Makasih buat yang udah Vomment, terus Vomment ya kalo mau ni cerita lanjut.
***
Sakit. Tubuh gadis itu menggigil kedinginan.
Selepas dari kejadian dirinya yang di dorong hingga masuk ke dalam dinginnya air kolam. Kini, ia hanya meringkuk di balik selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya__kecuali kepala.
Chanyeol tertidur di sebelahnya. Pria itu memang yang menolong Suzy tak kala gadis itu hampir tenggelam, karena Suzy tidak bisa berenang. Namun, setelah naik ke atas permukaan, Chanyeol melenggang meninggalkan Suzy begitu saja. Pergi ke kamarnya tanpa peduli, istrinya itu apa dalam keadaan baik atau tidak.
"Akh!" Menutup mulutnya. Saat suara ringisan itu keluar dari balik bibir mungilnya.
Perutnya sakit. Rasanya seperti di remas dengan begitu kuat oleh tangan tak kasat mata. Satu tangannya beralih pada perutnya, sedikit mencengkram perut itu. Berupaya mengurangi rasa sakit yang di rasakan.
Lelehan airmata itu mengalir saat manik indahnya terpejam erat. "Akhh!" Merintih dengan suara yang lebih keras.
Suzy kesakitan. Dan Chanyeol, pria itu juga sakit. Tepat di dalam rongga dadanya.
Membuka kedua matanya. Chanyeol menoleh, "Tidak bisakah kau diam, huh?! Mengganggu saja!"
Menyibak selimut yang mengukung tubuh tingginya, Chanyeol beranjak dari atas ranjang. Lalu berjalan pergi meninggalkan istrinya yang masih merintih kesakitan.
Hati Suzy mencelos. Sakit, sakit pada perutnya bahkan tidak sebanding dengan rasa perih di dalam rongga dadanya. Hatinya.
"Hiks~ Oppa..." Menangis terisak. Hanya itu yang bisa di lakukannya. Menikmati setiap denyutan nyeri pada perut dan hatinya. Ini~ terlalu menyakitkan.
Chanyeol bersandar pada pintu kamarnya yang tertutup. Wajahnya pias, sorot matanya memancarkan luka yang begitu dalam. Manik bulat itu, perlahan mengembun.
Chanyeol meringis. Saat cairan bening itu mengalir bebas dari kedua matanya. Kenapa ini sangat menyakitkan? Kenapa ia tidak bisa menerima semua ini?
Chanyeol sangat mencintai Suzy. Namun rasa kecewa nya kini begitu besar, membuat pria itu enggan untuk sekedar melawan ego-nya.
Istrinya kesakitan. Chanyeol tau akan hal itu, tapi ia lebih sakit saat pandangan matanya jatuh pada perut sang istri. Kenyataan yang menampar telak dirinya, jika istrinya sedang mengandung anak dari pria lain.
Jika saja, Suzy jujur lebih awal. Mungkin rasa kecewa ini tidak akan sebesar sekarang. Rasa sakitnya tidak akan se-menyakitkan seperti sekarang. Rasa sakit yang mencekik, membuat Chanyeol lebih menginginkan sebuah kematian saja.
Keduanya menangis. Merasakan sakit yang menyerang rongga dadanya. Sama terluka, namun tak ingin saling melengkapi dan mengobati luka tersebut.
Ego, Chanyeol memiliki ego-nya sebagai lelaki. Harga dirinya sebagai seorang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [ChanZy/HunZy]
Short StoryMenikah denganmu, hanya luka dan rasa sakit yang aku rasakan...