With Me 06

50 7 1
                                    

Holla.. Happy reading and hope you like this chapter
.
.
.

Lendra menatap kosong langit-langit kamarnya, pikirannya hanya terpaku pada satu orang yang dari kemarin sudah memenuhi pikirannya, siapa lagi kalau bukan Ale. Gadis crewet dan juga sifat cerobohnya.

"Alesea Chelsea" gumam Lendra tanpa sadar
"Siapa bang? Pacar?" tanya seseorang disampingnya
"Masih proses" jawab Lendra, sedangkan orang yang di sampingnya membulatkan mulutnya membentuk huruf o
"Terus mau kapan di resmikan bang?" tanya orang itu lagi.
"Belum tau, gue belum yakin sama perasaan gue" ujar Lendra. "Ooh gitu" jawab orang itu menahan geli.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik..

Lima detik...

Lendra tersadar kalau dia hanya sendiri di kamar, lalu siapa yang mengajukan pertanyaan barusan. Lendra menoleh kearah sampingnya dan mendapati adiknya sedang tersenyum geli kearahnya.
"Sejak kapan kamu disini? Kamu tau kan disana ada pintu yang harus kamu ketuk" ujar Lendra lembut, walaupun dia sedang kesal, tapi tidak memungkinkan buat dia ngomong kasar atau membentak adiknya.

"Sejak abang menyebut nama cewek tadi" ujar Aulia-adik Lendra- polos. Lendra mengembuskan nafasnya lelah. "Terus kesini mau ngapain? Minta bantuan ngerjain PR?" tanya Lendra, Aulia menggeleng sebagai jawabannya, Lendra menaikkan sebelah alisnya.

"Temenin Lia jalan-jalan, Lia bosan dirumah" ujar Lia.

"Keluar" suruh Lendra, Aulia menatap kakaknya kaget.

"Abang ngusir?" tanya Aulia, "Enggak, abang mau mandi dan kamu siap-siap" Aulia menganggukkan kepalanya semangat setelah itu keluar dari kamar Lendra.

Setengah jam berlalu, Lendra siap dengan kaus putih polos, bomber merah maroon, celana pendek selutut dan juga sepatu convers putih.
Lendra turun ke bawah dan mendapati adiknya yang duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Lendra menghampiri adiknya "Ayo, jadi kan?" tanya Lendra
"Jadi, ayo" Aulia beranjak dari duduknya kemudian menyusul Lendra.

"Kita mau kemana?" tanya Lendra setelah di mobil
"Mall, Lia pengen beli buku, setelah itu kita ke taman" ujar Aulia semangat, Lendra menganggukkan kepalanya paham setelah itu menjalankan mobilnya menuju tempat yang dituju"
Mereka bercerita sepanjang perjalanan. Sebenarnya bukan Lendra yang cerita tapi Aulia, dan Lendra hanya menanggapinya.
Auli bercerita dengan semangar 45 bahkan dia tidak sadar kalau mereka sudah sampai di mall dari 5 menit yang lalu.

"Trus kan bang, katanya mereka pengen main ke rumah buat ketemu sama abang" ujar Aulia, "Ooh gitu? Emang kamu ceritanya gimana sampai-sampai mereka mau ketemu sama abang?" tanya Lendra.

"Ya banyak bang, tapi tenang saja Lia nggak cerita yang aneh-aneh kok" Lendra hanya menangguk menanggapi cerita adiknya itu, karena kalau di jawab terus ceritanya tidak akan pernah selesai.
"Jadi?" tanya Lendra
Aulia mengernyitkan dahinya bingung "Mau masuk nggak? Kita udah sampai dari tadi loh dek" ujar Lendra seakan tahu apa yang di pikirkan adiknya itu.

"Ooh ya jadi lah, ayo kita masuk"
Mereka berdua turun dari mobil, Lendra menggandeng tangan adiknya, dan saat sampai di dalam mall, semua pandangan mengarah kepada mereka tapi yang di tatap tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya ke toko buku.
"Mau beli komik, buku pelajaran atau apa?" tanya Lendra setelah sampai di toko buku. "Komik" jawab Aulia, setelah itu pergi meninggalkan Lendra.

Aulia berjalan di rak khusus komik, di tangannya sudah ada beberapa komik dan masih kurang satu lagi komik yang harus dia beli.
"Mana sih komiknya, jangan-jangan stoknya habis lagi" gerutu Aulia sembari melihat kanan kiri, saat mendongak dia melihat komik yang dia cari dari tadi, Aulia mencoba mengambilnya tapi tidak sampai, hingga ada sebuah tangan yang mengambil komik itu, Aulia berbalik menghadap orang itu "Kamu mau ambil ini kan? Besok-besok kalau nggak bisa ngambilnya, kamu bisa minta bantuan mbak-mbak atau mas-mas yang jaga disini" ujar orang itu sembari mengulurkan komik ke Aulia.

"Terimakasih kak" ujar Aulia sembari tersenyum, orang itu membalasnya dengan menganggukkan kepala dan tak lupa juga dengan senyum manisnya.

"Ooh iya, nama kakak siapa?" tanya Aulia.

"Alesea, panggil aja Ale. Kamu?"

"Aku Aulia kak, panggil Lia aja" jawab Aulia.

"Hmm oke Aulia, kalau gitu kakak duluan ya, masih ada barang yang harus kakak cari. Daah Lia" ujar Ale kemudian berjalan meninggalkan Aulia.

"Daah kak Ale, see you next time kak" ujar Aulia dengan sedikit teriak karena jaraknya yang sudah sedikit jauh.

Ale yang masih bisa mendengar Aulia, menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk OK tanpa membalikkan badannya.
Setelah menatap Ale yang hilang di pintu keluar, Aulia berjalan ke rak lain mencari kakaknya, dan dia berhenti di rak-rak khusus novel, dia melihat kakaknya sedang melihat-lihat nove disana.
"Abang mau beli novel?" tanya Aulia, Lendra terlonjak mendengar pertanyaan Aulia barusan " Ya Allah, kaget abang" ujar Lendra kemudian mengembalikan novel yang di pegangnya.

"Udah dapat komiknya?" tanya Lendra
"Udah, eh bang, tadi pas aku mau ngambil komik kan nggak nyampai, terus di bantu sama kakak cantik" ujar Ale dengan senyum menghiasi wajah cantiknya.
"Kamu sih pendek, jadi nggak nyampai kan" ujar Lendra mengejek
"Aku enggak pendek ya bang" sahut Aulia dengan sedikit sewot.
"Iyaa kamu tidak pendek hanya mungil" ujar Lendra sembari terkekeh.

"Abang nyebelin ih" mencebikkan bibirnya
"Udah ah, ayo kita bayar setelah itu cari makan" Ujar Lendra, sedangkan Aulia mengekor di belakangnya.
Setelah sampai di kasir, Lendra mengambil komik yang berada di tangan Aulia kemudian membayarnya.

Selesai membayar, mereka menuju salah satu restoran cepat saji di mall tersebut.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Lendra sembari membuka buku menu.
"Beef burger minumnya air mineral aja" jawab Aulia
"Mbak, beef burger satu, pasta satu, es krim rasa coklat dengan topping almond satu, sama air mineralnya dua." Ujar Lendra kepada waiters.
"Baik, mohon di tunggu pesanannya"
Setelah kepergian waiters itu, Lendra sibuk dengan ponselnya, sedangkan Aulia hanya menatap kesekeliling. Mata Aulia menyipit kemudian memusatkan pandangannya pada satu titik.
"Bang, itu kakak yang aku maksud tadi" ujar Aulia sembari mengguncang lengan abangnya, tatapannya tidak beralih se-senti pun dari orang itu.
"Mana?" kemudian Lendra mengikuti arah pandang Aulia. Seketika tubuhnya menegang melihat orang yang di maksud adiknya adalah orang yang selama ini mendiami pikirannya.

Tbc

.
.
.
.
Heiyoo. Update nya malam minggu.. terharu nggak?
Wkwk, apalah arti malam minggu buat para jomblo, iye apa iye?
Apapun itu, intinya jangan lupa buat vote dan comment.
Baybayu😘

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang