Bag. 16

4 0 0
                                    

Jakarta, 19 september 1999

Hari dan pagi ini begitu cerah seperti perasaanku sekarang yang merasakan senang. Hari ini usiaku bertambah satu tahun lagi ucapan dari keluarga saat aku bangun dari tidurku juga sudah aku dapati. Aku juga mendapat kado dari mama dan tanteku sampai hampir telat aku kesekolah karena asik membuka kado yang sudah disiapkan oleh keluargaku. Lebih baik aku mandi lalu berangkat kesekolah hari sudah hampir siang. Kusirami seluruh tubuhku dengan penuh semangat aku tak mau hari ini suasana hatiku yang lagi senang berubah menjadi tak karuan.

Selesai membersihkan badan aku bersiap berangkat kesekolah. Kado yang belum aku buka akan aku teruskan nanti lagi sepulangnya aku dari sekolah. Dengan rasa senang aku berjalan menuju sekolah suasana hatiku hari ini begitu senang. Tak terasa bertambah lagi umurku semakin menuju dewasa sekarang aku ini. Mudah-mudahan saja ditahun ini aku bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Untung saja bel sekolah belum berbunyi saat aku sampai. Tapi keadaan sekolah sudah begitu ramai sekali rasanya malas sekali aku harus menaiki dua lantai untuk sampai dikelasku yang terletak dilantai 3. Aku ingin bertemu dengan Hikmah dulu sebelum aku masuk kekelas dia sudah datang belum yah? Mudah-mudahan saja Hikmah sudah tidak lagi mencuekiku seperti kemarin-kemarin. Tapi bagaimana kalau Hikmah masih tetap kaya kemarin apa yang harus aku lakuin? Sedangkan aku berharap sekali hari ini tidak ada yang membuatku bersedih dihari bahagiaku ini.

“Hikmah udah dateng belom?”, tanyaku pada teman sekelas Hikmah yang sedang ada diluar kelas.

“Belom dateng dia Nad”, katanya padaku.

“Oh ya udah deh kalo gitu nanti bilang aja dicariin gue yah”, kataku menitip pesan padanya.

Tumben banget jam segini Hikmah belum datang yah? Kemana yah dia kok gak ada yah? Aku ke kelas Dayu dulu saja deh. Siapa tahu Dayu bisa memberitahuku Hikmah kemana jam segini belum ada dikelas juga.

“Eh ada Dayu gak?”, kataku pada Ferri teman sekelas Dayu.

“Gak ada belum dateng Nad”, kata Ferri padaku.

“Lah belom dateng juga dia?”, tanyaku heran melihat tumben sekali kedua temanku ini belum ada dikelasnya.

“Iya beneran belom dateng Nad, nanti gue sampein kalo udah dateng yah”, kata Ferri menerima pesanku untuk Dayu.

Aneh sekali kenapa belum ada satupun dari mereka yang datang? Padahal sebentar lagi bel berbunyi tanda pelajaran akan dimulai. Kemana yah mereka kok tidak memberitahuku yah? Sudahlah lebih baik aku masuk kekelasku saja nanti baru aku tanyakan pada mereka pas jam istirahat. Sepertinya kelasku ramai sekali suaranya terdengar sampai kekelas Dayu ada apa yah? Dengan cepat aku memasuki kelas yang sempat membuatku kaget ternyata Hikmah, Dayu, Ika dan yang lain sudah ada dikelasku mereka semua mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

Terharu sekali aku diberi kejutan seperti ini tadinya aku pikir semua akan melupakan hari ulang tahunku ini ternyata tidak. Hikmah yang dengan semangat memberi ucapan dan memegang sebuah bungkusan ditangannya entah itu apa sepertinya memang sudah dipersiapkan untukku.

“Selamat ulang tahun yah Nad”, seru anak-anak secara bergantian memberiku salam dan cium.

“Happy bday yah Nad, nih buat lo dari kita bertiga”, kata Hikmah memberiku bungkusan yang daritadi dipegang olehnya.

“Selamet yah Nad”, kata Dayu memberi salam dan mencium pipiku.

“Selamet yah Bernad”, kata Ika yang juga mencium pipiku.

“Iya makasih yah semuanya”, kataku pada mereka.

Semua pada bersalaman dari memberiku ciuman pipi tapi aku tidak melakukan itu dengan Hikmah. Habis aku merasa janggal seperti itu dengannya ada rasa yang gak bisa aku jelaskan kalau sampai aku melakukan dengannya. Belpun berbunyi mereka juga kembali kekelas masing-masing setelah memberikanku kejutan kecil ini. Ternyata banyak sekali orang yang menyayangiku yah sampai mereka sempatkan memberi aku kejutan kaya gini.

***

Hari ini benar-benar membuatku begitu merasakan kalau aku masih penting buat semua orang dan senang sekali rasanya aku. Aku juga mendapat kado dari Hikmah dkk yang baru mau aku buka ini apa yang mereka berikan padaku. Dengan cepat aku merobek kertas kado yang sudah dibungkus rapih sama mereka karna sudah tidak sabar lagi ingin mengetahui isinya apa? Dan ternyata 2 buah poster Mickey yang besar, buku telpon Mickey, dan sebuah kaset rekaman serta surat ucapan yang berisi.

Dear : Nadia or Kutil

Happy bday yah,

Maaf yah kita nyuekin lo beberapa hari ini soalnya kita ngerekam kaset ini sengaja buat lo.

Kalo ada lonya nanti malah gak surprisekan jadi terpaksa kita milih buat nyuekin lo aja.

Panjang umur yah.

Sehat terus yah.

Rajin sekolahnya.

Mudah-mudahan lo jadi feminim juga.

Pokoknya kita selalu doain yang baik buat lo.

Sekali lagi Happy bday yah Nad.

- Hikmah, Dayu dan Ika -

Ya ampun ternyata selama beberapa hari ini mereka berubah sama aku karena mereka menyiapkan ini semua untukku. Jujur saja aku tidak pernah berharap dapat kado atau apapun dari mereka. Cukup dengan mereka mengingat saja sudah membuatku senang sekali. Sampai mereka membuatkanku kaset rekaman suara mereka semua yang aku belum tahu apa isinya. Senang sekali aku tak bisa berkata-kata aku melihat semua yang dilakukan oleh mereka. Lebih baik aku dengerin apa isi kaset ini.

Hai gue Hikmah selamat happy bday yah Til panjang umur sehat terus mudah-mudahan lo jadi cewe feminim.

Hai gue Ika selamat ulang tahun yah Kutil banyak rejeki pokoknya yang baiklah.

Hai gue Dayu happy bday yah Til mudah-mudahan aja diumur lo yang nambah ini lo gak suka ribut lagi sama pacar lo Hikmah hahaha.

Nah sekarang mari kita dengerin lagu khusus buat Nadia or Kutil.

Do Mi Ka Do Cie Duo Tigo,

Cerita tentang orang yang banyak uangnyo sangat mencolok hidup mewahnyo

Tinggal dirumah rela estate daerah pemukiman elite

Dibelakang ada kolam empangnye pokoknya gampang mau kemane-mane

Tongkrongan digarasinya pun oke punya dari sepeda butut sampe sepeda eropa yang harganye berkisar diatas seratus perak bawa sendiri atau pake sopir terserah dia topi selalu ada dikepalanya

Bermacam permen karet terdapat dikantongnya tak perlu bawa uang jika mau jajan cukup makan saja.

Elo Kutil jangan belagu gaya lo tuh sok tau ini itu liat dulu kalo lo belagu muke lo jauh

Yah itulah lagu spesial buat Kutil or Nadia

Kira-kira hidupnya Kutil memang seperti itu

Demikian dari kami

Eh noni kamu kalo bawa temen jangan rame-rame nanti rumah berantakan Neneeek pusing.

Yah itulah sedikit Neneknya Kutil yang rada bawel.

Sekali lagi happy bday yah Til.

Niat sekali mereka membuat ini entah ide dari siapa itu sampai menirukan suara nenekku juga mereka lakuin. Aku juga mendapat kartu ucapan yang dikirim lewat pos sama Deges dan Kak Iis. Lengkap sudah apa yang aku rasain senangku tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata lagi. Kalau seperti ini aku merasa Tuhan baik sekali sama aku memberikanku mereka yang selalu ada disekelilingku dan menyayangiku. Tapi kalau aku sedang merasa sendiri aku rasanya hanya bisa marah saja sama tuhan kenapa hidupku tak seperti mereka. Harusnya hari ini aku juga bisa senang dan bisa tau siapa papaku sebenarnya namun mungkin tuhan belum mengijinkanku untuk tahu semua itu sekarang.

Aku masih percaya kalau tuhan selalu punya rencana indah yang sudah dipersiapkan untukku walau aku sendiri gak pernah tahu kapan semua itu akan benar-benar datang padaku. Sekarang aku hanya bisa bersyukur memiliki mereka semua yang selalu untuk menemani aku disetiap hari yang aku jalani. Sudahlah aku tidak boleh larut dalam sedih terus dihari bahagiaku ini sampai akhirnya semua kado pemberian juga aku rapihkan dan aku tata dikamarku agar aku bisa terus memandanginya. Kasetnya aku taruh ditempat kaset bersamaan dengan kaset-kasetku yang lainnya.

Aku [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang