Part 3

3.9K 145 0
                                    

Keesokan harinya saat aku tiba di perusahaan, aku melihat Ellen yang sedang berjalan ke arahku. Ia terlihat sangat mempesona.

" Hai Raul!"

Ellen menyunggingkan senyumannya yang sangat memukau dan membuat jantungku berdebar sangat kencang

" Miss Smith, anda terlihat sangat cantik"

Aku melihat Ellen yang tersipu malu mendengar perkataanku. Dan aku sangat bingung dengan perasaanku yang tidak menentu ketika melihat Ellen dengan parasnya yang sangat cantik.

" Terima kasih Raul! Kau sangat pintar dalam memuji seorang wanita"

"Pagi ini anda ingin saya antar kemana?"

" Jam 9 aku meeting dengan klienku yang datang dari Jepang di Restoran Fukushima. Apakah kau sudah sarapan?"

" Saya sudah sarapan, Miss Smith"

" Sayang sekali padahal aku ingin mengajakmu sarapan di kantin"

" Bagaimana kalau saya menemani anda sarapan?"

" Ide yang sangat bagus! Aku senang jika ada yang menemani karena setiap hari aku selalu sarapan sendiri"

" Memangnya keluarga anda dimana?"

" Semua keluargaku berada di Belanda. Kebetulan aku diterima bekerja di New York sehingga aku memutuskan untuk meninggalkan orang tuaku"

Aku bisa merasakan kesepian yang dialami Ellen. Aku pun juga meninggalkan tempat asalku dan memilih tinggal di New York untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

" Saya rasa orang tua anda pasti sangat merindukan kedatangan anda ke Belanda"

" Tentu saja. Setiap hari mereka menelfonku dan mengatakan jika mereka sangat merindukanku"

Aku merasakan kenyamanan saat bersama Ellen. Dia seorang wanita yang sangat lembut dan tutur katanya yang sangat sopan. Sangat berbeda dengan mantan bosku yang dulu.

Setelah menemani Ellen sarapan, aku mengantarnya ke restoran Fukushima.

" Aku ingin kau menungguku di tempat parkir. Mungkin 1 jam lagi aku akan kembali"

" Baik Miss Smith. Saya akan menunggu anda. Jika anda membutuhkan sesuatu langsung hubungi saya"

Saat Ellen hendak masuk ke dalam restoran, tiba - tiba ada mobil yang melaju kencang ke arah Ellen. Aku langsung berlari menyelamatkan Ellen hingga kami terguling di jalan.

Secara tidak sengaja kami saling menatap satu sama lain hingga Ellen mencium bibirku. Aku langsung mendorong tubuhnya dan membuatnya kecewa.

" Maaf Miss Smith. Tidak sepantasnya anda mencium saya. Bagaimanapun juga saya sudah menikah"

" Baiklah kalau begitu. Maaf kalau aku lancang menciummu"

Ellen segera berdiri dan pergi meninggalkanku dengan raut kekecewaan.

***

Semenjak kejadian itu, Ellen mulai berubah dingin terhadapku. Aku hanya bisa pasrah jika ia ingin memecatku dan mengganti posisiku dengan orang lain

Suatu hari aku melihat Ellen yang tampak pucat dan membuatku khawatir melihat keadaannya.

" Miss Smith, sebaiknya kita ke dokter. Anda tampak pucat"

" Tidak usah! Aku baik - baik saja! Aku tidak perlu perhatian darimu!"

Tiba - tiba Ellen pingsan dan aku segera membawanya ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, dokter memberitahu jika Ellen kelelahan dan stress sehingga membuatnya pingsan.

Tidak beberapa lama Ellen mulai sadar dan dia terkejut melihatku yang berada di sampingnya.

" Kenapa aku ada disini? Sebenarnya apa yang terjadi?"

" Anda tadi jatuh pingsan dan saya langsung membawa anda ke rumah sakit"

" Terima kasih telah menolongku. Maafkan sikapku yang kasar terhadapmu"

" Tidak apa - apa. Saya berharap anda cepat sembuh dan bisa kembali bekerja seperti biasanya"

Tiba - tiba Ellen bangun dari ranjang dan memelukku dengan erat. Aku hanya bisa terdiam tanpa membalas pelukannya

My Dearest DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang