-22-

315 27 4
                                    

Halo!!
Udah lama, ya, rasanya ini book terbengkalai ㅋㅋㅋ
Bahkan kayaknya udah lumutan, deh😅
Cus ajalah langsung











"Ngg? Kita mau kemana?" tanya Sooyoung saat menyadari jika jalan yang dilaluinya bukanlah jalan menuju rumah. Chanyeol terkekeh tetapi lelaki itu tetap diam seolah tak ingin memberi tahu.

Begitu mobil terparkir, barulah Sooyoung menyadari jika mereka berada di sebuah caffe. Dari depan caffe itu terlihat biasa saja. Bisa terbilang kecil dan monoton seperti caffe pada umumnya. Namun saat kaki menapaki lantai dalam, bangunan berdesain Eropa lama serta harum dari bau kopi akan menyambut indera penciuman. Tak terlupakan lemari-lemari berukuran sedang berisi buku yang menjadi sekat antar meja.

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat seperti ini?" tanya Sooyoung dengan perasaan tak percaya.

"Tempat ini selalu menjadi persinggahanku kala stres." Jawab Chanyeol dengan menggeret kursi untuk Sooyoung. Tak lama setelahnya seorang waiter datang menghampiri mereka dengan selembar menu.

"Wah, siapa yang kau bawa ke sini, Yeol-a? Apakah dia gadismu, huh?" tanya waiter bername tag Zhang Yixing dengan menggoda.

"Eii, tentu saja dia gadisku, hyung. Hyung jangan sesekali menggodanya, okay?" jawab Chanyeol yang tanpa diketahui kalau Sooyoung sudah memerah dibuatnya.

"Aku mengerti, tuan muda Park. Jadi apa pesananmu?"

"Seperti biasa, hyung. Hanya saja berikan dua porsi dengan ukuran lebih besar."

Tidak perlu mencatatnya, karena Yixing hafal di luar kepala tentang apa yang dimaksud dengan 'seperti biasa' oleh si pemuda Park itu.

"Okay, pesanan segera datang." Ujar Yixing dengan senyuman lalu melenggang pergi, meninggalkan kedua insan itu.

Dalam hati Sooyoung tak henti-hentinya memuji bangunan ini. Perpaduan antara caffe dan library membuatnya lebih rileks. Perlahan jemarinya terangkat, menggapai sebuah buku yang sudah usang –namun masih bisa dibaca- dari rak dekat tempatnya duduk.

'If you love two people at the same time, choose the second. Because if you really loved the first one, you wouldn't have fallen for the second.' –Johnny Depp.

Sooyoung tersenyum setelah membaca kutipan dari Johnny Depp. Entah mengapa Sooyoung selalu menyukai kutipan-kutipan yang diutaran lelaki kelahiran 1963 itu.

"Kau menyukainya?" tanya Chanyeol.

"Huh? Ya, aku menyukainya. Johnny Depp adalah salah satu idolaku." Jawab Sooyoung dengan bangga.

Tak lama kemudian Yixing kembali dengan membawa dua loyang pizza dan dua botol cola berukuran besar.

"Apa ini?" tanya Sooyoung terkejut. Kedua bola matanya bahkan sudah membola sempurna.

"Ayo bertaruh. Siapa yang cepat menghabiskannya, maka akan mengabulkan permintaan si pemenang." Ujar Chanyeol.

"Deal?"

Sooyoung sedikit berpikir namun akhirnya gadis itu berujar, "Okay, deal."

-NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE-


Semburat senyum kemenangan menghiasi wajah Sooyoung. Seloyang pizza dan sebotol cola berukuran besar berhasil ia habiskan.

"Lihat, aku yang menang." Ujar Sooyoung diakhiri kekehan.

Sedangkan Chanyeol, pria yang mengajak gadis itu bertaruh justru tersenyum pahit seraya memegang perutnya. Serangan rasa mulas yang menyerang perutnya secara mendadak membuat pria jangkung itu harus memperlambat kecepatannya mengunyah dan menelan. Sesekali pria itu mengutuk perutnya yang harus mulas tidak mengenal kondisi waktu dan tempat.

"Ah, iya iya. Kau yang menang."

Oh, aku harus ke kamar mandi. Perutku mulas sekali. Batin Chanyeol.

Melihat raut aneh di wajah Chanyeol, membuat Sooyoung yang semula tertawa menjadi khawatir. "Chanyeol, kau tak apa?"

"Kurasa, aku harus ke kamar mandi." Pamit Chanyeol dengan ekspresi menahan sesuatu.

Baru saja pria Park itu berdiri dan hendak berlari menuju kamar mandi, namun tubuhnya menabrak seseorang. Minuman dingin yang dibawa gadis yang ditabrak Chanyeol tumpah mengenai sisi perut seragam Chanyeol. Rasa dingin dari air yang meresap membuat perut Chanyeol bertambah mulas.

"Ah, maafkan aku." Ujar gadis yang ditabrak Chanyeol dengan panik. Dengan cekatan gadis itu langsung mengeluarkan selembar sapu tangannya dan membersihkan seragam Chanyeol. Namun Chanyeol menolaknya dan mengatakan ia baik-baik saja.

"Oh? Kang Seulgi?" ucap Sooyoung saat menyadari gadis itu adalah ketua kelasnya.

"Park Chanyeol? Park Sooyoung?" lirih Seulgi seraya menatap dua insan itu bergantian.

"Aku baik-baik saja." Ujar Chanyeol sebelum akhirnya melesat ke kamar mandi.

"Ka-kalian? Kalian bersama?" Tanya Seulgi dengan sedikit terbata.

"Lalu Sehun? Bukankah kalian berpacaran?"

Sooyoung terdiam. Kepala gadis itu menunduk dalam membuat surainya yang terurai berjatuhan.

Sebenarnya ia juga bingung. Sooyoung dan Sehun memang berpacaran. Tapi hati Sooyoung tidak bisa memandang Sehun sebagai pria. Malah bayangan sahabat masa kecilnya yang terlintas dalam benaknya.

Juga jika bersama Sehun, Sooyoung tidak bisa merasakan getaran sengatan listrik dalam tubuhnya.Tetapi hal itu tak berlaku bagi Chanyeol. Saat Sooyoung bersama pria Park itu justru ia merasakan getaran halus dan menyangat yang menjalar di tubuhnya. Tidak hanya tubuh melainkan juga jantungnya yang seakan menompa darah lebih kuat.

"Kau tidak berkhianat, kan?" Tanya Seulgi lirih, takut-takut salah.

"Seulgi-ya," Sooyoung meraih kedua tangan Seulgi, menggenggamnya, dan menatap gadis Kang itu dengan harap.

"Tolong aku, jangan bilang semua ini ke Sehun. Ku mohon?" lanjut Sooyoung. Sementara Seulgi menatap tak percaya.

Sudah lama Seulgi menyukai Sehun. Tapi sayang, ia hanya bisa menyukainya dalam diam. Kebersamaan Sooyoung dan Sehun cukup membuat Seulgi cemburu. Berulang kali Seulgi meyakinkan dirinya jika Sehun-Sooyoung hanya bersahabat.

Mengetahui sebuah fakta kemarin, yang mana Sooyoung mengakui jika ia telah berpacaran dengan Sehun, membuat gadis Kang itu tak memiliki harapan lagi. Oleh sebab itu ia melepas Sehun dan membiarkan pria yang dicintainya bahagia. Namun sebuah fakta yang mengatakan Sooyoung berkhianat sangat menohok hatinya.

"Ini gila." Lirih Seulgi kemudian pergi meninggalkan Sooyoung dengan pikiran kacau.

Tak jauh dari sana, tepatnya meja ke dua dari meja Sooyoung, seorang gadis dengan kacamata hitam dan sepasang earphone yang menyumpal telinganya tengah tersenyum miring. Sejak tadi ia berada di sana mulai dari Sooyoung-Chanyeol yang melakukan taruhan hingga kepergian Seulgi.

Drama yang indah. Mungkin jika gadis bermata sipit itu masuk ke dalam perangkapku, maka drama ini makin indah. Perfect, batin gadis itu kemudian pergi meninggalkan caffe sebelum ketahuan.

.

.

.

To be continued.

[Read this] Maaf dan makasih bagi kalian yang mau nunggu book ini sampai hampir setahun💕💕
Omong-omong, part ini udah ku tulis setahun yang lalu cuma belum aku publish gara-gara sudah masuk waktu hiatus ㅠㅠ
Mungkin untuk chapter kedepannya, kalau kalian merasa ada hal aneh dari tulisanku, (entah gaya bahasa, kerapian, dsb.) mohon maklumi karena selama hiatus aku jarang nulis🙏🙏

See u! 🙋

[ChanJoy] NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang