Chapter 1

2.9K 121 36
                                    

"Hiks hiks ibu jangan tinggalin Wookie" air mata Ryeowook tidak kunjung berhenti mengalir.

"Hiks Wookie sekarang sendirian hiks" namja manis itu mengelus foto terakhir ibunya. Ibunya meninggal karena penyakit serius. Setahun yang lalu juga Ayahnya sudah duluan pergi karena bunuh diri.

Penyebab ayahnya bunuh diri adalah karena perusahaan ayahnya bangkrut. Ayahnya meminjam uang senilai 4 miliar kepada temannya untuk memperbaiki aset perusahaannya yang hilang.

Tapi Tuhan berkata lain, Perusahaannya malah semakin terpuruk tidak ada hasil apapun. Ayahnya sungguh depresi, karena kehidupannya tidak menyukupi sehari-hari.

Oleh karena itu, Ayahnya memutuskan bunuh diri. Padahal bunuh diri bukanlah solusi yang tepat. Malah hal demikian menimbulkan dosa besar karena tidak mensyukuri hidup yang diberikan oleh Tuhan.

Setelah beberapa bulan ditinggal ayahnya, ibunya mengeluh sakit. Kondisi tubuhnya juga lemah. Semakin hari semakin rapuh. Karena Ryeowook takut, ia membawa eommanya ke rumah sakit. Dan kata dokter, ibunya mengidap kanker payudara stadium akhir.

Di saat itu Ryeowook sangat depresi. Begitu banyak masalah dan tekanan berada dikepala. Ia juga sempat berencana bunuh diri tetapi ia tepis. Karena ia harus merawat ibunya. Ia juga harus membanggakan orang tuanya.

Hari-hari menjelang ibunya menghembuskan terakhir, Ryeowook bekerja part time demi membayar biaya perawatan. Ia bahkan rela jam istirahatnya hanya 3 jam.

Subuh, ia sudah bangun dan membersihkan rumah lalu ia mulai bekerja sampai malam dimana semua orang tidur. Tidak lupa disela waktu istirahatnya dirinya menyempatkan menengok keadaan ibunya. Walaupun keadaannya sama saja. Lemah tidak berdaya.

Setelah acara penghormatan terakhir sudah berakhir, Ryeowook pulang ke rumah. Ia jalan kaki, karena rumahnya lumayan dekat juga. Sampai dirumah Ryeowook terkejut melihat pria berbadan besar menghadang dipintu rumah mungilnya.

"Maaf, anda siapa?" tanya Ryeowook dengan hati-hati. Ia takut melihat penampilan pria yang lumayan seram juga.

"Kau Kim Ryeowook?" jawabnya.

"Ya, saya sendiri. Ada apa? Mengapa anda berada dirumah saya?" Ryeowook bingung.

"Ayahmu sudah setahun tidak membayar hutang, jadi saya kemari untuk menyita rumah anda sampai anda sudah melunasinya"

"Pak, beri saya waktu. Saya janji akan melunasinya tapi tolong jangan sita rumah saya, saya tidak punya siapa-siapa" Ryeowook berlutut dihadapan orang yang tak dia kenal. Ia menguncangkan kakinya.

"Maaf, saya hanya diberi komando oleh boss saya" pria tersebut menendang Ryeowook. Dan menghindarinya.

"Pak saya mohon" mohon Ryeowook. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Tidak bisa" tegasnya. Pria tersebut pergi setelah menempelkan surat segel rumah Ryeowook.

"Aku tinggal dimana?" gumamnya menenteng koper dan tas pribadinya.
Sekarang Ryeowook tidak tahu harus kemana. Dan juga ia bingung harus tidur dimana.

Ryeowook berjalan melewati sungai han. Kebetulan sekarang hujan deras. Orang-orang berlarian menghindari hujan. Ada juga yang sudah sedia payung atau jas hujan. Ryeowook tidak butuh itu.

Biarlah hujan mendengar isi hatinya
Biarlah hujan tahu, dia sangat tertekan.
Biarlah hujan menghapus beban dipikirannya.
Biarlah dirinya tenang, ditengah rintikan hujan.

Hanya hujan yang mendengar jeritannya.💧💧💧

Ryeowook terkejut bahwa dirinya tidak basah kuyup lagi. Ia melihat sekeliling, hujan deras masih berlangsung. Ryeowook mendongak. Ia terkejut melihat sepasang mata teduh dan damai.

Pria itu hanya tersenyum sambil berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan Ryeowook.

"Kenapa kau berada disini?Apa kau mempunyai masalah?" tanyanya.

"Apakah kau punya uang banyak?" bukannya menjawab Ryeowook malah bertanya.

"Tentu. Namaku Cho Kyuhyun" menjulurkan tangan dan berkenalan.

"Kim Ryeowook" melepaskan tangan Kyuhyun dari tangannya. "Bolehkah aku meminjam uang 4 miliar?" tanya Ryeowook.

"Apa harus dengan jumlah segitu?"

"Aku begitu membutuhkannya. Untuk membayar hutang ayahku"

***


Keesokan harinya, Ryeowook segera melunasi hutang ayahnya. Akhirnya masalahnya sudah terselesaikan berkat bantuan Kyuhyun. Selanjutnya Ryeowook mulai bekerja. Kini Ryeowook sudah kembali ceria, ia buang jauh-jauh memori yang baru-baru ini menghantui otaknya.

Beberapa bulan kemudian

Ryeowook frustasi, sudah kesana kemari dirinya mencari bantuan. Ia terlilit hutang 4 Miliar dengan Kyuhyun. Ia diberi waktu 7 minggu untuk melunasinya. Padahal susah mencari uang segitu dengan waktu singkat.

Ternyata Kyuhyun itu rentenir. Dia dengar juga bahwa orang yanh tidak bisa membayar hutang di ancam olehnya. Bahkan ada yang rumahnya di sita olehnya. Ryeowook jadi takut. Takut rumahnya juga disita oleh Kyuhyun.

Berhubung hari sudah malam Ryeowook memutuskan untuk pulang. Hari ini Ryeowook tidak membuahkan hasil. Tidak ada yang mau membantunya.

Ia berhenti, didepan rumahnya ada Kyuhyun sedang menunggunya. Ryeowook gemetar ketika berjalan mendekat.

"Yak darimana saja kau!" ucap Kyuhyun dengan marah.

"Eeh anu habis anu untuk anu" Ryeowook kehabisan kata-kata. Makanya yang terucap hanya anu-anu saja

"Oh mau kabur? Kalo punya utang ya cepetan dibayar tepat waktu. Gak usah tunggak terus"

"Bukannya aku kabur, tapi aku belum punya uang untuk membayar" Ryeowook menjelaskan.

"Menikalah denganku jika kau ingin melunasinya" kata Kyuhyun dengan senyum evil khasnya.

"Apa menikah? Mana mungkin aku menikah dengan seorang pria?" kagetnya.

"Aish, kau lihat saja sekarang banyak pasagan gay yang menikah. Masa kita kalah" jawab Kyuhyun dengan santai.

"Tapi saya..."

"Kau mau tidak? Aku tidak butuh basa-basi. Cepat jawab Yes or No" geram Kyuhyun.

"Aku....." Ryeowook terbata-bata.

TBC

Kira-kira Ryeowook bakal jawab apa?
Tapi Ryeowook bilang dia tidak mau menikah dengan sesama jenis. Lantas apa Ryeowook jawab Yes agar hutangnya lunas?

Jangan lupa votement ya. Biar aku up nya gak lama😁.

KAWIN PAKSA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang