Tik. Tik. Tik
Hujan penebar badai.
Airnya turun hingga ke pipi.
Sekiranya luang, menengok lah pada kami.
Aku dan langit.
Kami berdua
Sedang menangis.
Karena mataku.
Karena awannya langit.
Sudah tak bisa menampung embun luka yang diserahkan pada kami.
***
Puchanias
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sajak Gelap
PoésieHighhest Rank: #46 Sastra Mari bersenandung. Dengan menautkan cerita dari bukti alam yang menggambarkan luka kita. Mari memanggil cahaya. Dengan memerangkap kegelapan diri dalam tulisan yang memabukan. Karena... Bukankah tumpahnya kata tercela denga...