Keadaan Yang Seharusnya

21 0 0
                                    

Dan..
Setelah kisah yang telah berlalu..
Aku kini nyaman dengan kesendirian..
Jujur, memang aku dekat dengan beberapa laki-laki.
Tapi entah mengapa, aku benci untuk menceritakannya. Bukan karena aku juga turut membenci orangnya. Tetapi aku benci cara mereka memperlakukanku.

Setahun berlalu sendirian..
Dan kadang jalan melalui jalanan yang terjal dan arus yang deras..
Dimakan oleh ganasnya waktu, di cibir oleh pedasnya perkataan.
Entah aku muak di sebut "perempuan tukang sakit", "perempuan tukang pingsan".
Please woi, aku juga manusia biasa.
Sekecil apapun penyakitku aku coba untuk tetap bertahan dan berdiri tegak.
Percayalah, Tuhan tidak pernah semena-mena menaruh cobaan kepada Hamba-Nya. Dengan ini aku tegar, dengan ini aku kuat, dengan ini aku tau artinya bersyukur, dengan ini aku bisa menjaga diri, dan dengan ini aku bisa membedakan mana cacian dan mana candaan.
Dan percayalah juga, tidak semua orang terima akan omongan yang menyakitkan. Tidak semua orang berlapang dada akan apa yang ia terima.

Aku memilih sendiri bukan karena cintaku telah habis dimakan usia.. Atau tertinggal di deburan ombak masa lampau..
Tapi aku benci di tuduh "menduakan" seseorang.
Dengan ini, aku merasa di tegur. Mungkin Tuhan tidak ingin melihatku di jatuhkan begitu.
Tuhan lebih memintaku untuk sendiri.
Aku muak di tuduh seperti itu, padahal realitanya aku yang selalu ada di posisi sebaliknya.
Yaa, di dua-kan. Dari kejadian yang telah lalu, bahkan sampai saat ini.

Aku selalu mencoba mengubah seseorang menjadi lebih baik dari apa yang telah ia lakukan di kehidupannya. Memang sulit melakukannya.
Tak jarang laki-laki yang dekat denganku selalu aku ubah mennjadi lebih baik. Tetapi entah mengapa ia berubah hanya karena sedang dekat denganku. Ketika ia bertemu wanita lain, ia selalu berpenampilan dan berperilaku seperti sebelumnya.
Mengubah seorang lelaki yang sebelumnya brutal dan tak tahu arah itu menyenangkan. Menurutku itu sebuah kebanggaan bagi diriku sendiri.
Tapi entah mengapa, ketika ku dapati ia yang bersama wanita lain dan melakukan kesalahan(perilaku jelek) yang sebelumbnya aku merasa gagal. Gagal dalam segalanya..
Apalagi kepercayaan..
Haha entahlah... mulai saat ini aku tidak memikirkan siapapun.
Dan mungkin ini yang seharusnya terjadi.

Yaaa, berjalan menepi.. lambat laun, sendiri, menyepi, dan berharap akan hadirnya hari esok yang jauh lebih mengagumkan dari hari inu bahkan hari hari sebelumnya-

T H E E N D.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under The Rain [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang