3회 ㅡ Speaking

12.6K 2K 356
                                    

"Speaking ㅡ Berbicara, kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seolah Public Relations"

"Speaking ㅡ Berbicara, kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seolah Public Relations"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya sang surya memaksa untuk menerobos masuk ke celah celah jendela. Seorang pria berkulit putih porselen, rambut cokelat gelap, dan berbadan atletis terlentang diatas tempat tidur. Ia melenguh pelan. Sinar terang dari luar jendela mengusik ketenangan indera penglihatannya yang masih terpejam.

"Hyung.. bukankah hari ini kau masuk kerja?"

Suara dari sang adik membuat pria itu terbangun. Duduk termenung dan mengumpulkan sisa sisa kesadarannya yang masih terjebak dialam mimpi. Ia mengangguk pelan.

"Jam berapa sekarang, Minhyung-ah?" tanyanya dengan suara serak.

Pria yang lebih muda berjalan pelan dan menjauhi tempat tidur kakak kandungnya. "pukul 07.45," jawabnya santai di ambang pintu lalu menutup pintu kamar saudara sulungnya.

"Oh.. baru jam 07.45," jawabnya malas.

Mata Jaehyun membola.

"Apa?! 07.45 katamu?! Yak Jung Minhyung kenapa kau tidak membangunkan hyung dari tadi?!" pekik Jaehyun yang sudah gelagapan dan turun dari ranjang.

Mark atau yang sering dipanggil Minhyung oleh sang kakak tergelak di meja makan. Mendengar Jaehyun berteriak histeris adalah aktivitas yang menyenangkan baginya.

"Sial!" umpat Jaehyun sembari merapikan kemejanya.

Mark tersenyum nakal. "Sarapan dulu hyung," katanya sembari menarik kursi untuk Jaehyun.

Pria yang lebih tua memutar bola mata malas. "Jika aku dipecat dihari pertamaku bekerja. Uang jajanmuㅡ" Jaehyun mengambil garpu. Menusuk sandwich yang dibuat Mark cukup keras, "..dipotong!" sambungnya penuh penekanan lalu berniat memasukkan makanan itu kemulutnya dalam sekali lahap.

"Hyung berhenti!" pekik Mark.

Jaehyun menatap adiknya datar. Tak jadi melahap sarapannya, "Apa lagi?"

"Doa hyung," katanya pelan lalu tersenyum lembut pada kakak satu satunya yang sangat ia sayangi.

Jaehyun membalas senyuman Mark. Meski kadang menyebalkan. Tapi ada Satu hal yang membuat ia tak bisa marah pada adiknya itu. Mark sangat taat dan tak pernah lupa mengingatkannya untuk berdoa setiap saat.

Diluar apartemen, Mark akan bersikap acuh dan pendiam pada orang disekitarnya. Namun ketika bersama Jaehyun, ia akan berbicara panjang lebar jika sang kakak lupa berdoa atau sekedar malas membersihkan kamarnya. Pada akhirnya ia pula yang akan berkutat mengerjakan ulah Jaehyun.

Kedua kakak beradik itu tumbuh dan hidup mandiri di kota Seoul sejak orang tua mereka pindah ke Amerika. Hal itu yang membuat Jaehyun mati matian bekerja, lalu Mark melakukan hal yang sama di kampusnya agar lulus dengan gelar cum laude dan membuat kakaknya bangga.

Relationsweet | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang