19. Ironi

48 5 0
                                    

Begitu manisnya takdir.

Di sana tergeletak kenyataaan.

Ada ironi-ironi tak bernyawa yang mengurung kau dan aku.

Ironi yang menghancurkan mu.

Ironi juga yang mengobatimu

Lihat, keduanya kini tertawa.

Menonton kita yang mencoba menimba rasa.

***

Puchanias

Senandung Sajak GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang