indra menatap disa, "ya sering, kalo aku lagi ada masalah pasti aku kesini"
"segitu sukanya kamu sama kopi latte sampe-sampe suka sama tempat yang berbau kopi latte kaya begini juga?" tanya disa, lagi.
indra mengangguk, "kopi latte tuh enak kak, beda dari yang lain. makanya aku suka"
"kakak sendiri? sering kaya tadi?" indra menopangkan dagunya.
disa menunduk menyembunyikan wajahnya, "ya sering, apalagi dia ada di dikeluarga aku sejak sebelum ibu aku meninggal. dia ngerusak semuanya"
indra yang merasa bersalah mulai menghibur disa, "kak percaya nggak kalo orang yang lagi cemberut terus tibatiba senyum itu dapet pahala yang besar?"
disa mulai mengangkat wajahnya dan menatap indra, "hah emang iya?"
"iya, coba deh kakak senyum" ujar indra.
disa mulai senyum perlahan, "tuhkan! YaAllah ayo jabah doa indra, kak disa kalo senyum cantik. Allah gamungkin biarin umatnya sedih-sedihan tetus"
"kak disa sama keluarga kak disa itu orang yang baik, indra yakin. karna orang baik pasti selalu di uji sama Allah" ujar indra sambil tersenyum.
kini senyum disa mulai melebar, "ndra, makasih ya. aku kira kamu anaknya cuek loh. mulai sekarang aku jadi suka sama kopi latte dan tempat ini garagara kamu. aku ngerasa penat aku ilang"
indra bertepuk tangan disusul dengan senyuman manisnya, "alhamdulilah!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jadi kalian mau ini sad/happy ending? yang sesuai logika aja ya huhu pdhl mah blm mau ending udh nanya gini wkwkw
