With Me 08

57 3 0
                                    

Happy reading and hope you like this chapter😉
.
.
.

Suasana meja makan terasa hening, hanya suara dentingan sendok yang mendominasinya. “Selamat pagi” sapa sebuah suara.

Kedua orang yang berada di meja makan tersebut menatap orang tersebut dengan tatapan heran, takjub sekaligus tidak percaya.

“Abang? Ini Bang Lendra? Abangnya Lia? Anaknya Papa Fernando? Subhanallah, ini keajaiban pah Abang bisa bangun pagi gini” ujar Aulia masih dengan keterkejutannya.

“Dapat hidayah dari mana kamu bisa bangun sepagi ini? Biasanya jam 7 baru bangun” ujar Fernando, Lendra hanya mengangkat bahunya acuh.

Dia sendiri pun tidak tau kenapa dia bisa semangat banget mau sekolah, padahal biasanya dia malas-malasan soal urusan bangun pagi dan sekolah.

“Oh iya pah, besok lusa sekolah mengadakan pentas seni tahunan, dan Lia ikut nari buat ngisi acara itu, Lia mau papa datang buat nontonin Lia.” Ujar Lia.

“Jam berapa acaranya nak?” tanya Fernando
“Sekitar jam 9 pah, Abang juga ikut nonton ya kan itu acaranya hari minggu, sekalian abang ajak Kak Ale”

“Kak Ale? Siapa dia?” tanya Fernando.

“Oh itu pacar abang pa” jawab Lia santai mengabaikan Lendra yang sedang melotot kearahnya, sedangkan Fernando mengangguk paham dan melemparkan pandangan gelinya kearah Lendra.

“Kalau abang bisa datang, tapi abang enggak janji sama kak Ale” ujar Lendra sembari menyuapkan roti kedalam mulutnya.
“Lia nggak mau tau, pokoknya abang harus ajak kak Ale”
Lendra hanya berdeham dan kembali melanjutkan sarapannya.

“Lendra berangkat sekolah dulu” kemudian mencium tangan Papanya dan mengacak gemas rambut adiknya
“Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”

***

Saat sampai disekolah, dia melihat mobil Zack memasuki parkiran, dia berniat untuk menunggunya.

Setelah mobil Zack terparkir dengan sempurna disebelah mobilnya, Zack dan Ale turun kemudian menghampiri Lendra.
“Tumben nggak telat” ejek Zack, Lendra hanya mengedikkan bahunya.
“Zack pinjem adek lo bentar” tanpa menunggu jawaban dari Zack, Lendra langsung menggandeng tangan Ale dan membawanya pergi dari parkiran sekolah.

“Kak mau ngapain sih?” tanya Ale

“Ikut aja” jawab Lendra

“Yaudah lepasin dulu tangannya nggak enak dilihat anak-anak” Lendra menghiraukan ucapan Ale barusan, sedangkan Ale menggerutu tidak jelas walaupun dalam hatinya dia bersorak.

Setelah sampai di taman belakang sekolah, mereka berhenti dan duduk di bangku yang sudah lumayan berumur.

“Hari minggu lo ada acara nggak?” tanya Lendra

“Kenapa?” ujar Ale

“Lia minta lo buat datang ke acara pentas seni di sekolahnya, jadi kalau lo ada waktu, besok gue jemput.”

“Bisa kayanya”

“Thanks, yaudah ayo gue anter ke kelas.”

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang