ILFEEL

61 4 0
                                    

Hallo guys.. Long time no see. Maaf ya, lama banget updatenya. Semoga masih suka dan setia menunggu.

Tetap stay di SHE IS MINE yaa 😊

*****************************

Selamat membaca 😁

"Apa lo bilang? Lo suka sama gue? Haha.. Gila lo!"
"Iya vik, gue suka sama lo, semenjak kita jumpa di lapangan kemaren, Lo ingat? Saat lo jatuhin semua buku-buku yang gue bawa."
"Haha.. Gak mungkin, gila lo!"

Tiba-tiba mario mengarahkan jari telunjuknya ke arah hidungnya. Seperti sedang mencari bongkahan berwarna kuning yang sangat berharga, dan mario terbawa suasana dalam dunianya.

Mata vika mendadak terbelalak. "What? Gila lo, baru aja lo nyatain perasaan lo sama gue, dan sekarang lo ngupil di depan gue? DASARRRR.. Cowok gila lo!" tiba tiba mario mengacungkan jari telunjuknya ke arah vika, dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

Vika pun terbangun dari tidurnya. Mata, dan mulutnya terbuka dengan sempurna. "Wahh.. Mimpi apa itu? Kok cowok gila itu ada dalam mimpi gue?"
"Haha.. Mungkin kewarasan gue udah sedikit berkurang kali ya?"
Vika meracau sendiri, berteriak seperti orang kesetanan. Setelah merasa cukup puas, ia bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi.

*******************

"Vika berangkat ke sekolah ya Komandan" sambil mengangkat tangannya, menghormat seperti anggota militer yang sedang menghormat atasannya.

Melihat perlakuan putrinya, pak Wijaya yang merupakan panglima dari angkatan udara yang paling disegani dalam dunia kemiliteran, pun tertawa dengan tawa khasnya.
"Anak papa mau berangkat ke sekolah? Papa antar?"
"Gausah pah, kan ada mang Ujang. Ntar papa telat kerja lagi. Yaudah vika berangkat dulu ya, Mah.. Pah!" sambil menyalam tangan kedua orang tuanya untuk berpamitan.
"Hati-hati ntar si mario nyatain perasaannya lagi sama kamu!" teriak wijaya sambil tertawa, yang berhasil membuat langkah vika mendadak berhenti.
"Papa tau dari mana?" tiba-tiba bayangan mario yang sedang mengupil dalam mimpinya terbesit kembali.

***********************

"Kenapa muka lo? Kayak abis di tampol tuh!" selidik yuni yang keponya melebihi tingkat dewa-dewi.
"Tau tuh.. Bos ngeledekin gue tadi, trus gue mimpiin cowok gila lagi, apes banget gue pagi ini" sambil mencampakkan tasnya ke arah mejanya, yang berkisar 4 meja dari meja yuni.

Christin yang baru datang nggak kalah kepo dari yuni pun langsung mendekat ke arah sahabat-sahabatnya itu.
"Cowok gila siapa vik?" tanya christin ingin tau.
"Cowok gila dari planet mana vik?" tanya yuni menimpali. "Ganteng kagak? Mukanya mirip kasetsin, ji chang wook, yoo seung hoo, chanyeol, do kyung soo, lee min ho, park bo gum, sehun kagak?" pertanyaan yuni semakin bertubi-tubi.
"Aelah.. Kalo mukanya kayak oppa-oppa mah kagak ngapa, itu mah surga" vika mulai berhalusinasi.
"Trus siapa bu?" yuni semakin penasaran, yang membuyarkan imajinasi vika yang mulai terangkai.
"Aelah, ganggu aja lu!" itu loh cowok senior lo kelas XII IS 1 yang ngerjain gue waktu ospek kemarin. Lo pada ingatkan?"
"Oh.. Gue ingat abang senior ganteng nan sangar itukan?" kata yuni mulai menerawang saat-saat ospek yang berlangsung kemarin.
"Oh, abang senior yang ngerjain lo habis-habisan itu ya? Haha.. Ada masalah apa sih lo sama dia, kayak dendam gitu deh" kata christin ikut mengingat kejadian ospek kemarin.
Tepat pukul 07.30 bel berbunyi, proses pembelajaran akan berlangsung, semua murid sibuk mengambil tempat duduknya masing-masing untuk mengikuti pelajaran.

************************

"Akhirnya... Istirahat juga, bosan banget gue pelajaran ibu Limbad" kata yuni seperti tahanan yang keluar dari jeruji besi.
"Kantin kuy!" sambil menarik lengan kedua sahabat-sahabatnya.

*************************

"Kayak biasa ya tin" dengan wajah semangatnya, sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Oke" kata christin sambil menunjukkan tangannya yang membentuk bulatan pertemuan antara jari telunjuk dan jari jempol.

Tiba-tiba mario dan teman-temannya berjalan menuju kantin dari arah selatan.
"Oh.. Ada adek Junior, Hai...!" sapa mario.
Bayangan mario yang sedang mengupil dalam mimpinya teringat kembali, dengan spontan vika menunjukkan wajah sinis terhadapnya sambil membuang muka.

Mario yang kaget dengan ekspresi vika, langsung menarik bahunya.
"Woy.. Muka lo kenapa? Nggak sopan banget lo sama Senior, kalo ada senior yang nyapa di jawab dek, bukan buang muka!"
"Lepasin.. Jijik tau nggak?"
"Wah.. Wah, belagu banget nih cewek. Jijik?"
Semakin vika mengingat mimpinya, semakin vika ilfeel melihat mario.
"Kuy!" kata vika, lalu bangkit berdiri ingin meninggalkan kantin.

Mario yang tidak terima perlakuan vika, langsung mengejar dan menarik lengannya.
"Lu berdua, tolong tinggalin kita berdua, gue mau ngomong sama makhluk astral ini!" dengan nafas ngos-ngossan.
"Hati-hati vik!" kata yuni dan christin serempak dengan wajah yang dimanis-maniskan.

***********************

"Apaan sih lo? Gue gak mau, lepasin tangan gue!"
Mario menarik lengan vika menuju taman belakang sekolah.
"Cerita sekarang!" lalu melipat tangannya, seperti sedang akan mendengarkan khotbah.

Semakin vika melihat wajah mario, semakin besar rasa ilfeel vika.
"Minggir! Gue mau masuk kelas dulu! Bel udah bunyi."
"Kita bolos!"
"Hah.. Gila lo? OGAHH! Kalo mau bolos, bolos aja sendiri."
"Enggak kalo lo cerita! Gue gak terima perlakuan lo saat di kantin tadi. Lo kira gue gak malu apa?"
"Bodo!" kata vika acuh.
"Wah, mau lu apasih? Dibaikin salah, dikasarin juga salah. Kalo lo cowok, gue gak tau deh wujud lu udah jadi apa sekarang"
"Bagus deh kalo gue bukan cowok"

Tiba-tiba suasana hening, mario sedang sibuk dalam pikirannya. Vika gak tau hendak berbuat apa, ingin keluar dari taman ini nanti ketahuan sama guru kalau dia tidak masuk kelas saat pelajaran berlangsung. Ia pun dengan berat hati ikut membolos juga, sambil dalam hati menyumpah-serapahi mario.
Tanpa sadar vika mulai mengantuk, ia pun tertidur.

*********************

Selang beberapa waktu, kepalanya bersandar di bahu mario. Sudah berapa kali mario menjauhkan kepala vika dari bahunya. Karena merasa tidak tega ia pun membiarkan kepala vika bersandar di bahunya, sambil memainkan ponselnya menunggu bel pertanda jam pelajaran akan berakhir.
"Apakah ini saatnya?" pikirnya dalam hati.

************************

Mario Pov
Entah mengapa saat pertama kali melihat dia, rasanya aku ingin memiliki dia. Aku senang saat ia menjatuhkan buku-buku yang ku bawa dengan susah payah, terjatuh berserakan di lapangan akibat ulahnya yang konyol. Memang saat itu aku sangat kesal sekali, karena aku tidak pernah bertemu dengan wanita sekasar dia.

Selama ini aku selalu di sanjung, dan dikejar-kejar oleh wanita. Tapi dia itu berbeda, ia berani melawanku, berbicara kasar kepadaku. Itu membuat aku seakan-akan takjub, aku ingin sekali meluluhkan hatinya.

Aku sangat senang, jika ia memanggil ku dengan sebutan COWOK GILA. Aku merasa seperti itu panggilan sayang kepadaku. Hahaha memang terdengar konyol. Tapi itulah yang aku rasakan.

Waktu kami di hukum oleh pak Bob karena terlambat, hari itu aku sungguh bahagia. Seakan-akan pak bob membantuku untuk lebih banyak waktu bersamanya. Dia menari, dan bernyanyi tidak jelas. Menurutku itu sungguh menggemaskan, manis sekali.

Lalu kami membolos bersama. Dia tertidur di bahuku. Ingin rasanya aku membelai rambutnya. Tapi jika itu ku lakukan mungkin tanganku akan patah dibuatnya, karena dia itu cewek gila Seluar Angkasa. Jadi cukup aku meminjamkan bahuku saja.
"Mungkin saat ini aku belum menemukan waktu yang tepat."

*************************

Maaf jika banyak typo bertebaran. Kasih vote dan komennya ya 😊

Salam,

Eyiss07🙏

SHE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang