Part 10

88 17 2
                                    

Yuk vote dulu...

Happy Reading!


Lopy menepuk-nepuk pundak Hairi dan Ayra yang ada di sampingnya. Membuat keduanya yang berada di barisan depan jadi berhenti, begitu juga dengan Selin, Putri dan Novi yang ada di belakang mereka.

"Lihat Zaid datang sama Keizya," tunjuk Lopy yang sudah heboh sendiri.

Motor besar Zaid baru saja melewati keenam cewek DUBIDU. Berpasang-pasang mata langsung menyorotinya, lebih tepatnya cewek cantik yang berhasil mengisi jok belakang motor Zaid. Seumur hidup baru kali ini Zaid membonceng cewek di area sekolah. Sesuatu yang menarik untuk bergosip bersama kaum hawa pagi ini.

"Potek ati adek bang." Semangat yang Ayra bawa dari rumah menyusut dengan perlahan.

"Sial, kenapa mereka kelihatan serasi." Selin melipat tangan di dada, menatap sinis kepada dua sejoli itu.

"Zaid aja gak pernah bonceng anak cewek DUBIDU," ujar Lopy kecewa.

"Ayang Zaid diem-diem mematikan ya? Mematikan hati ciwi-ciwi." Novi memeluk lengan Putri dengan wajah sedih.

Melihat teman-temannya yang tak punya semangat hidup lagi membuat Putri turut prihatin. "Udah jangan galau gitu. Kita juga belum denger kalarifikasi dari Zaid tentang hubungan mereka, jadi masih ada kesempatan untuk kalian."

Hening cukup lama samapai Hairi terheran.

"Bener, sebelum Zaid klarifikasi kita gak boleh mundur. Harus trobos!!!" ujar Ayra semangat empat lima.

"Setuju!" seru mereka.

Hairi diam-diam terus mengawasi gerak-gerik dua orang yang membuat pagi ini heboh. Keizya turun dengan memegang kedua pundak Zaid.

Dari lapangan Hairi terus melihat interaksi mereka berdua. Keizya terlihat lebih banyak cerita sampai nyengir lebar, sedangkan Zaid hanya magguk dan geleng-geleng.

Gak usah baper sama Zaid, dia udah punya Keizya.

Ucapan Bima dua hari yang lalu semakin terlihat nyata akan kebenarannya. Haruskah Hairi percaya? Ah, kenapa Hairi jadi peduli dengan mereka.

"Ayo, gak usah ikutan galau." Lopy menarik Hairi untuk segera masuk ke kelas mengingat pembelajaran akan dimulai dua menit lagi.

"Gue? Galau?" Hairi jadi jijik sendiri. "Yang bener aja Put."

*****

DUBIDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang