Topeng ini merekah terbuka,
Menyadarkan diri, akan apa yang telah dilewatinya,
Kian lama aku terperosok dalam belenggu pesona,
Hingga melupakan, apa yang selayaknya dianggap berharga,Aku terpaku,
Ketika menyadarinya,
Perasaan harap semu,
Yang ternyata salah pada tempatnya,Rasa ini kian bergeser,
Karena memang bukan dia kuncinya,
Sosok yang memiliki ku,
Adalah dia yang berbeda,-s.a.a
Pantas saja, menunggu mu tak ubahnya menunggu cuaca,
Terbaca, namun bisa berubah kapan saja.
Karena kamu, memang tak mau dibaca, Hanya mau semua ini, berakhir dengan sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berburu Senja - [selesai.]
PuisiSedikit meluangkan waktu untuk menikmati senja, rasa yang demikian hilang di belahan ufuk utara. Layaknya sebuah buku catatan, kumpulan puisi ini akan terus berkembang, dari waktu ke waktu, dari pengalaman yang berlalu. [selesai.]