Chapter 30

420 44 41
                                    

Awan hitam berlomba-lomba, seakan mereka sedang mengejar waktu yang tertinggal. Sebentar lagi akan turun hujan.
Suara pusaran angin itu terus mengema di telinga pria tinggi berjalan dengan langkah lemah.

Ia tidak peduli dengan bisikan angin maupun badai yang akan menerpanya. Sedangkan, yang lain mulai berhamburan keluar mencari tempat nyaman untuk bersembunyi bahkan untuk berteduh.

Tes.

Satu tetes.

Dua tetes.

Tiga tetes.

Beribu tetes, membuat semua orang frustasi. Karena ini bukan waktu yang tepat. Biarkan mereka semua mencari tempat yang nyaman agar itu berjalan dengan baik. Kyuhyun menatap ke atas membiarkan rintikan hujan membasahi wajahnya.

Apakah itu solusi bahwa dengan hujan kita bisa menyembunyikan masalah dan segera melupakannya? Jika itu benar, Kyuhyun ingin menginginkannya. Hanya itu yang dia inginkan.

Kyuhyun mendongak ke atas, membiarkan hujan membasahinya. Rintikan hujan membuat wajah Kyuhyun sakit. Satu tetes saja membuat wajahnya bagaikan tertancap duri. Apalagi ribuan tetes.

Tetapi itu tidak sebanding dengan rasa sakit pada dirinya. Pada cinta yang tak terbalaskan.

Jalanan semakin sepi, tidak ada satu orang pun bahkan kendaraan yang berlalu lalang disini. Televisi besar di tengah kota memperingatkan bahwa hari ini akan terjadi badai. Ya, tentu semua orang sangat takut. Dan juga sangat menganggu aktivitas.

Kyuhyun tidak peduli dengan adanya badai ataupun angin kencang yang menusuk tulangnya. Angin tidak akan tahu perasaan Kyuhyun. Angin hanya selalu muncul dengan kehendak sendiri.

Sedangkan di Mansionnya, Ryeowook menatap kosong ke arah jendela. Di luar jendela, Hujan deras mengguyur rerumputan segar di depan halaman.

Rambutnya acak-acakan lalu pakaian yang ia kenakan tidak rapi. Ia salah mengancingkan kancing kemeja yang ia kenakan. Matanya pun tidak pernah berhenti menangis sambil bergumam kecil memanggil pria yang baru ia cintai.

Hujan menjadi semakin deras. Ia khawatir dengannya. Bagaimana dia sekarang? Dimana dia? Apa dia kehujanan? Apa dia sudah makan? Apa yang sebenarnya dia lakukan?

Beberapa pertanyaan selalu muncul di kepala Ryeowook. Ia sangat mencintainya. Ia juga sangat mengkhawatirkannya. Apa semua itu salah? Bahwa pria jahat seperti Ryeowook tidak boleh mencintai pria sepertinya? Mungkin, ini memang balasan untuknya. Ya, balasan untuk orang egois sepertiku.

Ia merapatkan tubuhnya lalu berlindung di bawah selimut. Hujan begini bagaimana Kyuhyun nya berlindung? Sedangkan di luar nampak hujan semakin deras ditambah angin topan yang bisa merusak segalanya.

Kyuhyun berlari kecil menuju perpustakaan terbesar di Seoul. Ya, sebenarnya dia tidak terlalu suka membaca tetapi dia kesana hanya ingin berteduh. Mungkin saja perpus itu sangat berguna.

Ia melihat di sekelilingnya. Di penuhi buku-buku yang tersusun rapi yang membuat kepala pusing melihatnya.

Kyuhyun tertarik pada rak buku di sebelahnya. Ia mencoba melangkahkan kakinya kesana. Kyuhyun melihat beberapa judul buku yang tertata rapi di depannya.

"Membangun erotisme di ranjang?" Kyuhyun mengaruk tengkuknya sambil tangan kanannya memegang ujung buku.

Lama ia berpikir, akhirnya Kyuhyun duduk di bangku menghadap jendela yang memperlihatkan suasana di luar yang masih hujan deras.

Di baris pertama, Kyuhyun mulai tertarik akan awal kalimat di dalam buku itu. Dan Kyuhyun mulai membuka lembar selanjutnya lagi dan lagi. Ia lakukan itu berulang-ulang tanpa matanya berkutik sedikitpun.

KAWIN PAKSA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang