Part-2

9.1K 623 5
                                    

Sudah 2 hari sakura kembali ke tokyo tapi ia belum berniat memberitahukan sahabat-sahabatnya atas kepulanganngya.
Dan sekarang sakura sangat merasa bosan, selalu dirumah tapi ia juga tak minat untuk pergi jalan-jalan keluar.
Sejak tadi sakura hanya mengotak-ngatik ponselnya.
" huft.. bosan" keluh sakura.
Ting.
Satu notifikasi masuk keponselnya, dengan malas ia membuka pesan whatsapp grup. Setelah melihat isi pesan tersebut, sakura melebarkan senyumnya.
Dengan waktu singkat sakura sudah berganti pakaian, buru-buru ia mengambil kunci mobilnya.
Sakura mulai melajukan mobilnya, selama perjalannya sakura menyalakan radio untuk menghilangkan kesunyian.
" ohayou minna!! Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga baik-baik saja. Oke.."
Seorang penyiar laki-laki dengan lihai berbicara tanpa ada kendala sedikitpun.
" baiklah minna~ untuk mengawali pagi yang cerah ini, saya akan putar lagu yang sedang ngehits-ngehitsnya diminggu ini. Bahkan menduduki peringat pertama ditangga chart selama beberapa minggu ini. Wah.. hebat bukan"
Sakura dengan seksama mendengarkan sang penyiar berceloteh.
" lagu yang sangat menyentuh ini bercerita tentang penyesalan seseorang karna telah meninggalkan kekasihnya demi wanita lain. Ugh... sangat menyentuh. Dan lagi lagu ini diciptakan sendiri oleh si penyanyi"
Sakura masih setia mendengarkannya.
" selain tampan dan menjadi idola banyak kaum hawa , si doi juga seorang ceo dari perusahaan yang terkenal ditokyo"
Sakura berdecak kagum dengan kehebatan si penyanyi.
" pasti kalian sudah tau kan siapa si doi...." si penyiar memberi jeda.
" siapa lagi kalau bukan uchiha sasuke!!" Ucap si penyiar lantang.
Deg!!
Sakura terkejut segera ia langsung mematikan radio, mobil yang dikendarainya sedikit oleng keluar jalur. Untung sakura langsung bisa mengendalikan mobilnya.
Sungguh sakura sudah tak ingin mendengar lagi tentang lelaki itu.
Walau sakura sudah enggan mendengar nama lelaki itu tapi setiap mendengar nama itu disebut membuat jantungnya berdegup kencang.
Ada sedikit rasa rindu menelusup kehati kecilnya.
"Sial! Kenapa selalu begini" umpat sakura dalam hati.

Tanpa sadar sakura sudah sampai disebuah kedai yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Ia memandang kedai yang bertuliskan ' kedai ichiraku ', senyum tipis tersungging dibibirnya.
"Ternyata sudah banyak yang berubah"
Ia mendorong pintu yang terbuat dari kaca. Ting! Suara lonceng yang berada diatas pintu berbunyi setiap kali ada tamu yang masuk.
Sakura langsung disambut oleh pelayan wanita berambut coklat. Si pelayan tersenyum ramah pada sakura, sakura membalas senyumnya.
Matanya mengedar keseluruh ruangan, mencari segerombolan orang.
Ah, disana.
Sakura tersenyum senang setelah melihat beberapa manusia yang ia rindukan tengah berkumpul ditempat yang sama seperti dulu.
Sakura berjalan kearah grombolan manusia itu.
" ohayou" sapa sakura ceria.
Gerombolan manusia yang tengah asik mengobrol itu berhenti seketika setelah mendengar suara seseorang yang familiar bagi mereka.
Secara serempak mereka menoleh kearah sumber suara.
Mereka semua terkejut melihat siapa si pemilik suara.
" sakura!!" Ucap mereka bersamaan.
Sakura meringis melihat keterkejutan para sahabatnya.
" ka-kau benar-benar sakura?" Tanya seorang pria berjas rapi yang memiliki rambut jabrik kuning.
Sakura memutar matanya bosan.
" tentu saja ini aku"
Si pria atau yang lebih akrab dipanggil naruto itu mengamati sakura lekat-lekat.
" wah sakura.. kapan kau pulang aku sangat merindukan mu" naruto sudah siap akan memeluk sakura jika saja sakura tak memberikan kepalan tangan untunknya.
Naruto mengerucutkan bibirnya dan bergumam tak jelas.

" kapan kau pulang sakura? Kenapa tidak memberitahukan kami?" Tanya tenten setelah mereka semua duduk dan kembali mengobrol.
" sebenarnya sudah sejak dua hari lalu" ucap sakura sambil mengaruk pipinya yang tak gatal.
" apa ? Dua hari lalu? Tega sekali kau tak langsung menghubungi kami setelah kau sampai ke tokyo" protes tenten dengan nada yang dibuat-buat.
" maafkan aku. Aku memang sengaja tak memberitahukan atas kepulangan ku kepada kalian" ucap sakura menjelaskan.
" apa kau sudah melupakan kami? "
Ucap naruto dengan mulut yang penuh dengan ramen.
Hinata selaku calon istrinya segera mencubit pinggang naruto. Naruto mengaduh sakit atas perlakuan hinata.
Sakura tersenyum, melihat kedua insan yang tengah dimabik asmara itu.
Disini ada sekitar 7 orang termasuk sakura, ada hinata, naruto, tenten, neji, shikamaru dan temari.
Mereka semua adalah pasangan kekasih, sungguh membuat sakura iri.
" asal kau tau naruto aku pulang khusus untuk datang di pernikahanmu itu" ucap sakura dengan nada yang dibuat agak sebal.
Natuto terkekeh mendengarnya " itu sudah tentu kau harus datang, kalau kau tak datang aku akan menjemputmu kekorea" mereka semua tertawa.
" apa rencanamu saat ini?" Tanya neji yang sejak tadi diam menyimak.
Sakura menyerutup jus apelnya sebelum menjawab pertanyaan neji.
" mungkin kembali lagi kekorea" jawab sakura santai.
Semua orang langsung terfokus kearah sakura. Membuat sakura agak risih ditatap seperti itu.
" sa-sakura-chan tak mau tinggal di tokyo lagi?" Hinata yang sedari tadi diam menyuarakan pendapatnya.
" bukan begitu. Sebenarnya aku sangat ingin menetap ditokyo... tapi aku mendapat tawaran bagus dirumah sakit tempat aku koas dulu" mereka semua diam menunggu sakura melanjutkan ceritanya.
" begini. Si pemilik rumah sakit menawariku menjadi dokter tetap disana. Dan aku berencana menerima tawarannya, sekaligus untuk melanjutkan studyku lagi" jelas sakura.
Sahabat-sahabtnya memandang sakura dengan kecewa.
" apa karna kau masih dendam tak ingin bertemu dengan teme sehingga kau memutuskan untuk kembali?" Tanpa berfikir naruto langsung bertanya dengan pertanyaan yang sensitif bagi sakura.
Mereka semua melotot kearah naruto,     mereka tetap diam.
" ah itu...."
Belum sempat menjawab lonceng berbunyi, membuat perhatian mereka kearah pintu.
Didepan pintu seorang pria dengan hoodie hitam serta masker dan juga kacamata yang menutipi seluruh wajahnya. Mengarah kearah sakura berkumpul, sakura menyipitkan matanya. Para sahabat sakura saling beradu pandang.
Pria miaterius itu berjalan santai ia disusul oleh seorang gadis berambut pirang panjang.
Gadis pirang itu berceloteh tak jelas kepada sipria.
Sakura membelakakan matanya menyadari siapa si gadis.
Tatapan sakura tak beralih sedikitpun dengan si gadis pirang.
Sang pria tiba-tiba menghentikan langkahnya merasa ada yang ganjal , matanya melebar walau tertutupi oleh kacamata hitam.
Onyxnya menagkap sesosok makhluk yang sangat ia rindukan selama bertahun-tahun.
Karena si pria berhenti secara tiba-tiba membuat si gadis pirang menabrak punggungnya.
" hei.. kenapa berhenti mendadakan" omel sigadis. Si pria masih bergeming ditempatnya.
Membuat si gadis jengkel , si gadis pun ikut  melihat kearah pandang si pria.
Si gadis juga tak kalah terkejutnya, ia menutup mulutnya yang terbuka debgan kedua tangan.
" sa-sakura?" Ucap si gadis pelan.
Baik naruto ataupun yang lain tak berani mengeluarkan suara, mereka memilih diam.
Sekelebet bayangan tentang masa lalunya kembali berputar diotaknya.
Mata emeraldnya terfokus pada pria berhoodie hitam.
Mungkinkah dia?
Hatinya kembali tercubit saat menyadari siapa sebenarnya pria itu.
.
.
.TBC
Terima kasih yang sudah mah membaca fanfic sampah saya.
Jika kalian berkenan silahkan tinggalkan jejak.
Kritik kalian sangat saya butukan bagi seorang pemul seperti saya🙏🙏😀😇

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang