Dalam keheningan keduanya terdiam tak ingin membuka suara masing-masing. Sibuk dengan pikiran hingga hanya menatap jalanan kosong kedepan. sesekali terlihat shikamaru yang melirik sakura melalui ekor matanya begitupun sebaliknya.
"hmm... jadi sekarang kau mau kemana?"
akhirnya dari sekian lama mereka terdiam shikamaru pun memecahkan keheningan diantara mereka.
walaupun susana sangat canggung shikamaru berusaha untuk bersikap seperti biasanya sehingga sakura pun tak merasa canggung saat berada disampingnya.
"Pulang"
dengan cepat sakura berkata sambil menatap keluar jendela. Setelahnya kembali suasana kembali sunyi hanya suara mesin mobil layaknya suasana kota malam hari.
Ya tak terasa hari sudah beranjak berganti malam setelah melewati seharian yang menyenangkan ini. Shikamaru yang membayangkan seharian ini tersenyum menoleh kearah sakura yang masih setia menatap pemandanga luar sana.
"sakura"
lembut bagai hembusan angin hangat yang menemani setiap sakura menatap senja dahulu. Suara khas pemuda dewasa itu mampu menghangatkan hati sakura sehingga mau tak mau ia menoleh menghadap sumber suara.
shikamaru tersenyum mengacak rambut sakura lalu kembali menatap lurus kedepan. Membuat sakura menatapnya kebingungan.
Kembali melirik sakura mau tak mau membuat shikamaru terkekeh gemas akan reaksi gadis yang selalu memikat hatinya itu.
"Tetaplah seperti dulu"
"hah?"
kembali kekehan terdengar membuat sakura mengembungkan pipinya kesal. Sungguh sakura sama sekali tidak mengerti dan ingin sesuatu yang jelas. Ia sudah lelah melalui hari-harinya dengan dua pemuda tidak jelas. Bisakah ia kembali menjalani hidupnya secara normal.
"tidak jelas" gumam sakura kesal melipat kedua tangannya didada.
"bibirmu minta dicium hm?"
tanya shikamaru tersenyum masih menatap lurus kedepan. Sedangkan sakura dengan cepat menoleh menjaga jarak sambil menutupi bibirnya yang tadinya mengerucut kedepan dengan kedua tangannya.
"kau ingin mati!!"
shikamaru hanya mengangkat bahu acuh tak acuh sambil tertawa menambah kekesalan sakura. Hingga akhirnya rintihan kecil terdengar setelah sakura memukul kerad pundak shikamaru.
"MESUM!"
***
Ditempat lain terlihat seorang pemuda yang terduduk gelisah tak fokus dengan siaran tv didepannya. Untuk sekian kalinya ia mendecih kesal maupun menghembuskan nafas gusar sambil mengacak rambutnya kasar.
mengingat betapa beratnya hari ini untuknya saat harus mengurus anak itachi yang menyebalkan minta ampun ditambah saat mengetahui sakura belum pulang bersama shikamaru membuat tingkat kekesalan sasuke berada diujung tanduk.
sasuke menatap keluar jendela membayangkan hari shikamaru yang membahagiakan bersama sakura sedangkan dirinya menderita membuatnya kembali mengeluarkan umpatan kasar entah kepada siapa.
klik...
mematikan tv agak kasar kemudian membuang kesembarang arah remotnya. Sasuke berdiri berniat untuk tidur tak mau memikirkan lebih jauh tetang sakura dan shikamaru lagi. Namun beberapa langkah sasuke kembali berbalik menatap jendela memastikan apakah sosok yang ditunggu akhirnya kembali namun nihil. Sasuke melakukan kegiatan itu beberapa kali hingga akhirnya sasuke menggeram gusat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second
Random"Kesempatan kedua memang selalu ada, namun tak akan pernah sama lagi saat kau mengambil kesempatan pertamamu" Sepasang kekasih, bukan maksudku mantan sepasang kekasih itu kembali dipertemukan dalam tempat yang sama. Kedua orang yang membohongi diri...