Chapter 21

379 39 24
                                    

Bak Superman, Kyuhyun membanting tubuh Ryeowook agar menjauhi jurang.

Bruk.

"Aww" pekik Ryeowook. Lututnya tergores luka akibat gesekan antara kulitnya dengan batu.

"Sayang, kau baik-baik saja?" Kyuhyun menyenggol lengan pria mungil itu.

"Kau bisa mendengarku?" Pria gembul itu melambaikan tangan di depan wajah Ryeowook.

Pandangan Ryeowook sayu. Ia memejamkan mata karena bayangan putih mengisi seluruh otaknya.

"Ryeowook!?" Kyuhyun menguncang tubuhnya yang melemah.

***


Ryeowook menerjabkan matanya, melihat di sekeliling. Sebuah ruangan bernuansa putih dengan jendela yang terbuka. Bisa melihat betapa indahnya pemandangan disini.

"Kau baik-baik saja?" Sebuah kalimat terlontar dari mulut pria bibir pucat itu.

"Aku baik-baik saja" jawab Ryeowook sambil mendudukkan tubuhnya ditepi kasur.

"Sebaiknya kau istirahat saja. Mungkin saja kau masih shock" Kyuhyun, pemilik bibir pucat itu memilih keluar dari kamar. Membiarkan istrinya istirahat sejenak karena insiden tadi.

"Apa yang terjadi denganku?" Gumam Ryeowook. Perlahan mengingat hal-hal yang terjadi.

"Awww" pekik Ryeowook, Lututnya tergores luka akibat gesekan antara kulitnya dengan batu.

Sepeda yang ia tumpangi jatuh tersungkur ke dalam jurang. Ia hanya bisa melihatnya dengan nanar. Untung hanya sepeda yang jatuh, untung saja bukan dirinya.

Tapi...

Siapa yang menolongnya?

Ryeowook melihat pria gembul itu hendak menghampirinya tetapi tiba-tiba kepalanya pusing dan hanya melihat bayang-bayang Kyuhyun.

"Astaga, jadi dia yang menolongku?" Gumam Ryeowook.

Ia bersalah. Selama ini Ryeowook selalu mengacuhkan Kyuhyun. Bukan karena apa-apa. Hanya saja Ryeowook tidak bisa menerima bahwa ia menikah dengan seorang pria.

Ia selalu berasumsi bahwa nalurinya masih normal. Tidak mungkin juga masa depannya menyimpang dari garis kehidupan yang sudah di tentukan.

"Aku harus bagaimana? Aku tidak mau berutang budi" gumamnya.

***

Kyuhyun lebih memilih membiarkan istrinya istirahat. Ia berjalan entah kemana tujuannya. Ia hanya mengikuti batinnya yang hendak kemana mau pergi.

Ia berhenti di taman penuh bunga. Ia berhenti karena mendengar suara seorang wanita berbicara sendiri.

Wanita dengan dress full putih memandang bunga yang baru saja ia petik.

"Kecantikanku lebih indah dari bunga mawar" ia mendongak lalu tersenyum manis. Siapapun yang melihatnya pasti akan mabuk melihat senyum manisnya.

KAWIN PAKSA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang