enam belas

425 74 11
                                    

Btw, ini adalah 25 Juli yang kedua di cerita ini.

Bukan, bukan umur cerita ini yang bertambah, tapi...

Happy Reading!

Irzan menjatuhkan tubuhnya ke springbed yang ada di kamarnya dan selanjutnya menghela nafasnya dengan berat.

Ia sungguh tak habis pikir dengan apa yang baru dikatakan Tania, bagaimana bisa gadis itu dengan pasrahnya mengalah demi sahabat yang tak layak disebut sahabat.

Kedua tangannya mengacak rambutnya sendiri, frustasi. Setiap perasaan manusia terhadap manusia lainnya tentu tak dapat dipaksakan. Dan begitu juga dengan Irzan yang diminta untuk mendekati--dalam artian mencintai (namakamu)--dan segera melupakan Tania.

"Gue harus ngomong ke (namakamu), harus!"
Seketika itu ia mencari hp yang terakhir ia ingat diletakkan di saku celananya dan selanjutnya mengetik lalu mengirimkan pesan ke (namakamu).

~ C H S I ~

Gadis ini sedang berada di kamarnya, duduk di sofa dekat ranjang dengan tangan yang memegang cangkir berisi teh hijau hangat dan sesekali menyeruputnya. Dia (namakamu), sedang merasakan moodnya membaik saat ada minuman manis dan hangat di sisinya.

Saat tengah menikmati teh hijau dan mendengarkan lagu-lagu kesukaannya, (namakamu) menyadari ada notifikasi dari aplikasi chat di hpnya. Dan dengan segera ia mengecek notif tersebut.

Irzan
• (nam), ntar malem sibuk nggak?

(Namakamu)
• Nggak, kenapa?

Irzan
• Gue jemput jam 7 ya

(Namakamu) yang sedang berbaring di tempat tidurnya pun menatap hpnya dengan disertai alis yang bertaut. Sangat aneh. Irzan yang selama ini cuek kepadanya, malah tiba-tiba mengajaknya jalan nanti malam.

Dan dengan cekatan, akhirnya ia membalas lagi pesan Irzan.

(Namakamu)
Mau ngapain?
• Gue nggak mau cari
masalah sama pacar lo

Irzan
• Gue mau ngomong, sebentar aja
• Nggak terima penolakan.

Balasan terakhir dari Irzan membuatnya makin heran. Ia sekarang memikirkan apa yang akan dibicarakan Irzan kepadanya. Namun, (namakamu) akan sangat tidak suka jika Irzan menemuinya jika hanya untuk membicarakan kekasih tercintanya itu, Tania.

(Namakamu)
• Ini pasti soal pacar lo 'kan?
• Ditunggu kelanjutan dramanya
buat mas dan mbaknya🔥

Sepertinya kebencian (namakamu) terhadap Tania berhasil mendorongnya untuk membalas pesan Irzan seperti itu.

Tanpa ia sadari, bahwa sebenarnya ia juga menciptakan drama di hubungannya dengan Iqbaal.

Dan ya, seketika mood yang baru saja berhasil membaik malah memburuk seketika. Ia benci Irzan. Tapi jujur, ia masih menyimpan sedikit rasa suka kepada cowok itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.45 WIB dan (namakamu) sudah siap dengan gaya pakaiannya yang terbilang santai.

Ia berjanji, cukup gaya pakaiannya saja yang santai, sikapnya di depan Irzan tidak boleh santai. Kenapa? Karena jika benar Irzan akan membahas soal Tania maka ia harus bersikap jutek, cuek, dan menampakkan kebenciannya terhadap Tania.

Curahan Hati Seorang Iqbaal ❌ CHSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang