[6] Melahirkan

1.4K 184 19
                                    

Happy Reading nya sadayana😆😊

***

Hari ini, Suzy melahirkan.

Gadis itu terisak-isak karena rasa sakit yang mendera perutnya. Ini pertama kali baginya, wajar saja jika ia kalut dan kesakitan.

Sehun, ibu-nya dan kedua orang tua Chanyeol berada disana. Minus Chanyeol.

Merasa status Suzy masih sebagai menantu mereka. Membuat keduanya memutuskan untuk memberikan support kepada Suzy. Walau rasa kecewa sempat menghampiri, saat tau jika anak di kandungan Suzy bukan anak putranya.

Mereka panik dan kalut. Karena dokter tidak mengizinkan siapapun masuk. Kecuali dengan seizin Suzy sendiri.

Seorang suster keluar. Ibu Suzy menghampiri dengan langkah tergesa. "Biarkan saya masuk, sus. Saya ibu-nya, rasanya tidak mungkin Suzy menolak saya untuk menemaninya."

Suster itu tersenyum sopan. "Maaf, nyonya. Tapi nona Suzy memang tidak mengizinkan siapapun menemaninya. Kecuali Suaminya."

Bukan maksud Suzy tidak ingin sang ibu menemani. Hanya saja~ ia tidak ingin melihat ibunya sedih karena gadis itu yang tak berhenti menangis dan kesakitan.

Ibunya pasti akan ikut menangis, dan membuat konsentrasi sang dokter semakin buyar.

Sehun melangkah maju. "Saya akan menemaninya, Sus."

"Apa anda Park Chanyeol? Suaminya?"

Pertanyaan itu membuat semua orang membeku. Sehun menggeleng, lalu mundur perlahan. Memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia disana.

Ibu Suzy dan kedua orang tua Chanyeol saling melempar pandangan. Mereka seharusnya sadar, jika yang di butuhkan Suzy saat ini adalah Chanyeol. Hanya Chanyeol.

"Apa Chanyeol akan datang?" Ibu Suzy bertanya kepada tuan Park.

Tuan Park menggeleng lemah. "Saya tidak tau. Karena ketika kami menelfon, Chanyeol tidak menjawabnya. Dan kami hanya mengirimkan pesan padanya."

Ibu Suzy mengangguk pasrah. "Chanyeol tidak ada disini, Sus."

Wajah suster itu tampak pias dan tegang.

Ia mengkhawatirkan pasien yang sedang di tanganinya dengan sang dokter. Kondisi Suzy sangat lemah, gadis itu-pun terus saja menangis dan kesakitan. Namun Suzy, tidak ingin keluarganya tahu.

Ia hanya berpesan. Ingin Chanyeol yang menemaninya. Memberinya support dan kekuatan dengan cinta dan ucapan lembutnya.

"Saya harap, kalian bisa menghubunginya."

Suster itu berbalik. Ingin kembali melangkah masuk ke dalam ruangan. Namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Saya suaminya!"

Atensitas mereka teralihkan. Memandang pada satu titik yang sama, pada pria jangkung yang sedang melangkah menghampiri suster wanita itu.

"Chan, akhirnya..." Ibu mertuanya memeluk tubuh Chanyeol.

Bersyukur, karena Chanyeol masih mau datang dan menemani Suzy. Walau ini bukan untuk kelahiran anaknya.

Chanyeol mengusap lembut punggung bergetar ibu mertuanya. "Aku masuk dulu, Eomma. Kasihan Suzy, dia menungguku."

Luka [ChanZy/HunZy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang