With Me 05

46 5 0
                                    

Happy reading and hope you like this chapter😊

Ruang makan itu nampak hening, hanya dentingan sendok yang mendominasinya.
“Gimana sekolah kamu Lendra” tanya Fernando-ayah Lendra setelah menghabiskan sarapannya.

“Baik kok pa” jawab Lendra
“Apa kamu sudah punya pacar?” Lendra yang sedang minum langsung tersedak saat mendengar pertanyaan itu.
“Apaan sih pa, Lendra belum ada pacar” ujar Lendra kesal.

“Papa nggak percaya” ujar Fernando
“Maksud papa apa?” jawab Lendra sengit. Aulia-adik Lendra yang melihat akan terjadi perang antar ayah dan anak langsung menyelanya.
“Udah deh masih pagi juga, jangan berantem”
“Kan papa yang mulai duluan, udah ah Lendra mau berangkat” Lendra beranjak dari tempat duduk kemudian mencium punggung tangan papanya.

***
Lendra mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, saat melewati halte dia melihat Ale berdiri di sana, Lendra pun menghentikan mobilnya kemudian keluar.
“Kok disini?” tanya Lendra setelah berdiri di hadapan Ale

“Iya, nungguin bus” jawab Ale
“Nggak bareng Zack?” tanya Lendra
“Enggak, abang udah berangkat tadi pagi-pagi banget katanya mau jemput pacar, nyebelin emang itu orang” ujar Ale bersungut-sungut.
Lendra yang melihatnya terkekeh “ Kan masih ada bang Rafa? Kok nggak minta antar dia?”
“Bang Rafa nya lagi keluar kota ngurus kerjaan”
“Bareng gue aja kalau gitu, nanti kesiangan” ajak Lendra.

“Gapapa emang?” ujar Ale ragu. “Ya nggak papa lah, emang kenapa?” tanya Lendra balik, Ale menggelengkan kepala sebagai jawaban, “Yaudah ayo” ujar Lendra setelah itu berbalik meninggalkan Ale yang masih berdiri di tempat. Merasa tidak ada yang mengikuti, Lendra balik badan kemudian menarik tangan Ale agar masuk ke mobilnya, Ale yang di perlakukan seperti itu hanya bisa pasrah.

Di mobil, mereka hanya diam dan terkesan canggung. Lendra yang fokus menyetir sedangkan Ale yang mengontrol jantungnya yang berdetak dua kali lipat, dia takut kalau sampai suara detak jantungnya bisa di dengar Lendra.

10 menit kemudian mereka sampai di sekolah, saat keluar dari mobil banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan yang bermacam-macam. Mereka cuek karena sudah terbiasa dengan semua ini, dan bisa di pastikan kalau sebentar lagi bakalan ada hot news di sekolah ini.

Ale dan Lendra berjalan beriringan, sampai di lantai dua mereka menghentikan langkahnya. “ Kak, makasih tumpangannya tadi, kalau gitu gue ke kelas dulu” ujar Ale, Lendra hanya tersenyum menanggapinya. Setelah itu Ale berjalan menuju kelasnya.

Sampai di kelas, Ale duduk di bangkunya dan mengeluarkan novel sembari menunggu bel masuk. Saat sedang asik membaca, Ale di kagetkan dengan gebrakan meja, Ale mendongak untuk mengetahui siapa pelakunya.
“Heh murid baru, lo nggak usah sok cantik deh” ujar seorang cewek dengan dandanan yang menor.

“Maksud kakak apa ya?” tanya Ale
“Jangan pura-pura nggak tau, lo tadi berangkat bareng Lendra kan? Asal lo tau Lendra itu pacar gue. Jadi, elo jangan deketin Lendra lagi, kalau sampai gue liat elo deketin Lendra, lo bakal tau akibatnya!” ujar cewek itu lagi. “Cabut guys” ujarnya kemudian berlalu dari hadapan Ale dan di ikuti ketiga temannya.
Teman sekelas Ale menatapnya prihatin, sedangkan Ale hanya cuek. Karena menurutnya dia nggak salah, orang tadi Lendra yang ngajakin dia bareng, bukan dia yang minta.
Tidak berapa lama kemudian, kedua sahabat Ale sampai di kelas. Mereka duduk di bangku masing-masing.

“Gue denger tadi elo berangkat bareng kak Lendra ya?” tanya Bila.
“Iya, gue tadi bareng soalnya abang gue berangkar pagi-pagi banget” jawab Ale “Gue juga barusan denger kalau elo barusan dilabrak sama kak Sandra dan antek-anteknya” tanya Rachel. “Iya barusan” jawab Ale acuh.
“Astaga, lo nggak di aoa-apain sama mereka kan? Lo baik-baik aja kan?” tanya Bila panik dan mengecek seluruh badan Ale. Ale menjitak kening Bila. “Lo apaan sih, gue nggak papa kali” ujar Ale kesal. “Ooh syukurlah, besok-besok kalau elo ketemu sama kak Sandra, lo harus hati-hati” ujar Bila memperingati.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang