Part [07]

16 5 1
                                    

Part ini mengandung beberapa istilah dari permainan bola basket. Untuk yang kurang mengerti, boleh googling untuk mendapatkan pengertian dari apa yang saya tulis. Dan jika ada kesalahan dari saya di part ini, silahkan komen untuk mengoreksi.
Selamat membaca!^^

•••••

Rabu pagi, sekitar jam 9 a.m lapangan basket sudah penuh oleh para murid SMA Kencana yang siap menyaksikan pertandingan basket antara Noval cs yang semua anggotanya berasal dari kelas XII, dengan tim lawan yaitu Zivan cs yang semua anggotanya berasal dari kelas XI.

Berhubung semua guru sedang mengadakan rapat yang pemberitahuannya sudah diketahui beberapa hari yang lalu, maka mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk bertanding basket.

Tim Noval sudah bersiap-siap, begitupun dengan tim Zivan. Mereka memasuki lapangan untuk segera memulai pertandingan. Semua orang bersorak, terutama suara sorakan para siswi yang mendominasi karena memang baik dari tim Noval maupun Zivan, semuanya cukup menarik perhatian dengan kaus tim yang lebih mengekplos lengan dan kaki semua pemain dari pada biasanya.

Priiitt

Wasit membunyikan pluit pertanda dimulainya pertandingan. Noval dan Zivan selaku kapten tim masing-masing, berdiri saling berhadapan di lingkaran tengah lapangan. Lalu Wasit pun berdiri di antara keduanya untuk melakukan jump ball. Saat bola dilempar ke atas, kedua kapten tersebut segera melompat untuk memukul bola. Lalu Noval lebih dahulu berhasil menepis bola tersebut kepada timnya yang membuat awal kuarter pertama sementara dikuasai oleh tim Noval.

Revina dan Kayla harap-harap cemas melihat pertandingan yang mulai sengit itu. Jika Revina memihak pada Noval karena ia merupakan kekasihnya, maka Kayla memihak pada Zivan karena ia merupakan sahabatnya.

"Lo yakin mereka bisa menyelesaikan pertandingan tanpa kekerasan?" ucap Kayla kepada Revina.

Revina mengangkat bahunya, "gue nggak tau, Kay. Semoga aja Noval bisa ngendaliin emosinya."

Kayla mengangguk, "semoga aja Zivan nggak berulah yang aneh-aneh."

Setelah kuarter pertama yang berdurasi 10 menit hampir selesai, belum juga ada yang mencetak poin dari kedua tim. Skill mereka hampir imbang, karena memang semua pemain merupakan orang-orang terlatih.

Kuarter dua dimulai. Zivan berhasil mengambil kendali setelah berhasil melewati hadangan dari tim lawan. Ia melakukan chest pass kepada Rino, lalu berlari ke arah ring lawan.

Setelah saling mengoper, akhirnya bola kembali sampai pada Zivan. Lalu ia segera melakukan shoot dan berhasil mencetak satu poin.

"Yes!" pekik Kayla. Namun ia langsung mengubah eksresinya takut-takut jika menyinggung perasaan Revina.

Nyatanya Revina tidak peduli akan hal itu, ia lebih mengkhawatirkan Noval yang terlihat mulai kesal di sana.

Kuarter dua dan tiga berhasil terlewati dengan score 19-17 yang diungguli sementara oleh tim Noval. Masih ada satu kuarter lagi yang menjadi penentu kemenangan akan berpihak pada tim mana.

"Masih belum mau nyerah?" sinis Noval yang dibalas senyuman miring oleh Zivan.

"Kata menyerah hanya untuk orang pengecut."

"Tanpa menyerah pun lo udah seperti orang pengecut!" telak Noval yang langsung berlari ke tepi lapangan untuk beristirahat yang diberi waktu hanya beberapa menit saja.

Zivan mengangkat bahunya acuh, "ya gue si santuy ae ye kan."

Revina menyambut Noval dengan memberikannya air mineral. Di sebrang sana, Kayla pun melakukan hal serupa. Noval dan Zivan saling melemparkan tatapan tajam satu sama lainnya. Jika kalian bayangkan, mereka sudah seperti dua predator yang bersiap saling memangsa.

INAPPROPRIATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang