Part-11

5.3K 362 7
                                    

Sakura memejamkan matanya, menikmati belaian dari angin sore. Suasana menenangkan seperti ini yang sakura butuhkan sekarang, mengingat begitu banyak hal yang berkecamuk di otaknya.

Drt...drt..

Suara getaran ponselnya menganggu ketengannya, membuat sakura berdecak kesal. Dengan malas ia meraih ponsel hitamnya, tanpa melihat siapa si penelfon sakura langsung meletakan ponselnya ditelingga kanannya.

" moshi-moshi.." emeraldnya masih setia bersembunyi dibalik kelopak matanya.
"...."
" apa..?!" Seketik sakura langsung membuka matanya.
"..."
" baik aku segera kesana.." tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana sakura langsung mematikan ponselnya. Ia bergegas pergi dari taman untung saja tamanya berada dipinggir jalan raya, sehingga ia tak perlu repot-repot berlari mencari taksi.

" taksi!!" Seru sakura ketika melihat taksi menuju kearahnya.

Ino mondar mandir didepan ruangan yang bertuliskan Uchiha Sasuke tak jarang ia juga mengigiti kukunya. Pertanda kalau ia sedang sangat gelisah sekarang.

Mata birunya sesekali melihat layar ponselnya, berharap seseorang segera muncul dihadapannya sekarang.
Hembusan nafas lega ketika melihat orang yang ditunggunya datang.

Nafas sakura tersengal-sengal, ia berlari ketika sudah sampai digedung theater tokyo.
" hah.. hah.. dimana mereka?"
Ino segera memberi sakura air mineral, dengan kasar sakura langsung menegak air mineral yang diberi ino.
" sebenarnya aku tak tau apa yang terjadi didalam, tapi tadi saat aku menguping..." ino memberi jeda melihat ekspresi bingung sakura.
" ya.. maksudku.. tidak sengaja mendengar ada kegaduhan didalam jadi aku segera menelfonmu" terang ino.
Bukan ino namanya kalau ia tidak kepo dengan urusan orang lain. Ya benar sedari tadi ino menguping perbincangan sebenarnya bukan peibincangan si, melainkan bentak membentak antara dua orang yang berada didalam ruangan.

Tidak menunggu lama sakura langsung membuka pintu dengan keras. Mata sakura membulat melihat penampilan kacau kedua pria yang tengah saling menatap satu sama lain.

Ino yang mengekor dibelakang sakura juga ikut terkejut, apakah mereka baru saja berkelahi setidaknya itu pertanyaan yang muncul dikepala ino.

Dengan amarah yang memenuhi dirinya, sakura menghampiri mereka tangan lentiknya mengepal menahan emosi.

" apa-apaan ini?!!" Tanya sekaligus bentak sakura kepada pria yang terduduk dilantai.

Sontak membuat kedua pria beda suria itu melihat kesumber suara. Tak hanya sasori namun sasuke juga terkejut dengan kehadiran sakura yang tiba-tiba.
Onyxnya memicing kearah belakang sakura, memberi tatapan tajam kepada asistenya sekaligus sahabatnya.
Ino yang merasa ada tatapan membunuh langsung bergidik ngeri, menyembunyikan tubuhnya dibelangkang tubuh sakura.

" sakura..." lirih saaori tak percaya.

Sakura menoleh kepria merah itu, memandang wajahnya yang lebam dan darah diujung bibirnya. Sakura menghela nafas bosan, emeraldnya bergulir ke pria satunya yang tengah menunduk.
Keadaanya tak jauh beda dengan sasori, hanya saja ia sedikit lebih parah.

" ada yang bisa jelaskan?" Ujar sakura, culas.

Sasori segera memutar otak, agar bisa menjawab pertanyaan dari sakura. Ia tak ingin sakura mengetahui alasannya bertemu dengan sasuke.

" ah itu... aku hanya tak sengaja lewat dan mampir.." bukannya menjawab dengan benar sasori malah dihadiahi tatapan mengerikan dari sakura.
Sasuke mengelengkan kepala bosan, mendengar jawaban tak masuk akal sasori.

Sakura memilih duduk ditengah-tengah sasori dan sasuke, merogoh sesuatu ditasnya. Ia menyodorkan betadin juga handsaplast kearah sasuke, dengan kaku sasuke menerimanya.
Sakura berbalik kearah sasori, memberikan sedikit betadin keluka lebamnya.
Sasuke yang melihat perlakuan sakura yang sudah sangat beda kepadanya membuat hatinya tercubit.

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang