setelah menunggu selama beberapa jam hingga nayla tertidur dikursi panjang rumah sakit, arifin pun keluar dari ruangan.
"pak raino,"
raino langsung berdiri dan pasang badan didepan arifin, "gimana dok? gimana keadaan putri saya? gimana keadaan disa?"
arifin menghembuskan napasnya, "nyawa disa tidak bisa tertolong pak, disa sudah nggak ada"
raino dengan kesal mencengkram kerah arifin, "ANDA INI DOKTER! ANDA HARUS MELAKUKAN APAPUN YANG ANDA BISA?! KENAPA ANAK SAYA GABISA TERTOLONG SEMENTARA BANYAK ORANG DILUAR SANA YANG BERHASIL?"
marco langsung menahan ayahnya yang sedang emosi itu, "ayah! ayah udah! dengan ayah protes kaya gini ini gabakal bikin disa balik lagi ke dunia!"
"saya dariawal sudah memberikan solusi untuk disa agar melakukan transplantasi ginjal pak. namun disa tidak mau. lupus yang disa idap ini bukan lupus stadium awal yang masih bisa disembuhkan dengan obat. namum lupus yang disa idap ini adalah lupus yang berbahaya dan sangat mematikan jika tidak diberikan tindakan cepat apalagi lupus disa sudah memasuki stadium akhir" ujar arifin dengan jelas.
arifin menatap marco dan mengisyaratkan untuk melihat disa didalam sana.
"saya permisi dulu pak" ujar arifin.
raino memukul dinding dan menumpahkan segala tangisnya disana dengan marco yang menenangkan raino. sementara indra, ia mendengarnya. dan ia tak percaya bahwa orang yang ia cintai itu sudah pergi untuk selama-lamanya.
"andai kita udah kenal lebih dulu dis, aku gabakal sia-siain waktu-waktu yang indah kemarin itu,"
"dis, kamu selalu hidup dihati aku. aku sayang sama kamu"
indra menundukan kepala dan menangis sejadi-jadinya.
end
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
shahahshsah ending macam apa ini? huhu gimana fmvnyaa??? maaf ya itu namanya mas rain sama marco telat yaallah kesal:"(
anw, siapa yang mau bonchap or sequel? wHAHAHAHA SEQUEL BGT GATUH:")