Chapter 19: Pillowtalks.

1K 129 101
                                    






"I'd like to hold you close tonight and always"





"Mino!!! caption instagramnya gitu banget ih" kesal Irene ke mino yang lagi senyum-senyum scroll hape disampingnya.

"kamu diem-diem suka motoin aku ya" goda Mino ngeliat postingan ig Irene.

"kok malah ngalihin pembicaraan"

"abisnya kamu lucu kalo lagi manyun-manyun gitu" sekarang Mino uda matiin hapenya dan fokus ke Irene yang lagi rebahan disebelahnya.

"ayo tidur, uda diingetin Seulgi tuh" ucap Mino "ntar dikira kita lagi ngapain ga tidur-tidur" goda Mino "ah ampun sakit becandaa beb" Irene ngejewer Mino.

"becanda mulu, ini malem terakhir kita bisa bareng-bareng gini" Irene masih kesel.

"iya, maafin aku ya *cup* " Mino mengecup singkat bibir mungil gadisnya itu, Irene merona.

Sekarang posisi mereka hadap-hadapan, sangat dekat, sebenernya uda 4 malem mereka tidur bareng tapi baru 2 malem mereka bisa sama-sama "tidur" karna waktu Mino sibuk shooting MV Mino selalu balik ke resort larut dan Irene pasti uda ketiduran.

"I miss you" ucap Irene lembut.

"Ren..."panggil Mino, Irene ngerespon dengan anggukan.

"kamu ga takut kalau kita ketauan pacaran?" tanya Mino, Irene menatap lekat pria dihadapannya itu.

"kenapa aku harus takut?" tanya Irene balik bingung.

Mino menarik tubuh Irene kedalam dekapannya.

"gimana kalau orang-orang didekat kamu bakal ngaggep aku ga cukup?" jelas Mino.

Irene melepaskan diri dari pelukan Mino, untuk menatap mata lelaki itu.

"aku ga pernah nyembunyiin kamu dari orang-orang didekat aku No, Papa, Mama, Wonu, team Bae, dan temen-temen deket aku kenal sama kamu, mereka support kita, and that's all that matter" jelasnya, lalu kembali merapatkan diri kepelukan Mino.

wajah Irene berada tepat di lengkungan leher Mino, tempat favorit Irene karna dengan begitu dia bisa sepuasnya menghirup aroma pria tersebut, sedangkan bibir Mino menempel di ujung dahi Irene, berusaha menjaga pikirannya agar tetap lurus.

"Ren, kamu jangan banyak bicara dulu ya" pinta Mino, suaranya sedikit lebih berat dari biasanya.

"emang kenapa?" tanya Irene pura-pura lugu, padahal dia tau dengan perubahan tubuh Mino.

"aku tidur disofa nih" ancam Mino lemah, karna muka Irene di leher Mino jadi setiap Irene bicara bibirnya bakal sengaja atau ga sengaja nyentuh leher pria itu, Mino pria normal gaes.

Irene ketawa liat ekspresi Mino yang melas, akhirnya dia ngalah dan memposisikan dirinya sedikit kebawah sehingga sekarang muka Irene berhadapan dengan dada bidang pria itu, Mino bisa bernafas sedikit lebih ringan sekarang.

"kamu tau kan aku biasanya tidur malem ga pernah pake kaos, tapi demi kamu aku pake kaos nih" Mino menjewer pelan telinga Irene karna tau pacarnya itu sengaja banget godain dia.

"so, why you never ask for it?" tanya Irene tiba-tiba.

"minta apa?" tanya Mino balik, meskipun tahu kearah mana pembicaraan Irene.

"kamu pasti tahu maksud aku apa" uda 6 bulan lebih mereka pacaran, gimanapun Irene juga faham Mino lelaki normal dan sepak terjangnya sebagai bad boy jaman dulu. Apakah Irene kurang seksi gadis itu kadang mikir begitu.

HAVANA, Mino-IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang