Bab 11

31 6 0
                                    

-Korea

Rafi POV

Gue duduk dikursi kantor papah gue.
Menanda tangani berkas - berkas perusahaan. Sesekali memikirkan perkataan Vian yang lagi kasmaran itu.

-tok, tok cklek.

"Rafi, ini makanan" Ujar Sungran yang datang membawa kotak makan.

Ia memakai jaket hitam dan celana panjang hitam, serta rambut yang dikuncir kuda. Menurut gue suasana kali ini mengejutkan, biasanya dia suka pakai yang cerah - cerah, juga rok pendek atau gaun pendek.

"Sungran, kau sedang berduka eoh?" Tanya gue.

"Berduka? Enak saja! Aku berdandan seperti ini supaya orang - orang tidak bosan melihatku" Jawab Sungran yang sekarang bibirnya manyun.

"Ini, kubawakan kimbap makanlah dulu"

Sungran mengeluarkan kotak makan lalu menaruhnya diatas meja kerja gue. Gue tergoda dengan bau kimbap ini yang sangat nikmat.

"Waah.. gomawo Sungran-ah!" Ujar gue.

"Nee"

Sungran tersenyum, cantik sekali. Gue masih nggak nyangka bisa ketemu sama orang - orang Korea. Tinggal berharap punya waktu buat nonton konser.
Oh iya, Ais kan pengen nonton konser bareng gue. Coba aja dia disini. Yaampun, terus adanya Sungran disini buat apa Fi?

goblok emang lo.

-BRAK!

Gue sama Sungran kaget.

"Rafi! Kita ada acara, minggu depan sama anak - anak kampus" Teriak Dimas, temen satu kuliah gue di Korea. Dia asli Indonesia dan temen akrab gue.

"Ngetok dulu kek, nggak sopan lo" tegur gue. Yaiyalah kaget woi

Dimas nyengir.

"Acara apaan emangnya?" Tanya gue

"Pertemuan seniman - seniman kelas dunia! Rame bro! Dari luar negri pada dateng ke Korea. Dan lo jadi perwakilan universitas buat dateng keacaranya" jawab Dimas

"Lo juga?"

"Iya, banyak sih.. Sungran juga ikut kok" Dimas nunjuk Sungran.

Sungran yang nggak ngerti bahasa gue sama Dimas cuman bisa cengok.

"Wae?" Tanya Sungran.

"Nanti aja nee?" Jawab gue.

Sungran ngangguk - ngangguk ngerti.

"Tempatnya dimana?" Tanya gue lagi ke Dimas.

"Di hotel Grande Seoul bro, sampingan sama kantor lo" jawab Dimas.

"Yaelah deket amat, gue dateng lah"

"Besok hari Minggu ya. Dah, gue masih harus ngurusin bokap gue. Dia marah - marah karna gue bolos kuliah" Dimas keluar ruangan gue

Gue cuman geleng - geleng kepala.
Gue jelasin ke Sungran apa yang dibilangin Dimas.
Dia senyum karna udah paham.

"Nee... kita kesana bareng" Ujar Sungran. Gue tersenyum.

"Mau jalan - jalan?" Tanya gue ke Sungran.

"Mau.." Jawab Sungran.

🍃🍃🍃

Disinilah gue dan Sungran senang menghabiskan waktu bersama. Pinggir sungai Han. Kami menatap langit kota Seoul yang sepi tanpa gemintang. Kami berbincang, tertawa, dan kadang hanya merenung. Larut dalam pikiran masing - masing.

"Sungran-ah.." panggil gue.

"Eo?"

"Dulu aku memiliki yeoja chingu. Matanya bulat, rambut nya panjang, dia mungil dan sangat imut"
*yeoja chingu: perempuan.

Sungran hanya diam.

"Jujur saja, aku masih belum bisa melupakannya. Dia masih tersimpan di hatiku"

Gue melirik kesamping dan mendapati raut Sungran menegang.
Gue mendekatinya, merangkulnya, dan mengusap - usap lengannya.

"Tapi kau tak perlu cemas, aku menyimpannya hanya sebagai kenangan. Saat ini, kamu lah yang paling banyak mengisi hatiku"

Gue nyium bibir dia sekilas.

"Aish, ya! Jeonghoo-ah pabbo!"
*pabbo: bodoh.

Dia mukul dada gue pelan.

"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu..!" Cewek gue tersipu malu.

Rafi POV end.

.......................

Ingat jeonghoo itu Rafi ya.

Budayakan votement 🙇💕

Gomawo 😁

When HE is back?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang