untuk kesekian kalinya pemuda berambut nanas itu mengelah nafas menatap prihatin orang didepannya. Belum sempat orang didepannya meminum minuman ditangannya dengan cepat pemuda itu merampasnya.
"cukup uchiha! Baiklah, aku akan membantumu"
"yayaya...hik...tentu kau akan hik membantuku hik"
pemuda bermarga uchiha yang dikenal dengan nama sasuke itu tersenyum tipis kemudian menepuk pundak shikamaru.
"Kau sahabatku hik dan aku sangat tau jika kau ingin membantuku hik, tapi bisakah kau membantuku lagi hik? "
Lanjut sasuke yang telah menatap kembali gelas-gelas di depan nya. Shikamaru terdiam sejenak kemudian ia tersenyum tipis.
"Kau ingin bertemu sakura? "
"Yaaaaa... Hik.. Kau.. Benarrr.. Hik"
Shikamaru menatap heran perubahan sikap sasuke. Mulai dari awal pemuda yang hanya membicarakan tentang bisnis sekarang mabuk karena seorang wanita.
Menutup mata sejenak shikamaru kemudian membimbing sasuke untuk berdiri namun dengan cepat ditepis oleh pemuda itu.
"Apa yang kau lakukan hah hik?! Duduklah dan bicarakan tentangnya hik, lagipula aku masih membutuhkan minuman ini hik"
Sungguh sekarang shikamaru lebih memilih sikap sasuke yang sebelumnya dibanding dengan yang sekarang ini.
Sungguh menyedihkan!
"Aku yakin kau akan mati besok jika meminumnya lagi. Sudah 15 botol yang kau habiskan"
"Aku memang menginginkannya hik...jadi_"
Bukhhh..
Brakkk..
"Hah... Merepotkan"
Gumam shikamaru setelah berhasil membuat sasuke jatuh tak sadarkan diri dengan sekali tinjuannya.
Sebelum ia membawa sahabatnya itu pergi, ia sempat tersenyum ramah kepada semua orang yang menatapnya terkejut akan perbuatannya. Seolah kejadian tadi hanyalah hal biasa shikamaru kemudian menarik sasuke kedalam mobilnya.
***
Sakura nama gadis itu. Ia sedang berjalan mengelilingi perpustakaan untuk mencari buku yang sedang ia cari. Menatap jam tangannya sejenak kemudian menghembuskan nafas kesal.
"Dimana sih?!"
Mempercepat langkahnya mencari buku yang memang sejak kemarin ia inginkan.
Nik.. Nik.. Nik..
"Ck... Sial! "
Umpatnya menatap jam tangannya kembali. Mengacak rambutnya kasar, sekali lagi ia gagal mendapatkan buku itu. Entah mengapa waktunya semakin padat saja, membuat dirinya membutuhkan buku itu sebagai tempat pelarian pekerjaan duniawi.
"Hah... Mungkin pulang kerja adalah waktu yang baik"
Dengan cepat sakura berjalan keluar perpustakaan menuju halte untuk menaiki bus yang akan ia naiki untuk menuju ke tempat ia bekerja.
Setelah beberapa menit berjalan menuju halte iapun akhirnya sampai untuk menunggu busnya segera tiba. Angin yang berhembus membuat suasan malam hari ini terasa menjadi semakin dingin.
Jika kalian bertanya apa pekerjaan sakura sehingga membuatnya pergi pada malam hari. Jangan berpikiran macam-macam ya.
Yap sakura bekerja sebagai karyawan sebuah supermarket. Ya dia sebagai kasir disana, dan hari ini ia mendapatkan shift malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second
Random"Kesempatan kedua memang selalu ada, namun tak akan pernah sama lagi saat kau mengambil kesempatan pertamamu" Sepasang kekasih, bukan maksudku mantan sepasang kekasih itu kembali dipertemukan dalam tempat yang sama. Kedua orang yang membohongi diri...