Prolog

158 15 7
                                    

    Sore itu, karena cuacanya cerah Kakak beradik itu- Alesea dan Zack- memutuskan untuk jalan-jalan ke taman kota. Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit menggunakan mobil mereka pun sampai di tempat tujuan.

   "Abang, aku mau beli itu" menunjuk stand sosis bakar "Yaudah ayo kita kesana" ujar Zack. "Bu sosis bakarnya empat ya bu" sang ibu tersebut mengangguk dengan senyum yang ramah, setelah menunggu beberapa saat akhirnya sosis bakar itu jadi " Ini mas, semuanya 20 ribu" ujar sang ibu dan menyerahkan bingkisan "Ini uangnya" dengan memberikan uang 20 ribu "Makasih bu" ibu tersebut membalas dengan anggukan dan senyum ramah.

    "Kita duduk di sana aja ya dek?" Tanya Zack sambil menunjuk bangku yang kosong, Alesea pun mengangguk menyetujui. Mereka duduk kemudian makan sosisnya dengan di selingi candaan, sampai mata Alesea melihat seorang yang sangat dia kenal, "Abang, itu Rian bukan sih?" Tanya Alesea dengan menjunjuk orang yang dia maksud. Zack melihat sepasang laki-laki dan perempuan yang ditunjuk Ale kemudian mengernyit "Iya itu Rian, tapi sama siapa dia? Bukannya dia tadi bilang ke kamu kalau mau nganter mamanya ke rumah saudara?" Ujar Zack menatap adiknya "Gatau bang, aku samperin dulu" setelah mengatakan itu sang Adik langsung berdiri dan meletakkan asal sosis yang barusan dia makan, zack hanya mengawasi adiknya di tempat mereka duduk karena Zack percaya kalau adiknya bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

   "Rian" panggil Alesea, yang dipanggil pun mendongak dan terkejut melihat Ale di depannya. " A...Ale kamu ngapain di sini sayang?" Ujar cowok bernama Rian tersebut. Ale terkekeh dan memandangnya sinis "Harusnya aku yang tanya sama kamu, sedang apa kamu di sini? Dan sejak kapan Taman Kota berubah jadi rumah saudara mu? Kok sekarang Mama mu seumuran sama kita?" Ujar Ale dan menatap cewek di sebelah Rian yang terlihat salah tingkah "Ale aku bisa jelasin ini" Ujar Rian kemudian menggenggam tangan Ale, Ale menepisnya dengan kasar "Gaada yang perlu di jelasin. Ternyata bener apa yang Rachel dan Bila bilang kemarin kalau kamu selingkuh. Awalnya aku emang nggak percaya sama mereka, tapi setelah melihatnya sendiri aku percaya, dan mulai sekarang 'kita putus'" ujar Ale dengan menekan kata 'kita putus' setelah itu Ale langsung menghampiri kakaknya yang sedari tadi menonton kejadian tersebut tanpa menghiraukan Rian yang memanggil namanya.

    "Bang ayo kita pulang" sang kakak mengangguk dan menggandeng tangan adiknya menuju mobil.
"Kamu gapapa?" Tanya Zack setelah selesai memasang seatbelt, Ale hanya menggeleng tanpa ada niat buat menjawab pertanyaan kakaknya. "Abang tau kamu sakit, kamu kecewa. Kamu bisa berbagi itu sama Abang" air mata yang tadi di tahan Ale luruh begitu saja membasahi pipinya, Zack yang melihat itu langsung menarik Ale ke dalam pelukannya "Hikss dia jahat bang, dia udah janji nggak bakal selingkuh dari aku, tapi apa? Dia malah selingkuh. Apa semua perhatian yang aku kasih ke dia nggak berarti sama sekali?" Zack tau apa yang di rasakan adiknya sekarang "Abang tau, tapi kamu juga perlu bersyukur dek karena kamu taunya sekarang bukan nanti. Dan kalau dia mau serius sama kamu, nggak seharusnya buat dia ngomong janji karena yang perlu dia lakukan adalah pembuktian" ujar Zack kemudian menangkup kedua pipi Ale agar bisa menatapnya.
    "Orang nggak bisa nepatin janji dek, mereka juga bisa ingkar karena mereka bukan Tuhan yang selalu nelatin janji. Seperti Abang, dulu abang pernah janji ke kamu mau beliin es krim yang banyak kalau kamu dapat peringkat satu di kelas, dan setelah kamu dapat abang lupa mau beliin kamu es krim dan kamu ngambek. Begitu juga Rian, dia nggak bisa nepatin itu kekamu mungkin karena satu alasan dek, dan abang rasa kamu harus dengerin penjelasan dia, meskipun itu menyakitkan buat kamu." Alesea menggeleng mendengarkan perkataan Zack "Nggak mau bang Ale nggak mau" dengan air mata yang mengalir tambah deras "Bukan sekarang dek, tapi nanti kalau kamu udah siap buat dengerin penjelasan dari dia, sekarang kamu tenangin diri kamu dulu, kita pulang, kamu butuh istirahat" Ale mengangguk dan menhederkan tubuhnya ke sandaran kursi dan memejamkan matanya, dan Zack melajukan mobilnya meninggalkan taman kota.
.
.
.
.
.
. 
  Hallo kakak-kakak, ini cerita baru saya, nggak ada niatan buat nulis sih sebenernya.
Tapi nggak tau kenapa tiba-tiba aja pengen nulis buat ngisi waktu luang. Maaf kalau typo bertebaran dimana-mana atau penggunaan kata yang kurang tepat.
Kalau ada kesamaan dari salah satu tokoh mohon di maafkan karena itu tidak di sengaja.
 
   Comment dan vote kalian sangat berarti buat saya, jadi jangan sungkan-sungkan buat mengkritik karya saya karena di sini saya masih belajar. Atau ada yang mau membagi ilmunya dengan saya, dengan senang hati akan saya terima...

   Happy reading
Gomawo😘

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang