With Me 01

91 8 4
                                    

Happy reading guys😉
.
.

Alesea POV

Aku mengerjapkan mata saat mendengar ketukan di pintu kamarku "Dek bangun nanti kesiangan ke sekolahnya" itu suara bang Rafa "Iyaa" jawabku setengah teriak. Aku melihat jam di nakas ternyata udah jam 05.00, buru-buru ke kamar mandi ngambil air wudhu dan shalat subuh, selesai shalat aku langsung mandi. Nggak butuh waktu lama buat aku mandi 10 menit berikutnya aku udah keluar dari kamar mandi dan ganti baju.

Aku menatap diriku di cermin, memastikan sudah rapi atau belum karena ini hari pertamaku di sekolah baru dan juga hari pertama masuk kelas 11. Aku pindah dari sekolah yang dulu bukan tanpa alasan, harusnya aku pindah saat pertengahan kelas 10, tapi karena ayah bilang udah setengah jalan dan sebentar lagi UKK jadi pindah sekolahnya nunggu tahun ajaran baru. Sekolah ku dulu adalah sekolah negeri, dan sekarang aku pindah di sekolah swasta, satu sekolah sama abang Zack juga kedua sahabatku.

"Oke, kayaknya udah rapi" gumamku dan mengambil tas di meja belajar kemudian turun untuk sarapan. Di ruang makan sudah ada kedua kakakku, ayah sama bunda. "Selamat pagi Abang, Ayah, Bunda" sapaku sambil menarik kursi buat duduk.
"Selamat pagi Ale" jawab mereka bersamaan. Kompak kan mereka? Iya lah keluarga siapa dulu dong *Author : Sombong sombong*
Oke back to topic, abaikan saja authornya.
"Ciee yang semangat banget mau sekolah" kata abang Zack kemudian menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya, "Iyaa dong kan sekolah baru" jawabku dan mengambil selembar roti serta selai coklat. "Nanti berangkatnya mau sama bang Rafa atau abang Zack?" Tanya bang Rafa.

Aku mengambil susu di depanku dan meminumnya "Sama abang Zack aja, kan kita satu sekolah sekarang" abang Zack mengangguk menanggapinya "Yaudah, kalau gitu abang berangkat dulu" kata bang Rafa kemudian bangkit dari duduknya dan mencium tangan ayah sama bunda bergantian, sama abang Zack jabat tangan ala-ala cowok gitu, kemudian aku mencium tangan abang dan abang mencium pipiku, itu udah kebiasaan dari kecil. "Abang berangkat, assalamualaikum" ujar abang kemudian melangkah keluar, dan kami melanjutkan sarapannya.

"Abang udah selesai, cepet kalau mau bareng sama abang, nanti telat" ujar abang setelah meletakkan gelasnya. "Bentaran, ini belum abis rotiny" kataku "Kan bisa di abisin di mobil, lelet banget makannya" kata abang nggak sabaran. "Sabar abang, tungguin bentar adeknya" kata bunda dari arah dapur. "Ayo bang, aku udah selesai" aku bangkit kemudian menyalamai tangan ayah sama bunda begitu juga abang. "Kita berangkat bun, yah. Assalamualaikum" kata abang "Waalaikumsalam, hati-hati di jalan nak, jangan ngebut bawa mobilnya" kata bunda dan abang hanya mengangguk.

"Ayah, baca korannya udahan kasihan bunda dari tadi ayah cuekin terus" kataku sambil melangkah keluar sebelum dapat omelan dari bunda, abang hanya cekikikan dan geleng kepala mendengar perkataanku barusan.
"Bang, nanti anterin ke ruang kepsek ya" yang di jawab gumaman oleh abang. Setelah 15 menit perjalanan kita sampai di sekolah, kita keluar dari mobil dan langsung dapat tatapan dari cewek-cewek, eh ralat bukan kita-tepatnya Abang.

❄☃️❄

"Ayo" abang berdiri di sebelahku kemudian merangkulku dan melangkah ke ruang kepsek tanpa memperdulikan tatapan bertanya para cewek, karena aku sudah biasa melihat tatapan seperti itu saat jalan sama Abang, karena tampang abang yang menurutku lumayan. Lumayan loh ya, kalau aku bilang ganteng bisa besar kepala dia.

"Ini ruang kepseknya" kata abang setelah di depan pintu ruang kepsek, saat mau pergi aku langsung mencekal tanganya, abang menaikan salah satu alisnya "Temenin" abang mengangguk dan menghela nafas panjang.

Aku mengetuk pintu dan orang yang di dalam menyuruh untuk masuk, "Silahkan duduk" aku dan abang duduk di kursi yang berhadapan dengan beliau. "Murid pindahan ya?"
"Iya pak, saya murid pindahan"
"Baik, kelas kamu di XI IPA 2" ujar pak kepsek
"Iya pak terimakasih, kalau begitu saya permisi, assalamualaikum" dan mencium tangannya kemudian melangkah keluar ruang kepsek.

Kelasku berada di lantai dua, sedangkan abang di lantai tiga karena abang sekarang kelas XII, iya aku sama abang hanya beda 1 tahun kalau sama abang Rafa beda 6 tahun.
"Bang, anterin ke kelas ya, aku kan murid baru jadi belum tau kelasku dimana" ujarku
"Nggak nggak mau, ini udah jam setengah 8 kalau abang telat masuk kelas abang bisa di hukum nanti, kamu kan bisa cari sendiri kelasnya" kata abang dengan tidak santainya, aku menggandeng lengan abang dan menggoyang-goyangkan lengannya "Abaaang" rengekku, aku yakin kalau aku udah ngrengek gini abang pasti mau nganter aku ke kelas. Dan yah, aku berhasil. Abang mengangguk dengan tampang kesalnya. "Uuh love you bang" kemudian mencium pipinya, untung koridor udah sepi kalau masih ramai, bisa di hajar aku oleh fansnya abang.

Setelah sampai di depan kelasku, abang langsung pergi. Aku mengetuk pintu ruang kelasku, dan seorang guru yang sudah lumayan tua keluar dari kelas, "Permisi bu, saya murid pindahan dan kata pak kepsek kelas saya disini" ujarku sopan
Ibu itu mengangguk kamudian "Oh iya, kebetulan saya wali kelas kamu, nama saya Ibu Rahma, baik silahkan masuk pelajaran sudah dimulai" aku mengekor di belakang bu Rahma, dan saat masuk aku mengedarkan pandangan ke penjuru kelas dan alangkah terkejutnya ternyata aku satu kelas dengan kedua sahabatku, mereka melambaikan tangan kerahku dengan senyuman lebar, aku terkekeh melihatnya.

"Perkenalkan dirimu" aku mengangguk
"Hallo, perkenalkan namaku Alesea Chelsea, panggil saja Ale, semoga kita bisa berteman baik"
"Kamu duduk di sebelah Nabila, karena hanya itu bangku yang kosong di kelas ini" aku mengangguk dan berjalan ke bangku yang di sebut bu Rahma tadi.
"Wah gila ternyata kita sekelas, gue kira lo bakal ditempatin di kelas IPA 1" kata Bila setelah aku duduk.
"Udah penuh mungkin kelasnya" jawabku asal.

❄☃️❄

Sekarang ini kita bertiga lagi jalan ke kantin, saat melewati lapangan aku lihat abang lagi dihukum, berdiri di depan tiang bendera dan hormat. Kok aku jadi ngrasa bersalah gitu ya sama abang, itu pasti karena aku.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Rachel setelah kita dapat tempat duduk.
"Roti 2 sama air mineral yang dingin 2" Bila mengernyitkan dahi mendengar perkataanku barusan.
"Lo serius cuman mau makan itu doang?" Tanya Bila
"Iya buruan, ini uangnya" sambil nyerahin uang 20 ribuan.
Nggak lama kemudian, Rachel datang bawa pesanan kita. "Gue duluan ya, ada urusan bentar. Gausah ditungguin kalian langsung ke kelas aja, bye" aku bangkit dan berjalan keluar kantin.

Sampai di lapangan aku lihat abang masih berdiri dengan posisi yang sama seperti tadi.
Aku menghampirinya dan mengajaknya duduk di pinggir lapangan.
"Nih, aku tau abang lapar dan haus jadi aku beliin itu buat abang, kalau kurang abang beli sendiri nanti" abang mengambil air mineral dan meminumnya hampir setengah "Thanks dek" aku mengangguk dan memakan rotiku.

"Abang kenapa bisa dihukum?" Tanyaku
"Menurutmu?" Kata abang kesel
"Hehe maaf lah bang, nanti aku traktir deh pulang sekolah"
"Boleh, sekalian jalan-jalan" kata abang
"Kok mereka liatin aku gitu banget ya bang?"
Abang menatap sekeliling dan "Iya lah, mereka iri liat kamu bisa deket sama most wanted sekolah, harusnya kamu bangga bisa deket-deket sama abang" sombong banget abangku ini, emang mereka semua nggak tau kalau aku ini adiknya Zack-yang katanya most wanted sekolah ini, karena aku yang nyuruh.

Aku nggak mau kalau nanti semua orang tau aku adiknya Zack, mereka bakal nitip coklat ke aku buat di kasihkan ke abang, itu pernah kejadian waktu aku masih SMP, dan itu yang ngasih coklat banyak banget, kalau itu coklat aku jual udah dapet uang banyak aku, tapi tenang aku tidak setega itu, ada juga yang sampai ngebaik-baikin aku biar dapat informasi tentang abang, dan kali ini aku nggak mau kejadian kayak gitu terulang lagi.
"Ayo ke kelas, udah bel masuk" perkataan abang barusan menyadarkanku dari lamunan, aku bangkit dan melangkah ke kelas dengan abang di sampingku.

Pulang sekolah

"Pulang sama siapa Le?" Tanya Bila
"Nggak tau, kalau nggak sama abang palingan ya di jemput"
"Yaudah yuk turun" kata Rachel setelah merapikan barang-barangnya.
Setelah sampai di parkiran aku liat abang berdiri di depan mobil sama temen-temennya
"Eh samperin yuk" Bila sama Rachel mengekor di belakangku.
"Bang, ayo pulang" kataku setelah sampai di depan abang
"Kamu pulangnya di jemput bang Rafa, bentar lagi nyampai abang mau latihan basket sama temen-temen abang" kulihat semua temen abang mengangguk, membernarkan perkataan abang "Ooh yaudah, kalau gitu aku duluan"
"Daah abang" kata Rachel dan Bila barengan, abang hanya mengangguk menanggapinya. Yah mereka manggil Zack dengan sebutan abang, karena mereka udah sangat akrab dengan abang dan keluargaku juga, mereka ini temen dari kecil.

❄☃️❄

.
.
.
.
.
Hallo, i'am back😚
Maaf kalau ceritanya agak nggak nyambung. Dan juga typo masih bertebaran dimana-mana.
Vote dan komen kalian sangat berarti buat aku.
Gomawo😘😘

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang