Makasih buat yang udah Vomment, tetep Vomment ya...
Happy Reading!
****
Sehun terperangah.
Tubuhnya tersungkur saat sebuah kepalan tangan menghantam kuat wajah tampannya. Bangkit berdiri, Ia menatap nyalang pria di depannya. Pria yang begitu ia benci, karena pria itu~ Sehun tidak bisa memiliki kembali Suzy-nya.
"Apa-apaan kau, Chan?!" Walau usia mereka terpaut dua tahun. Namun Sehun tidak sudi untuk sekedar memanggil pria di depannya dengan sebutan 'hyung'.
Chanyeol tertawa sarkas. Tatapannya kian bengis, seperti ingin menghancurkan wajah tampan di depannya. "Kau memang brengsek, Oh Sehun!"
BUGH!
Sehun balas memukul Chanyeol. Tidak terima dengan Chanyeol yang mengatakan hal tak pantas tanpa alasan yang jelas padanya. Terlebih, memukulnya di depan rumahnya sendiri.
Keduanya saling memukul. Tidak ada yang mau mengalah, luka di sana-sini. Namun tak mereka hiraukan rasa sakitnya. Karena harga diri seorang pria, jauh lebih berharga dari pada lebam pada tubuh dan wajahnya.
Shin hye yang mendengar suara bising dari luar berlari menghampiri. Lalu berteriak dengan tatapan Syock. "BERHENTI!"
Mereka memang menghentikan perkelahian. Namun tatapan bengis itu saling menyahut dengan aura membunuh yang mengancam.
"Chanyeol, kenapa kau memukul Sehun?!" Gadis itu berjalan ke hadapan Chanyeol. Meminta penjelasan.
Sehun pun menunggu dengan tidak sabar, ingin tahu.
Menatap wajah Shin hye dan Sehun bergantian. Chanyeol berucap. "Tunangan brengsek-mu itu~ meninggalkan sesuatu pada istriku."
Kening Shin hye dan Sehun berkerut bingung. Ucapan Chanyeol terdengar ambigu, namun meninggalkan kesan yang membuat keduanya penasaran setengah mati. "Apa maksudmu?" Gadis itu bertanya.
Helaan nafas panjang keluar dari balik bibir tebalnya. "Kau gadis yang cantik dan baik. Sehun memang brengsek!" Ia menatap Shin hye dengan tatapan iba.
Tidak sabar. Gadis itu mencengkram ujung baju Chanyeol kuat-kuat. "Katakan intinya, Chan?!"
"Sehun meninggalkan benihnya pada rahim istriku."
Gadis itu tercekat. Lelehan airmata langsung meluruh membasahi wajah cantiknya. Bibir mungilnya bergetar, membuat isakkan kecil mulai terdengar.
"Hamil? Suzy hamil?" Sehun bertanya tak percaya.
Chanyeol mengangguk. "Ya, dan itu anakmu." Hatinya sakit saat mengatakan hal itu. Namun Chanyeol hanya memasang wajah datar untuk menutupi rasa sakitnya.
Sehun termangu. Bingung harus apa.
Hatinya menghangat mendengar kabar itu. Ia bahagia, sungguh. Namun, melihat punggung mungil yang tampak rapuh di depannya. Ia kembali terdiam, apa yang harus di lakukannya.
Melangkah mendekat. Sehun memeluk tubuh bergetar Shin hye dari belakang. Mendekapnya erat. "Shin Hye~ah!"
Gadis itu kian terisak. Ia menggeleng dengan airmata yang mengalir semakin deras dari pelupuk matanya. "Aku baik-baik saja, Oppa. Kau bisa pergi jika kau mau. Hiks~ jangan pedulikan aku..."
Chanyeol menatap mereka datar. Menekan rasa sakit pada dadanya, "bijak-lah dalam memilih keputusan, Hun. Kau memiliki Shin hye yang begitu tulus mencintaimu." Terdiam sejenak. Tiba-tiba bayangan wajah pedih Suzy melewati pandangannya. "Jika kau memilih tunanganmu. Mungkin~ aku akan berusaha untuk menjadi ayah dari anakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [ChanZy/HunZy]
PovídkyMenikah denganmu, hanya luka dan rasa sakit yang aku rasakan...