❝Public Relations is the person responsible for maintaining the image of a company❞
M/M | GENFIC | POLYSHIP | NC-17
Jung Jaehyun, seorang Public Relations Lee's Group yang tidak hanya bekerja untuk membuat Press Release dan Event Company. Tapi juga...
"Advertising ㅡBeriklan, dapat membuat perusahaan dan produknya semakin dikenal masyarakat luar"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau harus bisa memasang iklan ini ke 10 media berbeda. Jika tidak, bersiaplah angkat kaki dari kantor ini."
Ucapan Taeyong padanya di kantor tadi membuat Jaehyun harus buru buru mengunjungi satu persatu media publik. Hari sudah malam, namun ia masih tetap melanjutkan tugas penting dari sosok yang mencuri hatinya.
Hanya tersisa dua kantor berita yang harus ia kunjungi. Namun, salah satu tempat itu membuatnya bergidik ngeri. Bagaimana tidak? Mantan kekasihnya bekerja disana dan ia tak akan sudi untuk bertemu dengan wanita haus belaian itu.
"Jaehyun!"
Tuhan selamatkan aku pria berlesung pipi itu membatin.
Baru saja ia berbicara dengan redaktur namun mimpi buruknya tiba tiba menjadi nyata. Gadis itu, Kim Jisoo muncul dihadapannya sambil tersenyum lebar.
"Maaf aku buru buru nuna," Jaehyun membungkukkan badan. "Aku permisi" katanya lalu mempercepat langkah sebelum berlari terbirit birit menjauhi wanita itu.
Jisoo menganga lebar, tak percaya dengan apa yang dialaminya barusan. Jaehyun memang sering mengabaikannya, namun berlari seperti orang kesetanan membuat harga dirinya jatuh saat itu juga.
"Yak! Kembali kau Jung Jaehyuuun!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria berlesung pipi itu menghela nafas. Duduk di halte bus sambil menatap rintik hujan yang jatuh membasahi bumi. Mengeluarkan ponsel dan menekan kontak Minhyung disana.
"Hyung kau dimana? Aku khawatir kau tidak pulang seharian"
Jaehyun tersenyum mendengar nada khawatir sang adik, "Aku masih di halte, tak ada bus yang datang. Apa mungkin sudah lewat ya?" tanyanya lalu mendesah pelan.
"Astaga hyung! Apa kau tak bisa menghubungi seseorang?" Ia mendengar Minhyung mendecakkan lidah, "sekarang sudah jam 12 lewat, bus menuju apartement sudah pulang dari tadi."
