2013, November

182 32 2
                                    

Aku baru kelar latihan waktu kulihat Phun dan Fee jalan kearah ruang OSIS membawa setumpuk buku laporan

Iseng, kuikuti mereka.
Tas raket kuselempangkan, dan sembunyi sembunyi aku jalan dibelakang mereka

'Gw udah males nanggepin. Gw diamin aja' kudengar ucapan phun dari balik jendela ruang OSIS

'Noh emang jail, anggap aja becandaan'

Heyyy ngomongin gw? Asyiik

'Becandaannya udah kelewatan! Loe tau khan bulan lalu dia ngapain? Gw buang semua potnya di bak sampah P'panor'

Aku yang tadinya mau diri dan nyapa, terdiam

'Yah, harusnya loe kasih gw..'
'Ngapain? Fee, gw udah abis akal. Amit amit kalo dia beneran suka sama gw'

Aku jongkok, nunduk

'Eh Noh banyak yang suka looh'
'Bagus deh. Asal jangan suka gw, sempet dia bilang suka gw, gw tonjok. Gw abisin'

Kutempelkan kepalaku kedinding, tanganku meraba dadaku yang sesak

'Menurut gw Noh imut ah'
'Menurut loe. Menurut gw, najis. Liat mukanya aja gw udah mau muntah'

Aku terkejut merasakan pipiku basah, kuhapus cepat cepat dengan punggung tanganku

Bukannya kering airmataku malah seperti ngga berhenti mengalir

Kutundukkan kepala dilututku

Kudengar suara pintu ruang OSIS dikunci

Aku terkejut mendengar isakan dari mulutku

Tapi aku lebih terkejut merasakan sakit didadaku

Tapi apa yang kuharapkan? Bukannya memang najis untuk seorang cowok suka sama cowok?

Apalagi seorang cowok yang cinta sama cowok lain.
Oh sorry, bukan cowok lain. Seorang Phun Phumikat. Sempurna disemua hal.

Memang gw yang goblok pake jatuh cinta segala!

Aku tertawa dengan airmata masih turun dipipiku

Aku tertawa karena aku tetap mencintai phun

Aku menangis karena aku jatuh cinta pada phun

Kulap seluruh mukaku dengan kaos olahragaku, aku berdiri dan berjalan pulang

Aku mencintai phun mulai detik ini hanya akan menjadi sebaris kalimat dihatiku

Tidak akan pernah terucap dibibirku

Tidak akan pernah terlihat di tingkahku

Aku mencintai phun.

Mulai detik ini, akan menjadi mimpi.

Mulai detik ini .....

Dan pipiku kembali basah

Witing Tresno Jalaran Soko   Kulina part 2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang