Yuk bisa yuk vote sebelum baca dan jangan lupa komen.
Happy reading guys...
Istirahat pertama Hairi tidak langsung ke kantin seperti teman-temannya sebab Hairi harus melakukan sesuatu yang sudah menjadi kewajibannya. Hairi sedang menempelkan hasil lukisannya di mading, hal ini Hairi lakukan bukan karena bagian dari anak ekskul mading, melainkan permintaan dari sang ketua ekskul mading. Dia adalah Bintang.
Keahlian Hairi dalam melukis belum begitu menyebar ke warga SMA Sakti, bukan seperti Keizya anak Xll IPA 1 yang sudah sangat fames. Hanya orang-orang tertentu yang tau keahlian Hairi, seperti keluarga, teman sekelas dan Bintang bisa dibilang orang yang paling mengerti Hairi.
"Pemandangannya cantik."
Hairi melompat kecil, kedatangan tamu tak diundang dalam kesunyian sangat mengagetkannya. "Bintang," kesal Hairi.
Bintang nyengir lebar sampai matanya tampak seperti bulan sabit, Hairi yang sangat jarang melihat senyum itu jadi tertegun.
Masalahnya ini Bintang Christian Daniel, cowok kalem yang suka duduk di pojok kelas menghabiskan waktunya untuk menggambar dan tidur. Berinteraksi dengan teman sekelas hanya saat-saat waktu tertentu. Bintang ini bisa dibilang tipikal cowok misterius, hanya sedikit yang terkorek tentang dirinya.
Dari yang Hairi amati selama dua tahun sekelas dengan cowok pemilik senyum manis itu, Bintang tidak memiliki teman akrab. Hairi sangat ingat bagaimana pertama kali dia berinteraksi dengan Bintang.
Dua tahun yang lalu tepatnya di kelas X saat MPLS hari pertama, Hairi tidak sengaja menjatuhkan buku gambarnya di depan gerbang sekolah. Saat itu Hairi benar-benar merasa frustasi karena sebagian dari hidupnya hilang, pasalnya ada banyak lukisan di dalam buku gambar itu. Lukisan yang Hairi ciptakan ketika merasa sedih maupun senang.
Satu hari itu Hairi tak semangat menjalani kegiatan di sekolah bahkan waktu istirahat Hairi habiskan untuk mencari buku gambarnya bersama Putri. Ketika rasa lelah dan kecewa menjadi satu, Hairi hanya bisa merelakan semuanya dengan mata yang tak berhenti berkaca-kaca.
Tapi, semesta datangkan malaikat dalam wujud manusia. Bintang berdiri kaku tepat dimana buku gambar itu jatuh pagi tadi, pandangannya jatuh pada sosok gadis cantik yang berupaya mengelap air matanya yang tak mau berhenti mengalir agar murid lain tidak melihatnya menangis.
"Jangan nangis, bukunya ada sama gue."
Hairi yang Hendak mendatangi jemputannya di seberang jalan seketika menegak, menatap Bintang dengan isak tangis yang terdengar pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUBIDU
Teen FictionDitakdirkan tiga tahun berada di kelas DUBIDU murupakan pengalaman yang luar biasa bagi Hairi. Si Bos Geng sekolah yang selalu jadi teman curhat sekaligus jadi abang pelindung untuk Hairi ketika buaya DUBIDU mengganggunya. Kelakuan absurd dan perhat...