Chapter 4 : Unknown Sincerity

335 81 13
                                    

_Cupid : True Love "Unknown Sincerity"_


Jungkook duduk di sofa kamar apartemennya setelah pulang dari rumah sakit. Kepalanya pusing. Matanya menatap kosong layar televisi yang tidak pernah ia matikan. Acara yang di tayangkan adalah acara komedi. Di pandu komedian terkenal yang selalu membuat orang-orang tertawa menyaksikan tingkahnya. Kalau saja suasana hatinya sedang baik, Jungkook mungkin akan tertawa menyaksikan tingkah sang komedian.

"Oppa, apa gaun ini cocok untukku?"

"Semua gaun yang ada diseluruh dunia cocok untukmu Yein-ah."

"Jangan menggodaku oppa."

"Aku serius. Apalagi kalau gaun itu dipakai untuk bersanding denganku."

"Hahaha... Aku menantikan hari itu Oppa. Aku tidak sabar menghabiskan waktu bersamamu. Hanya kau dan aku. Aku mencintaimu, Jungkook Oppa."

Ia memejamkan kedua matanya. Perasaannya tidak nyaman. Aku merindukannya. Ya Tuhan, sampai kapan kau meminjam kekasihku? Tidak bisa kah kau mengembalikannya? Aku berjanji akan membuatnya bahagia. Tidak akan menyakitinya. Selalu ada untuknya. Suka maupun duka. Rasa rindu yang menggerogoti hatinya semakin menggila. Ia membuka kedua matanya kemudian mengacak-acak rambutnya kasar.

Drrt... drrt...

Jungkook meraih ponselnya dari saku kemejanya. Ia mengernyit melihat tiga pesan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya. Pesan pertama sebuah lokasi. Pesan kedua 'Cepatlah!'. Pesan ketiga 'Yoo Jiae'. Jiae? Bukankah itu nama kekasinya Yoongi Hyung? Jungkook bergegas meraih mantel dan kunci mobilnya kemudian berlari keluar apartemen. Tangannya dengan lincah menghubungi nomor Yoongi. Ia segera berangkat menuju apartemen Yoongi.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau sedang melakukan panggilan lain. Silahkan... "

Tuut... tuut...

Selama perjalanan menuju kesana, Jungkook terus menghubungi nomor Yoongi.

.

.

.

Suasana terasa mencekam ketika seseorang yang keluar dari persembunyiannya memukul kepala Yoongi dengan balok kayu. Yoongi jatuh terseungkur dengan kepalanya yang mulai mengeluarkan darah. Seseorang menatapnya dengan jarak sangat dekat. Yoongi bisa melihat dengan jelas wajah lelaki itu. Dugaannya benar. Lelaki itu adalah buronan yang setiap hari mengirim pesan ancaman dengan nomor ponsel yang berganti-ganti.

"Apa kabar, Detektif Min?" sapanya dengan tawa yang menyebalkan.

"Lepaskan dia.... dia tidak ada hubungannya denganmu...." Ucap Yoongi dengan susah payah. Kepalanya terasa mau pecah akibat pukulan keras tadi.

"Tentu saja ada. Aku akan melukai orang yang kau sayangi. Bukankah itu juga yang kau lakukan padaku?" ucap lelaki itu.

"Keparat..." maki Yoongi. Mendengarnya, Lelaki itu menendang tubuh Yoongi kemudian menginjak tulang rusuknya.

Jungkook hendak membantu. Namun dari arah berlawanan tiga orang sudah mengepungnya. Ia hanya mendengus kesal. "Majulah. Kalian semua akan mati dengan jurus taekwondoku." Ucap Jungkook.

Benar saja, satu persatu lawan yang bukan tandingan Jungkook itu mulai berguguran. Tetapi bukannya berkurang, mereka semakin banyak. Entah dari mana orang-orang yang lain itu datang. Ia langsung menghabisinya dengan tendangan maut. Dua sampai tiga orang terpental.

Lima menit berlalu, Jungkook bisa melumpuhkan orang-orang itu. ia berlari mendekati lelaki yang mengangkat pisau dan hendak mengarahkannya ke dada Yoongi. Belum sempat Jungkook tiba di sana, ia menghentikan langkahnya ketika menyaksikan pemandangan aneh. Pisau yang di pegang lelaki itu tiba-tiba melayang membuat lelaki itu panik ketakutan.

CUPID : TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang