Jangan lupa vote ya biar tambah semangat.
Selamat membaca!
Hairi baru saja keluar dari dalam rumah setelah bermenit-menit memilih outfit yang pas untuk kegiatan minggu ini bersama Bintang. Pilihan Hairi jatuh pada celana jeans yang dipadukan dengan kaos putih lengan pendek. Rambut ia gerai kerena baru keramas.
Ilustrasi penampilan Hairi
"Mau ke mana lo?" Jelas Cindy terheran melihat penampilan Hairi yang begitu sangat berbeda dari minggu-minggu sebelumnya. Biasanya juga Hairi bakalan mengurung diri di kamar setelah sarapan pagi, sampai mandi pagi Hairi lewatkan. Katanya "tanggung, nunggu sholat dzuhur baru mandi" Benar-benar definisi tidak mau melewatkan waktu untuk bermageran.
"Mulung." Hairi meletakkan tote bag di atas meja yang ada di teras lalu memakai sneakers.
"Dih, gue nanya serius ini. Mau ke mana sih?" Cindy menurunkan kakinya yang semula di atas bangku. Memeriksa isi tote bag Hairi yang ternyata perlengkapan melukis.
"Pesenin ojek online dong." Hairi mengibas-ngibas rambutnya, wangi melon.
"Mau ngelukis di mana? Sama siapa?" Aura kakak dalam diri Cindy bangkit. Walau Hairi keluarnya siang bolong hal itu sama sekali tidak menjamin tidak ada kejahan yang berkeliaran.
"Temen."
"Cewek, cowok?"
"Dih, kepo!" Hairi mengambil tote bag itu, bersiap untuk berjalan ke depan pagar.
"Hairi!" geram Cindy.
Hairi menghela napas panjang. "Cowok elah, santai aja gue mainnya gak ke pelosok apalagi ke hotel."
"Udah pamit sama Mama Papa belum?"
Hairi menggigit bibir bawahnya berusaha tidak emosi meladeni Cindy yang banyak tanya. "Udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUBIDU
Teen FictionDitakdirkan tiga tahun berada di kelas DUBIDU murupakan pengalaman yang luar biasa bagi Hairi. Si Bos Geng sekolah yang selalu jadi teman curhat sekaligus jadi abang pelindung untuk Hairi ketika buaya DUBIDU mengganggunya. Kelakuan absurd dan perhat...