Happy Reading...
Kerusuhan terjadi di kelas Xll IPA 2. Anak cowok yang sedang mengganti seragam olahraga di dalam kelas beralari-larian sampai ada yang manjat di bangku dan di atas meja. Pasalnya celana olahraga milik anak kepala sekolah dioper tak tentu arah seperti bermain bola.
Penampilan Alby membuat yang lain tertawa terbahak-bahak. Baju olahraga sudah terpakai sementara untuk bawahan hanya mengenakan boxer frozen yang begitu ketat membalut setengah paha mulus Alby.
Rasanya Alby ingin mengadu kepada Bapaknya agar segera mengeluarkan surat DO untuk teman-teman laknatnya. Harga dirinya telah diobral mati-matian.
"Sekarang gue tau kenapa adek gue nangis nangis karena gak kedapatan boxer frozen. Elu ternyata yang borong By." Bima geleng-geleng menatap Alby miris.
"Anying!" Kesabaran Alby bak tisu dibelah dua.
"Wah parah lo By," timpal Steven.
"Adem banget ya By pake frozen, kayak masuk kulkas gitu anu lo." Satria tertawa kencang disusul teman-temannya yang lain.
"Bangsat!" Alby mengejar satria yang membawa celana olahraganya sampai ke atas meja. "Sini bangke!"
Satria melompat dari meja ke meja. "Dean Dean tangkep."
Dean membiarkan baju olahraganya yang baru memasuki leher demi menangkap lemparan dari Satria.
"Bintang tangkeppp!" teriak Dean ketika Alby hampir menggapai tangannya yang pendek.Bintang menatap bingung celana Alby yang mendarat di lantai, sementara itu yang lain sudah teriak gemes dengan tingkah Bintang.
"Ambil Bin bukan dilihat kayak tai," gemes Samuel sampai melompat-lompat di pojok depan kelas.
Satria memberi kode dengan menggeleng, berharap Bintang berpihak padanya. "Bin, Bapak gue kepala sekolah kalau lo lupa," ancamnya.
"Aelah lama banget lo Bin." Felix melompat dari meja mengambil celana itu lalu melompat dari bangku ke meja.
Pandangan Felix jatuh pada cowok yang di punggunya terdapat tas badminton. "Tangkep Zaid."
Sebelah kaki Zaid mendarat di bangku sebab cowok itu sedang mengikat tali sepatunya. Zaid tak menyangka kalau dirinya dilibatkan dalam hal ini, mau tak mau Zaid menangkap dengan tangan kidal.
"Gue kasih ke Ably ya?" tanya Zaid yang tak tega melihat wajah lesuh Alby.
"Entar aja Zaid, Alby belum nangis," ujar Steven tak punya hati.
Ali yang duduk di bangku guru hanya geleng-geleng.
"Gue rebonding juga rambut lo lama-lama Ting," umpat Alby.
Bima berlari ke luar, melompat-lompat sambil melambaikan tangannya. "Lempar ke gue Zaid."
"Lo ketua OSIS Zaid, gak tega lihat gue begini." Satria melirik ke bagian tubuhnya yang terekspos.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUBIDU
Teen FictionDitakdirkan tiga tahun berada di kelas DUBIDU murupakan pengalaman yang luar biasa bagi Hairi. Si Bos Geng sekolah yang selalu jadi teman curhat sekaligus jadi abang pelindung untuk Hairi ketika buaya DUBIDU mengganggunya. Kelakuan absurd dan perhat...