PERTEMUAN

151 9 7
                                    

Selamat membaca 😁

"Ma..Vika pamit ke sekolah ya, doain vika selamat sampe tujuan. Nggak jumpa sama genderuwo, mak lampir, kolor ijo, dan kawan-kawannya" katanya sambil cengengesan. Mendengar hal itu Rani ibunya vika hanya tersenyum "Ngomong apa sih dek? Cepetan ke depan deh, papa udah nunggu"

"Iya ma" jawabnya sambil menuruni tangga. Memang hari ini vika sangat bersemangat untuk pergi sekolah, karena hari ini adalah hari pertamanya menggunakan seragam sekolah SMA.

Vika termaksud anak yang pintar, bayangkan waktu SMP vika merupakan Queen di sekolahnya. Vika juga adalah anak yang ramah, sopan pada orang yang lebih tua darinya. Tapi entah mengapa jika sudah berhadapan dengan lelaki dia sangat anti,dan dia tidak menyukai yang namanya PRIA.

  ************************

Saat sampai di depan gerbang sekolah vika memperhatikan setiap sudut sekolahnya. Vika sangat senang, dia tidak menyangka akhirnya dia bisa menginjakkan kaki di sekolah ini.

Saat vika mencari dimana kelasnya, seseorang juga sedang berjalan ke arahnya, dengan membawa buku pekerjaan rumah. Yaa dia adalah mario, kebetulan mario disuruh oleh guru walinya untuk membagikan buku pekerjaan rumah itu kepada teman-temannya.

Buku pekerjaan rumah yang ia bawa berserakan kemana-mana, bagaimana tidak terjatuh, saat itu vika berjalan membelakangi mario, dan saat itu mario juga hanya terfokus pada buku-buku yang ia bawa.

Vika terus berjalan tanpa merasa bersalah. Ia bahkan melangkahi buku-buku yang berserakan itu. Dengan langkah santai vika menghitung langkahnya, "Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.."  ia terus menghitung hingga ia menjauh dari buku-buku itu.

Pria itu melongo memperhatikan langkahnya vika. Ia bangkit berdiri dengan wajah yang sangat geram. Bayangkan saja.. Siapa yang tidak geram jika bertemu dengan sikap seperti vika.

Mario berjalan mengikuti vika dengan langkah santai, saat jarak diantara keduanya semakin dekat, mario menarik kerah baju wanita itu dengan gemas,sontak vika kaget dengan perlakuan mario. "Lepasin baju gue!" ucapnya dengan tegas. "Gue akan lepasin baju lo, tapi beresin dulu buku-buku itu!" sambil menunjukkan buku-buku yang berserakan di belakang mereka. "Enak aja.. Lo yang salah juga, ngapain gue yang beresin" jawabnya dengan sinis.

"Wah muke gile nih cewek,beresin atau enggak..."
" Atau enggak apa?" potong vika dengan tampangnya yg cuek.
"Wah.. Belagu banget nih cewek, untung lo cewek kalo enggak udah gue pites-pites lo" jawab mario dengan geram.

Vika tidak ingin merusak mood nya hari ini, dia langsung berlari dan merapikan buku-buku itu, "Nih yang lo mau, kalo ngajak kenalan bukan begitu caranya" ia menyerahkan buku itu dengan kasar sambil tersenyum miris.
Mario bengong melihat tingkah wanita itu, seketika ia mencerna kata-kata terakhir yang diucapkan oleh vika. "Dasar cewek gilaaaa" katanya frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

Maafkan jika ada typo yang bertebaran, maklum baru pertama kali menulis 😄

SHE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang