2013, Maret

202 35 0
                                    

'Pacar, mau pulang bareng ngga?' Aku nongkrong depan pintu gerbang

Phun melirikku dengan tajam

'Engga. Terimakasih'

Ini yang buat aku penasaran sama Phun

Mau gimanapun aku godain dia, reaksi Phun paling maksimal adalah lirikan tajam dan kata kata ketus

Well pernah sih sekali dia ngelempar apusan papan tulis tapi cuma sekali itu aja, ngga pernah lagi

Dan balesan Phun walau ketus selalu sopan.

'Kalau dianter ke mall nonton mau?' Kusejajarin langkah Phun

'Engga. Terimakasih' Phun menatap lurus ke depan

'Kalau diajak makan berdua mau?' Aku masih gigih

'Engga. Terimakasih' Phun berhenti dan mengetik sesuatu dihpnya

'Kalau tidak diajak pacaran mau?' Kulihat mobil sedan mewah mendekat

'Engga. Terimakasih' phun berdiri menunggu mobil mendekat

'Berarti pacaran mau ya?' Aku nyengir

Phun menatapku bingung lalu tasnya melayang kebahuku, dengan rahang mengeras dia masuk ke mobil

'Bye bye Pacar!' Aku nyengir sambil ngusap bahuku yang digebuk tas Phun

Reaksi fisik, Phun 2.

'SUKURIN!!' Anak anak kompak nyorakin

Witing Tresno Jalaran Soko   Kulina part 2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang