Begitu manisnya takdir.
Di sana tergeletak kenyataaan.
Ada ironi-ironi tak bernyawa yang mengurung kau dan aku.
Ironi yang menghancurkan mu.
Ironi juga yang mengobatimu
Lihat, keduanya kini tertawa.
Menonton kita yang mencoba menimba rasa.
***
Puchanias
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sajak Gelap
PoetryHighhest Rank: #46 Sastra Mari bersenandung. Dengan menautkan cerita dari bukti alam yang menggambarkan luka kita. Mari memanggil cahaya. Dengan memerangkap kegelapan diri dalam tulisan yang memabukan. Karena... Bukankah tumpahnya kata tercela denga...