Aku terbit untuk mu.
Aku tenggelam untukmu.
Aku menarikmu dalam jalur ketetapan. Hingga kau tak mendekat. Tapi tak pula menjauh.
Kau membutuhkanku. Tentu, meski nyatanya aku tak memerlukanmu. Itu aturan yang harus kupatuhi untukmu.
Kau mencintaiku?
Kalau begitu tetaplah berada pada landasan mu.
Jangan keluar lintas yang menyatu dengan batasanmu. Untuk memelukku.
Aku bukan untuk kau dekati.
Sebab saat kita dalam jarak yang menjangkau....
Kau akan binasa.
Bumi.
***
Puchanias
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sajak Gelap
PoetryHighhest Rank: #46 Sastra Mari bersenandung. Dengan menautkan cerita dari bukti alam yang menggambarkan luka kita. Mari memanggil cahaya. Dengan memerangkap kegelapan diri dalam tulisan yang memabukan. Karena... Bukankah tumpahnya kata tercela denga...