D

3.2K 400 4
                                    

Chanyeol dan Baekhyun telah menyelesaikan urusan mereka lalu kembali ke rumah sejak kemarin sore, sahabat-sahabat Jaehyun juga sudah pulang ke rumahnya masing-masing.

"Jaehyun, Jaemin sini dulu sayang! Bunda mau ngomong sama kalian." Seru Baekhyun.

Jaehyun dan Jaemin pun segera menuju ke ruang keluarga.

"Kenapa Bun?" Tanya Jaehyun.

"Kalian ingat kan yang kemarin Bunda bilang, nanti malam kita mau ngehadirin acara kantor Ayah dan kalian harus ikut." Ucap Baekhyun. Jaehyun dan Jaemin hanya mengangguk paham. "Sekarang kalian ke luar buat cari keperluan nanti malam. Kalian bisa beli pakaian sama yang lainnya." Jelas Baekhyun.

"Oke, ayo Na kita berangkat." Ucap Jaehyun.

"Yaudah Nana ganti baju dulu." Ucap Jaemin.

****

Setelah memarkirkan mobil, Jaemin dan Jaehyun masuk ke dalam salah satu mall mewah yang ada di kota itu.

"Kemana dulu nih?" Tanya Jaehyun.

"Langsung cari baju aja hyung, tapi dimana?"

"Di tempat biasa Taeyong beli baju aja ya?"

"Yaudah boleh"

Jaemin dan Jaehyun berjalan menuju ke toko langganan Taeyong. Sesampainya di toko tersebut mereka langsung disambut seseorang.

"Hai bro! Ada yang bisa ku bantu?" Tanya seorang laki laki bertubuh ramping.

"Hai Bam, tolong carikan Jaemin kemeja atau apa gitu untuk acara formal." Jawab Jaehyun dan Laki laki bernama Bambam itu menatap ke arah Jaemin yang langsung memberi salam.

"Siap, ayo kita cari baju yang cocok untukmu." Ujar Bambam kemudian Jaemin mengikuti Bambam ke dalam butik.

Setelah 30 menit memilih akhirnya pilihan Jaemin jatuh pada jas kotak-kotak gelap dan kemeja berwarna pink pastel.

"Hyung nana udah dapet nih." Ucap Jaemin.

"Hyung juga udah, yaudah yuk kita bayar." Ucap Jaehyun.

"Thank you sudah mampir, sering sering ya mampir ke sini." Ucap Bambam.

"Sama-sama Bambam-hyung." Ucap Jaemin.

"Thanks too Bam." Ucap Jaehyun.

Setelah membayar semuanya Jaehyun dan Jaemin lanjut ke toko sepatu dan membeli beberapa barang titipan Baekhyun. Mereka langsung pulang ke rumah dan sesampainya di rumah jam sudah menunjukkan pukul 17.00 lalu langsung mandi dan bersiap-siap, karena acaranya mulai pukul 19.00 dan harus berangkat satu jam sebelumnya.

****

"Jaehyun, Jaemin cepet turun sayang! Kita harus berangkat." Teriak Baekhyun.

Jaemin turun ke bawah dan langsung ke teras depan, selang beberapa menit Jaehyun pun sudah berdiri di sampingnya.

"Jaehyun kamu bawa mobil sendiri ya, soalnya ayah sama bunda abis acara ini gak langsung pulang." Ucap Chanyeol.

"Siap Yah, yaudah nana sama hyung aja."

Akhirnya setelah hampir dari satu jam mereka sampai di sebuah rumah mewah.

"Kalian berdua terus ya jangan misah, biar nanti kalo ayah cari kalian gampang." Ucap Chanyeol pada Jaemin dan Jaehyun.

"Yaudah kalian bebas mau ngapain tapi jangan pergi dari sini ya. Ayah sama bunda mau ke sana dulu." Ucap Baekhyun.

"Hyung nana laper."

"Hmm?" Gumam Jaehyun yang fokus pada hpnya.

"Anterin nana makan di sana."

"Yaudah ayok." Ucap Jaehyun.

Mereka baru berjalan beberapa langkah namun seseorang memanggil nama Jaehyun dan membuat mereka berhenti melangkah.

"Nana duluan aja ya, hyung mau ngomong dulu sama Yugyeom." Ucap Jaehyun pada Jaemin setelah lelaki yang memanggil Jaehyun tadi membisiki Jaehyun sesuatu.

"Yaudah hyung." Ucap Jaemin.

Jaemin menuju ke sudut ruangan ini yang menyajikan berbagai macam makanan. Perutnya sangat lapar, karena seharian ini ia hanya sarapan roti saja tadi pagi.
Jaemin merasa ruangan ini berputar-putar dan sesaat kemudian Jaemin mendengar suara seseorang yang meneriaki namanya ketika warna kegelapan menjemputnya.

****

Ayah Jeno hari ini mengadakan acara untuk merayakan keberhasilannya dalam membangun bisnis cabang di New York. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang berbau bisnis, Jeno lebih tertarik dengan industri musik dan olahraga. Ayah dan Ibunya sibuk mengurusi tamu-tamunya bersama Mark, sedangkan Jeno hanya duduk di sudut ruangan besar ini. Jeno tadinya bersama dengan Mark tapi tadi ayah memanggilnya untuk urusan bisnis, karena Jeno tidak tahu tentang bisnis ini ayahnya menyuruhnya tetap disini. Bagaimana aku bisa tahu tentang bisnis itu kalau yang Papa beritahu hanya Mark-hyung saja, batin Jeno.

Jeno sedari tadi menatap pintu masuk dan memperhatikan dua orang yang sedang berdiri disana. Jeno masih memperhatikan mereka hingga seseorang menghampiri mereka dan pergi dengan salah satu dari mereka.

Jeno melihat Jaehyun dan seorang pria lewat di depannya dengan terburu-buru. Ia menyadari jika seorang pria yang mereka tinggalkan sendiri adalah Jaemin saat pria itu menuju ke arah tempat makanan yang lebih terang. Kaki Jeno menuntunnya ke arah pria manis itu, matanya memperhatikan Jaemin yang sedang berdiri sambil memegangi kepalanya. Tiba-tiba saja tubuh Jaemin jatuh bersandar ke tubuh Jeno yang tepat berada di belakangnya.

"Jaemin bangun!Jaemin!"  Panggil Jeno sambil nenepuk-menepuk pipi Jaemin. Acara inti sedang berlangsung jadi semua tamu sedang menghadap ke arah panggung yang di atasnya terdapat orang tua dan kakak dari Jeno, hingga hanya beberapa pegawai yang melihat Jaemin pingsan.

Jeno menggendong Jaemin dengan kedua tangannya lalu membawanya keluar dari ruangan ini menuju kamarnya sendiri di lantai atas. Jeno baringkan Jaemin di atas kasur lalu mencopot sepatu dan jas yang ia pakai. Jeno melepas jas dan membuka dua kancing atas kemeja putihnya, menggendong Jaemin dari lantai satu membuatnya berkeringat, Jeno beralih duduk di samping kasur menunggu sampai Jaemin sadar. Jeno menyelimuti dan mengusap lengan Jaemin agar ia tidak kedinginan, rasa kantuk menjemput Jeno ke alam mimpi dan perlahan ia tertidur.

Brother Or Love? | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang