[9] The End (b)

1.8K 183 18
                                    

Happy Reading!

***

"Baiklah, aku akan ikut bersama Appa."

Ayah Suzy tersenyum senang. Lalu memeluk tubuh putrinya semakin erat.

Suzy fikir, mungkin Appa-nya benar. Tanpa Suzy pun, mereka pasti akan baik-baik saja. Terbukti dengan Chanyeol yang memilih pergi menjauh darinya.

Lagi pula, Suzy tidak yakin jika ia tetap berada di sisi Chanyeol. Chanyeol akan kembali menerimanya dan membatalkan rencana perceraian mereka.

"Suzy-ah!"

Suzy menoleh. Melepaskan diri dari pelukan sang Appa. Manik hitam itu membulat sempurna. "Chanyeol Oppa?!"

Chanyeol tersenyum lembut. Merentangkan kedua tangannya, meminta sang istri agar kembali ke dalam dekapannya. "Kembali, sayang. Aku membutuhkanmu. Kami membutuhkanmu."

Suzy tersenyum dengan manik berkaca-kaca. Namun ia menoleh, menatap kembali wajah teduh ayahnya. "Tapi aku ingin menemani Appa. Kasihan... Appa sendirian."

Ayahnya tersenyum hangat. Mengusap wajah cantik putrinya lembut, ia berucap. "Kau yakin? Appa tidak apa jika kau kembali, sayang."

Suzy mengangguk. "Aku sangat merindukan Appa. Aku ingin ikut bersama Appa saja."

"Suzy-ah..."

Suzy mengabaikan suara itu, ia justru kembali masuk ke dalam dekapan hangat ayahnya. Sampai suara bocah berumur lima tahunan terdengar.

"Mommy!"

Menoleh. Alisnya menyatu dengan kernyitan, bingung saat melihat bocah berumur sekitar lima tahun itu memanggilnya dengan sebutan Mommy. Seingatnya, ia tidak memiliki anak sebesar itu.

"Kau siapa?"

Bocah itu memeluk salah satu kaki Chanyeol, bibirnya mencebik lucu. "Daddy, Mommy melupakan Jason. Ish, menyebalkan!"

Chanyeol hanya terkekeh ringan. Tawa yang membuat wajahnya kian tampan dan mempesona.

Untuk yang kesekian kalinya, Suzy merasa terpesona oleh ketampanan sang suami. Namun sesaat kemudian, ia terhenyak.

Luka [ChanZy/HunZy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang