Kedekatan Sooyoung dan Sehun yang semakin menjadi-jadi membuat emosi gadis bernama Kang Seulgi meningkat. Hentakan kaki yang dibuatnya terdengar menggema di lorong tangga seakan ingin mengusik siapa saja yang tengah berlalu lalang di sana. Begitu kakinya menapaki lantai atas atau lebih tepatnya roftoop sekolah, gadis bermata kucing itu membanting kuat dahan pintu, menyebabkan suara debuman keras terdengar.
Dadanya naik turun akibat menahan rasa jengkel yang sudah menguasai tubuhnya. Dijambaknya rambut kecoklatan miliknya sembari berteriak histeris.
"ARGH! SOOYOUNG LAGI SOOYOUNG LAGI!!"
BRAK
Tangannya tidak tinggal diam. Tumpukan kursi yang sudah tak terpakai –yang memang disimpan di roftoop oleh pihak sekolah- Seulgi dorong hingga ambruk."Mengapa dia harus ada?" lirihnya
Dari balik tembok, Rose tengah berdiri dengan menyadarkan punggungnya. Ia sersenyum sinis sembari bertepuk tangan yang mana membuat Seulgi menoleh. Mata kucingnya terbelalak kaget ketika manik miliknya bersiborok dengan manik gadis itu.
"K-kau?” Seulgi terkejut “Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya kepada gadis yang sedikit banyaknya ia kenal akibat berita burung yang beredar.
"Kau ingin bekerja sama denganku?"
Kedua alis Seulgi saling bertaut menyebabkan kerutan-kerutan tipis muncul di keningnya. Apa itu? Ia tidak paham dengan apa yang dimaksud Rose.
"Singkatnya kita singkirkan Park Sooyoung bersama. Setelahnya kau bisa bersama Sehun dan aku bisa bersama Chanyeol." Lanjut Rose seakan menjawab ketidakpahaman Seulgi.
"Ta-tapi.. Bagaimana caranya?"
Yang ditanya menatap Seulgi seraya tersenyum tipis, seolah menyiratkan sesuatu yang berarti.
-NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE-
Gelapnya langit disertai angin malam menyambut langkah kaki Sooyoung ketika gadis itu berjalan di trotoar. Jaket rajut berwarna merah muda ia rapatkan guna menghalau dinginnya angin yang menusuk. Bukan tanpa sebab gadis itu keluar di malam yang sudah menunjukan pukul dini hari.Tadi, disaat dirinya tengah belajar, tiba-tiba perutnya --yang belum sempat terisi kudapan-- berbunyi yang menandakan dirinya lapar. Saat membuka kulkas, tak ada satupun bahan yang bisa ia gunakan untuk memasak selain bahan tteokbokki nenek. Alhasil, gadis itupun memilih untuk membelanjakan sedikit uangnya untuk membeli beberapa cemilan ringan di supermarket terdekat.
Tepat saat melewati sebuah gang sempit --karena itulah jalan pintas terdekat— Sooyoung merasakan seseorang mengikutinya. Langkah gadis itu memelan disertai pikiran yang bercabang.
Tidak, kau akan baik-baik saja, Sooyoung-ah, batinnya meyakinkan diri.
Tetapi hal itu tak berguna ketika mulutnya secara mendadak dibekap oleh seseorang menggunakan sapu tangan. Tidak ada yang aneh dari benda tersebut kecuali ketika hidung bangir Sooyoung menghirup bau alkohol. Perlahan pandangannya mengabur lalu menggelap. Tubuh gadis itu ambruk.
-NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE-
Jam malam semakin larut. Nenek yang masih terjaga karena menunggu kepulangan cucunya mulai tampak panik. Wanita tua itu sudah berulang kali bermondar-mandir seraya melirik jam yang menggantung di dinding rumahnya."Sooyoung-ah, kau dimana?" racaunya penuh kegelisahan.
Sedang di tempat lain, Sehun yang mulai jengah belajar langsung menutup bukunya. Kemudian tubuhnya ia sandarkan pada sandaran kursi seraya menarik kaki dan tangannya, memberikan sedikit perenggangan pada otot-otot kakunya.
Sebersit pemikiran tentang Sooyoung melintasi otaknya membuat tangannya mengambil ponsel pintar miliknya dan men-dial nomor gadis pujaan.
Tepat dering kedua, panggilan Sehun terangkat. Senyum sumringah yang semula terukur di paras tampan ya langsung meluncur ketika mendengar suara bergetar nenek di seberang.
"N-nek? Ada apa? Kemana Sooyoung?" Tanya Sehun diliputi rasa khawatir. Tidak ada jawaban yang diberikan nenek melainkan hanya isak tangis yang membuat Sehun semakin khawatir.
"Nek, tenang. Lima belas menit lagi aku akan sampai ke sana." Ucap Sehun sebelum menutup panggilan.
Bagai kilat, lelaki itu langsung menyambar jaket miliknya sebelum berlari menuruni tangga. Motor ninja hitam yang terparkir di garasi segera ia lesatkan menuju kediaman Sooyoung.
Tepat di menit kelima belas, motor Sehun telah terparkir di halaman rumah Sooyoung. Derungannya yang keras membuat Chanyeol --yang kebetulan juga masih terjaga—mengintip malu di balik jendela kamar. Bibirnya berdecak sebal saat melihat pria Oh yang sedang melepas helm full facenya. Namun pandangan itu ia tepis berganti rasa penasaran ketika melihat nenek yang berlari terbirit-bitit dari dalam rumahnya menuju Sehun. Bahkan di wajah yang sudah memiliki keriput itupun dipenuhi dengan banjiran air mata.
"Nek, aku janji akan segera menemukan Sooyoung." Ujar Sehun yang masih dapat Chanyeol dengar.
Pemuda Park itu mengernyit.
Sooyoung? Memang kemana dia?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanJoy] NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE✅
FanfictionIni adalah kisah tentang perjuangan Park Sooyoung untuk mendapatkan cinta seorang Park Chanyeol yang kehilangan separuh memorinya di masa lalu. Tidak hanya mereka, ada pun Sehun yang telah lama memendam rasa kepada Sooyoung dan Rose, perempuan yang...