HUKUMAN

84 8 5
                                    

Halo semuanya.. Maaf baru bisa update cerita ini. Karena harus mempersiapkan persiapan seminar proposalku, dan puji Tuhan semuanya berjalan dengan lancar hingga akhir.

Tetap stay di SHE IS MINE yaa 😊

   **********************

Selamat membaca 😁

"kerjain noh sendiri! Mana mau gue ngerjain yang kayak begituan tau nggak? Yang ada kulit gue jadi gersang, kena terik matahari lagi. Ih.. Amit-amit. Biaya perawatan kulit gue itu mahalllll. Udah ya, gue mau makan, laper nih Princess Bala-bala. MAU MAKAN!!! Kerjain semuanya dengan bener. Kalo nggak bener Pak Bob entar marah lagi. Tau nggak kalo pak bob marah? Kalo pak bob marah botaknya makin luas. Kalo botaknya makin luas, rambut pak bob..." mario yang risih mendengar cerewetan vika yang gak berfaedah sama sekali itu, langsung menyumpal mulutnya dengan sapu tangan yang biasa dibawa olehnya.

Mata vika spontan melotot kearah mario, bagaimana tidak? Vika terkejut bukan main dengan aktivitas yang baru saja dilakukan oleh cowok astral itu. "Berisik lo!" kata mario sambil memberikan sapu lidi kepada vika dengan sedikit kasar.

"Gue yang angkat air, lo nyapu. Oke?" kata mario dengan tegas tidak ingin dibantah.

Vika hanya mengangguk pasrah, sambil menyapu setiap pekarangan kelas seperti yang diperintahkan oleh pak bob tadi.

   *********************

Pukul 10.45 WIB menandakan bel istirahat, dimana hal itu merupakan surga bagi setiap siswa dan siswi Yayasan Starlight. Mata vika pun langsung berbinar, sudah sejak tadi ia memikirkan makanan apa yang hendak akan ia santap dengan lahap. Dan hal itu membuatnya semakin lapar.

Dengan langkah perlahan vika berjalan menjauhi mario dengan mata yang masih berbinar, dan memikirkan beberapa jenis makanan yang masih tersimpan di dalam file yang ada di otaknya.

Mario tersenyum geli memperhatikan gerak-gerik vika, menurutnya ekspresi vika itu sangat menggemaskan.

"Mau kemana lo?" tanya mario selidik.

"Kakak senior.. Gue istirahat sebentar ya? Lapar beud gue nih. Seriussan dah" sambil mengacungkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah yang sering diartikan oleh anak remaja yaitu Peace.

"Emang lo mau makan apa? Biar gue beliin." kata mario sok perhatian.

"Wah... Tumben-tumbenan lo nanyak-nanyak gue? Ada apa nih? Apa jangan-jangan?" ia mendekatkan wajahnya, dan menyipitkan kedua matanya ke arah wajah mario.

Sontak mario menjauhkan wajah vika menggunakan jari telunjuknya, dan langsung memalingkan wajahnya, "Ngomong apa sih lo? Nggak usah mikir yang aneh-aneh deh... NGGAK AKAN!!!" dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh vika tadi.

"Hahaha... Seriusan amat dah hidup lo. Oke-oke beliin gue nasi goreng! Cepetan gak pake lama!"

"Karna barusan lo ngomong nggak jelas, gue berubah pikiran, lo yang HARUS BELIIN GUE MAKAN!!!" jawabnya dengan penekanan disetiap kata-katanya.

Mendengar hal itu, vika langsung mengarahkan kepalanya kepada si pemilik suara yang baru saja berbicara. Secepat kilat vika menarik rambut mario, dan menjambaknya dengan kekuatan yang baru saja pulih kembali.

"CEWEEEEKKKK GIIIIILLLAAAAA" teriak mario dengan kencang bersamaan dengan jambakan vika yang semakin kencang.

"RASAIN LOO, NGAPAIN LO BANGUNIN SINGA YANG LAGI LAPAR. DARI TADI GUE BILANG APA SAMA LO HAH? GUUUUUEEEE LAAAAAAPAAAARRR" suara vika yang cempreng membahana disetiap penjuru sekolah, hal itu membuat sudut sekolah mendadak sunyi, seperti waktu terhenti dalam beberapa detik.

SHE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang