Bab 15

15 1 0
                                    

Rafi POV

Tiba - tiba aja gue kepikiran Ais. Dan kepikiran juga sama apa yang bisa bikin gue kesini.

Flashback

Tok tok.

"Mah" gue ngedeketin kursi roda gue keranjang mamah.

"Mamah, apa perjodohan Rafi sama Angel nggak bisa dibatalin mah?"

"Mungkin bisa kalau kamu mau cepat - cepat lulus dan kuliah bisnis, terus pegang perusahaan papah" Ujar mamah.

Flashback end.

Ya, itulah kenapa gue bisa kuliah sambil pegang perusahaan papah gue. Masih dibantu sama om gue sih sebenernya.
Gue sekarang tinggal dirumah kakek sama nenek gue yang dari papah gue. Ingatan gue terus bergeser dan berhenti dimemori tentang Alvian Anggara. Adek gue yang pinter banget dibidang seni dan bisa masuk kelas akselerasi yang bikin dia mungkin sekelas sama temen - temen gue dulu. Anak itu malah milih nginep dihotel dari pada rumah neneknya sendiri. Bel rumah berbunyi,
Interkom rumah ini nunjukin muka Sungran dan Taeoh. Gue bukain pintu dan langsung gendong Taeoh.

"Apa kau tahu, Taeoh tadi sempat menghilang" cerocos Sungran.

"Untung saja tadi ada wanita cantik yang menemaninya" lanjutnya.

"Taeoh hilang dimana?" Tanya gue.

"Kami tadi bermain ditaman depan hotel Grand Seoul, aku sudah menyuruhnya menunggu sebentar karna aku ingin ketoilet. Saat aku kembali ia tidak ada. Aku menemukannya didepan mini market. Dia sedang bersama yeoja berambut hitam..biru,ungu?" jelas Sungran.

"Dia memakai baju putih?" Tanya gue.

"Siapa?"

"Geu yeoja" *wanita itu

"Bagaimana bisa kau tahu?" Tanya Sungran.

"Aku tadi bertemu dengannya" Jawab gue.

"Dimana?" Tanya Sungran lagi.

"Saat aku sedang check in hotel di Grande Seoul untuk dongsaengku" jelas gue, takut Sungran mikir yang nggak - nggak.

"Dongsaengmu disini?" *Adik laki-laki

"Iya, baru sampai hari ini"

"Aku ingin bertemu dongsaengmu.. Pasti Taeoh juga ingin bertemu dengannya" Ujar Sungran antusias.

Taeoh hanya mengangguk - angguk, entah mengerti atau tidak.

"Besok kita akan datang ke pertemuan seni kelas dunia. Disana ada dongsaengku dan partnernya. Mereka mewakili universitasnya di Jakarta. Jadi jika kamu ingin bertemu tunggu saja besok malam, ok?" Gue menjelaskan pada Sungran yang sedang mengambil minum dingin dikulkas.

"Ok... arraseo" Sungran tersenyum kearah gue. Gue membalas senyumannya.

Vian POV

"Acara besok ada dress code nya?" Tanya gue

Stella masih liatin pemandangan dari jendela hotel. Gue bisa lihat kalau dia seneng banget.

"Apaan? Tadi ngomong apa?"

Dia nengok ke arah gue dengan rambut yang melayang indah serta pantulan cahaya yang menembus helaian rambutnya. Cantik.

"Cantik" ucap gue tanpa sadar.

"Haaa??? Lo ngomong kecil amat! Sariawan?" Stella udah didepan gue sambil nyubit pipi gue.

"Apaansi Lo? Gue gak sariawan.." gue pegang tangannya gue taruh di dada gue.

"...hati gue yang sariawan" lanjut gue.

Komuk banget Stella Haha

"JEMBER ASTAGA! JAOH JAOH LO...!" Stella narik tangannya dan lari keluar.

BLAM!!!
Tenaganya astaga Stella... Pintu hotel rusak gara-gara lo

"Halo kak, dress code besok bebas kan?
Kirimin baju Louis Vuitton yang couple ya ke hotel. Haha, iya nih sekalian buat partner kan" Ucap gue di telpon.

Ais POV

ASTAGA TADI APA!

Dasar makhluk astral! Ih sebel bangettt! Kenapa coba perasaan gue se deg deg an ini yaampun. Sabar sabar Nirina Stellaiz.. ini cuman seminggu. Kita bisa melewati ujian ini! Huh!

 Kita bisa melewati ujian ini! Huh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Bersambung

Haaa akhirnya lanjut nulis:')

When HE is back?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang