di papan tersebut.
Lovaria Vantasya Ravanderal, XI MIPA-2.
'Yeaa ketemu' batinnya. Setelah menemukan apa yang dia cari, Lova pun bergegas menuju ke kelasnya tersebut.
Tanpa memperdulikan sekitar, dia pun langsung masuk dan menuju ke kursi yang kosong.
"LOVAAAAA!!!." teriak seseorang memberhentikan langkah Lova. Lova pun mencari asal suara itu, setelah ketemu.
"TIARAP KUUU." dia membalas tak kalah kerasnya. Lova pun berlari ke arah yang ia panggil Tiarap tersebut. Ia berhamburan ke pelukan seseorang tersebut "Aaa Lova kangen Tiarap." ucap Lova yang masih menikmati pelukannya.
Seseorang tersebut menjitak kepala Lova. "Nama gue Tiara bege, bukan Tiarap." jawab Tiara ketus. Walaupun perasaannya sebal dengan panggilan Lova tetapi dia tetap membalas pelukan sahabatnya tersebut.
Lova hanya cengengesan mendengar gerutuan Tiara.
"Ekhmm, Tiara aja nih yang dipeluk, kita berdua nggak?" ucap seseorang menggoda Lova.
Karena sadar ada yang sedang menggodanya, Lova pun melepaskan pelukannya dengan Tiara.
"Aaa Sopay sama Molen kuuu." ucap Lova sambil merentangkan kedua tangannya kearah dua sahabatnya itu. Namun mereka malah melipat kedua tangannya diatas dada. Lova pun mengurungkan niatnya untuk memeluk mereka, dan menatap mereka dengan tatapan bingung. Sedangkan Tiara hanya cengengesan dibelakang Lova.
"Lo tu bisa nggak sih gak ganti nama orang sesuka hati lo, mak gue tuh udah kasih nama gue bagus-bagus Sofie malah lo ganti Sopay, gak sekalian bajaj gitu." cerocos Sofie tanpa ada titik dan koma.
"Tautuh nama gue juga, padahal tu nama gue sudah cantik Melly, diganti Molen. Emang lo fikir gue makanan gitu." timpal Melly dengan memanyun-manyunkan bibirnya.
Lova terkekeh geli melihat tingkah kedua sahabatnya tersebut. "Itu tuh panggilan kesayangan Lova ke kalian. Seharusnya berterima kasih pada Lova kembarannya Umji Gfriend ini." balas Lova dengan bangganya.
Tanpa permisi Tiara langsung menjitak kepala Lova dari belakang. "Mimpi lo ketinggian, gak mau pelukan lagi?" tanya Tiara kepada tiga sahabatnya.
Mereka pun berpelukan seperti tidak bertemu satu tahun, padahal di rumah mereka sering bertemu dan bermain bersama. "I miss you dear" Melly pun berucap dengan nada alaynya.
Sofie pun menonyor kepala Melly "Alay lo nyet. Kalian juga, padahal tiap hari ketemu." ucap Sofie dengan memutar kedua bola matanya.
Mereka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mengapa mereka sebego ini? Setelah itu mereka hanya saling pandang dan
1
2
3
"Bahahahaha." tawa mereka pecah mengingat kebodohan mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVARIA
Teen FictionPercayalah takdir tak pernah salah. Tentang dia, aku, kamu, dan mereka yang terlibat di dalamnya.