Part-20

5.8K 397 45
                                    

" Tuan 10 menit lagi rapat akan segera dimulai " Ujar wanita berambut pendek coklat seraya memberikan setumpukan map warna warni.

Helaan nafas lelah kembali keluar dibibir tipisnya. Ia meraih tumpukan map, menggeser map-map itu kedepanya. Membuka satu persatu map tersebut, Ia kembali memijit pangkal hidungnya.

" Semua sudah siap?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandanganya dari kertas-kertas didepannya.

" Sudah Tuan. Tuan Danzo sudah dalam perjalan kesini Tuan." Ujar Matsuri selaku sekertarisnya.

" Baiklah. Kau boleh pergi."

Matsuri membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruangan bos besarnya. Lagi-lagi ia mendesah berat, sungguh. Kepalanya sangat pusing diisi oleh tumpukan kertas-kertas yang setiap harinya semakin bertambah.

Jemarinya kembali mengengam pena dan mulai mencoret disetiap lembar berkas. Ia melirik arloji hitamnya, dua jemarinya terangkat meraih kacamata mins yang bertenger diwajah tampanya. Menarik kacamata hingga terlepas dari wajahnya.

Ia bangkit dari kursi kebesaranya, merapikan sedikit jasnya yang terlihat kusut karena terlalu lama duduk. Sebelum ia benar-benar meninggalkan meja kebesaranya, Onyxnya melirik figura berukuran sedang dipojok meja. Senyum samar terpatri dibibir tipisnya.

Sasuke menghela nafas lega ketika rapat telah selesai. Tanganya meraih botol air mineral dan menenggaknya kasar, tenggorokanya berasa kering setelah dua jam lamanya ia berbicara saat rapat untuk mendapatkan tanda tangan kerja sama dari Tuan Danzo.

Tapi untunglah usahanya terbayar dengan kontrak kerja sama yang sangat panjang, melebihi target yang Sasuke harapakan.

Sementara Matsuri merapikan map-map di meja rapat, sesekali matanya melirik bos mudanya. Matsuri sangat bersyukur dapat menjadi sekertaris seorang Uchiha Sasuke. Mantan penyanyi terkenal. Matsuri memang selalu kagum melihat wajah Sasuke yang bertambah dewasa.

Matsuri mengalihkan pandanganya ketika Sasuke menatapnya tajam. " Jaga pandanganmu" Ucap Sasuke dingin dan datar.

" Maaf Tuan." Matsuri hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah memerahnya.

Sasuke memang sudah berhenti dari dunia entertaiment sekitar tiga tahun lalu. Lebih tepatnya setelah berita tiga tahun lalu, ia menjadi trending topik di Jepang, secara mendadak pula Sasuke mengumunkan bahwa ia berhenti dari dunia yang telah melambungkan namanya itu.

Berita tentang video dirinya dibandara dan juga keputusan Sasuke yang berhenti secara tiba-tiba menjadi hideline berbulan-bulan lamanya. Banyak orang yang kecewa atas keputusan Sasuke, namun mau bagaimana lagi. Sasuke adalah seorang Uchiha, darah murni Uchiha mengalir ditubuhnya. Semua keputusan yang Uchiha buat tidak akan pernah bisa diganggugugat.

" Apa jadwalku setelah ini?."

Matsuri mendongkak menatap Sasuke yang tengah memejamkan matanya, Matsuri segera membuka buku agendanya.

" Tidak ada Tuan. Setelah ini jadwal Anda kosong." Jawab Matsuri.

Sasuke menghela nafas lega " Kosongkan jadwalku sampai besok lusa." Perintah Sasuke yang langsung mendapat anggungakan dari Matsuri.
.
.
.
.
.
.

Beberapa orang memakai Baju Tindak Operasi, menghela nafas lega setelah 15 jam lamanya mereka berkutat dengan beberapa alat bedah.

Mata hijau itu tertutup sejenak memberi kode kelegaan disana, ia menghembuskan nafas lelah. Ia melepas sarung tangan yang melekat di kedua tanganya, jemari lentik nan putih bak porselen itu menarik masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Beberapa orang yang memekai pakaian yang sama denganya sibuk membereskan alat-alat bedah yang telah kotor karena noda darah.

Dokter utama yang tak lain adalah Sakura, berjalan keluar dengan rasa bahagia bercampur haru.

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang