"And here we are, finding happiness in the simplest of things to light up our lives"
'Call me baby jreng jreng! Call me baby!'
Dering telfon Meisya.
Meisya mengerjap ngerjapkan kedua matanya, meraih ponsel sekenanya. Matanya masih terlalu berat untuk terbuka. Ini masih pagi buta. Bahkan adzan subuh saja belum berkandang.
Meisya mengusap layar ponselnya.
"Assalamualaikum, Pagi Echa" Sapa seseorang dari seberang. Suaranya masih serak khas orang bangun tidur.
"Eung? Waalaikumsalam. Siapa?" Hey, yang benar saja. Meisya mengangkat telfon tanpa melihat siapa penelfonnya.
"Echaaa. Ini Atta ganteng lhoo"
"Ah Atta, ada perlu apa?" Kata Meisya masih dengan mata tertutup.
"Nggak papa, kangen aja" Kata Meisya malu malu.
"....." Meisya terdiam. Membenamkan senyum diboneka beruang coklat bernama 'popo' miliknya. Pipinya memanas.
"Hey, Kok diem? Lagi blushing ni Echa ya?" Goda Atta.
"Ih apaan sih Atta. Malu tauu"
"Mwehehe. Echa, Atta mau nyanyi"
"Nanti kalo Atta nyanyi Echa tidur lagi gimana?"
"Jangan dong. Kan bentar lagi adzan"
"Iyaiyaaa.. Ayo nyanyi"
"...."
"Atta, ih ayo. Ntar Echa ketiduran lhoo" Meisya mulai kesal. Sedikit.
" Salmyeosi ibmajchun X neun Kiss
donggeunrakhe aneun O neun Hug
hokshi beolsseo algo isseulkka Oh~ "Acha terdiam. Melongo dengan bodohnya. Tak percaya. Atta menyanyikan lagu EXO, boy group kesukaannya.
" Haru haru molla sseun pyeonji
geureokhe kkeuteumagge jeogeossji
geuraebwaja jun jeog eobjiman Ai~ ""Gimana, suka nggak?" Lanjut Atta lagi
"Biasa aja sih" Dusta Meisya. Padahal senyumnya berkali kali mengembang bersamaan dengan degub jantung Meisya yang semakin menjadi.
"Huh. Emang Echa gak penasaran Atta tau lagu itu dari mana?"
"Dari mana emang?"
"Waktu Echa ngasih tau lagu Exo yang apaan deh waktu itu yak? Lights out ya? Selesai karantina Atta sempet liat MV nya di u-tube. Abis itu download semua lagunya deh"
"Iyaaa. Yaampun segitunya, haha. Seneng deh akhirnya kenal sama fanboy di reallife" Kata Meisya sumringah.
"Abisan lagunya enak enak, serius nggak boong. Eh btw, XOXO tuh apa Cha?" Tanya Atta polos.
"Googling aja sana ah, haha"
"Oke. Bentar"
"-- Oh, iya iya paham. Nanti kita XOXO yuk Cha?" Seru Atta semangat.
Masih Echa istifarin. Belom Echa yaasinin -Meisya Attaya.
-----
Ketika sarapan pagi, Mesiya makan bersama mama dan adiknya.
"Kak? Dia orang baik deh. Mama suka" Kata Mama Meisya tiba tiba.
Meisya melongo.
"Siapa ma?"-Adik Meisya.
"Oooh, temennya kak Echa yang waktu itu kerumah ya ma?" Lanjut adik Meisya lagi.
Lagi lagi Meisya dibuat tak percaya dengan penuturan adiknya itu.
"Iya de, ganteng ya? Kak, emang dia nggak ada ngomong soal perasaannya sama kaka?" Ucap mamanya lagi yang membuat Meisya frustasi.
"Haa?" Mulut Meisya terbuka lebar.
"Apasih ha ho ho? Dia ada ngomong gitu enggak?"-Mama.
"Nggak ada ma"-Meisya.
"Okee, mama tunggu kabar baiknya"-Mama.
Ya. Jadi kemarin sebelom Meisya diajak kepertokoan, Atta sempat main main kerumah Meisya tanpa sepengetahuan Meisya. Awalnya Atta berniat memberi kejutan, tapi sore itu Meisya sedang kerja kelompok dirumah Ghifa. Jadi, Atta hanya ngobrol ngobrol dengan mama Meisya. Dan penilaian mama Meisya sejauh ini positif. Dan kelihatannya mama Meisya suka dan nyaman dengan Atta.
-----
Sesampainya disekolah, Meisya berjalan dikoridor seperti biasa. Namun kali ini ia sendiri, padahal biasanya ia bertemu teman sekelas yang bisa ia ajak jalan bersama.
Meisya kaget ketika ada Arina, teman sekelas Atta datang menghampiri Meisya.
"Sya? Ini dari Atta" Ucap Arina sembari memberikan sekotak susu dan sebatang coklat.
"Haaa? K-kok engga Atta aja yang ngasih?" Tanya Meisya bingung.
Arina hanya mengedikkan bahunya. Lalu pergi meninggalkan Meisya yang masih mematung disana.
Kenapa harus pakek perantara sih ta? Kan Atta juga bisa ngasih langsung ke Echa. Apa Atta nggak mau ketemu Echa? -Meisya Attaya.
Meisya melihat terdapat sticky note dibelakang susu kotak itu, yang bertuliskan.
'Selamat pagi cantik. Semoga cantikku udah sarapan tapi belom minum susu ya. Hehe^^ Ini susu kesukaan kamu. Coklatnya juga, semoga kamu suka. Eat well baby❤'
Lagi lagi senyum Meisya mengembang begitu saja. Segera Meisya meraih ponsel, lalu jemarinya menari nari diatas layar, menulis beberapa kata. Ucapan terimakasih untuk perhatian kecil dari seorang Kalpataru Atta Muzakki.
Tbc ya💕
Sorry pendek amat :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Setengah Hatiku Tertinggal
Teen Fiction"Aku selalu menikmati setiap detiknya ketika aku bersamamu. Tanpa sadar, kini detik seakan menjadi ruang luka yang dengan setianya menaburi garam diatas luka yang masih menganga didada" -Meisya Attaya.