Part-6

6.3K 440 2
                                    

Kedua keluarga itu sibuk berbincang-bincang, tapi sedari tadi sakura terlihat gelisah.
Emeraldnya tak henti-hentinya memperhatikan sekeliling mansion uchiha ini.
Dalam hati sakura berharap kalau sasuke tak ada dirumah.
Klek.
Emerald sakura langsung beralih kearah pintu kayu itu, jantung sakura berdegup kencang ia harap-harap cemas.
Pintu terbuka dengan sempurna, menampilkan sosok laki-laki berjas hitam rapih dengan mata onyx yang tajam.
Sakura menahan nafasnya, ia menelusuri laki-laki itu dari bawah sampai pada saat ia tepat mengarah kewajah laki-laki itu. Kening sakura berkerut.
" dia bukan sasuke?"
Wajahnya sangat mirip dengan sasuke tapi bedanya laki-laki yang sekarang berdiri itu memiliki kerutan dipipinya dan juga rambutnya panjang.
Laki-laki itu mendekat dan memberi hormat kepada kedua keluarga, ia tidak sendiri laki-laki itu ditemani oleh seorang perempuan yang tengah mengendong anak kecil disebelah kanannya.
Perempuan itu juga tidak beda jauh dari silaki-laki, ia memiliki mata dan warna rambut yang sama.
Emerald sakura beradu dengan onyx hangat laki-laki itu. Si laki-laki itu memandang sakura lekat-lekat membuat sakura jadi salah tingkah dibuatnya.
Si laki-laki menjentikkan tangannya.
" ah aku ingat, apa kau sakura?"
Suara itu, terasa familiar ditelinga sakura. Sakura terus berusaha mengingat siapa laki-laki itu.
Oh ya ampun sakura baru ingat sekarang. Sakura berjalan mendekat kearah laki-laki itu.
" apa kau itachi-nii?"
Itachi uchiha selaku kakak dari sasuke tersenyum manis kearah sakura.
" wa dan siapa wanita cantik dibelakang itachi-nii?" Tanya sakura sambil melirik kebelakang itachi.
" ah dia istri dan anakku sakura, izumi uchiha dan tetsu uchiha" itachi memperkenalkan istrinya yang ia nikahi 3 tahun lalu dan anaknya yang baru berusia 2 tahun.
Sakura berojigi hormat, ia menyikut pingul itachi.
" ternyata ada wanita cantik yang mau dengan laki-laki keriput sepertimu ya hihi" bisik sakura pada itachi.
Itachi gantian menjitak kepala sakura pelan.
" dasar kau ini, tentu saja tidak ada yang akan menolak ketampananku ini sakura" itachi membenarkan dasi dan memebusungkan dadanya.
Sakura memutar matanya bosan. Sakura dan itachi dulu lebih dekat ketimbang dengan sasuke, itachi lebih hangat dan mudah untuk diajak bercanda.
Sehingga ketika sakura berada dirumah uchiha, sakura akan menghabiskan banyak waktu dengan itachi. Mereka sudah seperti adik dan kakak sungguhan.

Acara makan malam akan segera dimulai setelah menghabiskan waktu untuk berbincang diruang keluarga uchiha. Sekarang kami sedang menuju ruang makan uchiha.
Itachi berjalan disebelah sakura, ia sedikit mendekatkan diri pada sakura.
" apa kau sudah bertemu sasuke?".
Sontak pertanyaan itachi membuat langkah sakura berhenti.
Sakura kembali dari lamunannya ia kemudian menyusul yang lain. Sakura memilih tidak menjawab pertanyaan dari itachi.
Mereka semua sudah sampai diruang makan keluarga uchiha, sang kepala keluarga mempersilahkan sakura dan kedua orang tuannya untuk duduk.
" oka-san apa sasuke tidak ikut acara ini?" Tanya itachi sambil melirik sakura.
Sakura melotot kearah itachi.
" tadi kaa-san sudah bilang dan sasuke juga bilang akan datang. Tapi kenapa belum muncul ya dari tadi?" Mikoto sesekali melihat kearah pintu berharap sasuke akan segera datang.
" soalnya ada yang sudah tidak sabar bertemu dengan adikku tersayang..." ucap itachi sambil mengedipkan sebelah matanya genit.
Semua orang melihat kearah sakura dengan senyum yang aneh menurut sakura.
Wajah sakura sudah merah seperti kepiting rebus sejak itachi menyinggung tentang sasuke, sekarang sakura menjadi bahan bullyan dari kedua belah pihak.

Bruk!
" tuan!"
Semua orang yang sedang menertawakan sakura berhenti serelah mendengar teriakkan dari salah satu pelayaan.
" tuan sasuke! Bangun.. tuan!".
Mendengar ada kegaduhan diluar membaut semuanya keluar dari ruang makan menuju arah suara.

Semuannya terkejut melihat sasuke yang sudah tergeletak dilantai dan seorang pelayan yang sedang menguncang-guncangkan tubuhnya.
Mikoto langsung menghampiri sasuke.
" sasuke.. bangun nak... sasuke kau kenapa?" Ucap mikoto khawatir.
Sakura dengan insting seorang dokternya juga ikut menghampiri sasuke.
Sakura memeriksa denyut nadinya, hembusan nafas lega keluar dari mulut sakura.
" dia hanya pingsan baa-san" mikoto memandang sakura dengan lega.
" syukurlah... juugo bawa sasuke kekamarnya" perintah mikoto pada salah satu pelayan yang berbadan besar.
" sebaiknya aku bawa peralatan medisku" sakura segera bergegas menuju mobilnya untuk mengambil peralatan medisnya.
Untung saja sakura selalu membawa peralatan medisnya kemana pun.

Sasuke sudah dibaringkan diranjang king sizenya. Mikoto duduk tepat disebelah sasuke tangannya mengosok-gosok tangan sasuke yang dingin mencoba memberi kehangatan pada anak bungsunya.

Sakura datang dengan tas yang berisi perlangkapan medisnya, sakura langsung menghampiri sasuke yang tengah berbaring lemah.
Mikoto segera menyingkir untuk memberi ruang agar sakura dapat memeriksa sasuke dengan leluasa.
Sakura mengeliarkan testopkopnya , ia taruh di kedua telinganya dan ujung yang berbentuk bulat ia tempel pada dada bidang sasuke.
Tidak membutuhkan waktu lama sakura selesai memeriksa sasuke.
" bagaimana?" Tanya mikoto.
" asam lambungnya naik. Sepertinya akhir-akhir ini sasuke kurang istirahat dan makanya juga kurang teratur. Tidak perlu khawatir baa-san sasuke baik-baik saja" ucap sakura menenangkan mikoto.
Mikoto lega dengan penuturan sakura.
Sakura mengeluarkan infus dan menyuntikkannya pada tangan kekar  sasuke.
" kapan sasuke akan sadar?" Tanya itachi.
" besok dia juga sudah sadar. Dan sebaiknya jangan biarkan sasuke bekerja dulu" ucap sakura yang masih sibuk memberi infus pada tangan sasuke.
" sebaiknya saya telfon dokter tsunade dulu.." mikoto hendak mengeluarkan ponselnya tapi terhenti ketika mendemgar suara dari suaminya.
" tsunade sedang keluar negri ia baru berangkat kemarin sore" mikoto memandang suaminya.
" lalu siapa yang akan merawat sasuke. Kita tidak bisa membiarkan orang sembarangan merawatnya" mikoto mulai panik.
Sakura masih sibuk dengan pasiennya sasuke dan tidak memperhatikan pembicaraaan mereka.

" kau tenang saja mikoto.." mebuki menghampiri mikoto dan memeluk pundak sahabatnya itu.
" kan ada sakura yang akan merawat sasuke. Jadi kau tidak perlu khawatir, iya kan sakura" merasa namanya dipanggil sakura menoleh kearah ibunya.
" he?"
" benarkah sakura kau mau merawat sasuke?" Tanya mikoto penuh harap.
" apa-" belum sempat sakura menjawabnya mebuki langsung memotong ucapan anaknya.
" tentu saja.."
Sakura hanya bisa menarik nafasnya pasrah, ia ingin sekali menolaknya tapi melihat wajah mikoto yang penuh harap membuat sakura tak tega jika memolaknya.
.
.
.
.
Sakura dengan santai memakan sarapannya, tiga haruno itu sarapan dengan suasana hening tidak seperti biasanya.
" ya sakura kau sebaiknya langsung kerumah sasuke saja." Mebuki memulai pernincangan.
Alis sakura berkedut, untuk apa ia harus kerumah uchiha lagi.
" untuk apa?" Tanya sakura santai.
Mebuki tersenyum kecut.
" ya tentu saja untuk merawat pasienmu, sasuke"
Oh ya ampun sakura lupa.
" baiklah sebentar lagi aku berangkat" ucap sakura malas.

Kenapa juga sakura harus mengiyakan ucapan ibunya kemarin malam. Seharusnya sakura bilang saja kalau dia sedang sibuk kan enggak usah repot-repot ngurus sasuke.
Sakura memakirkan mobilnya didepan mansion uchiha. Sakura keluar dari mobil dan disambut oleh pelayan wanita.
Sakura langsung pergi menuju lantai dua dimana kamar sasuke berada. Tangan kananya membawa sebuah kantung plastik putih yang berisi obat-obatan untuk sasuke.
Sakura menyempatkan diri untuk pergi keapotek terlebih dahulu.
Klek!
Pintu kayu itu dibuka sakura dengan pelan, sakura mengintip kekamar terlebih dahulu sebelum membuka pintu kayu itu dengan lebar.
Mata emeraldnya terbuka lebar ada aura marah ketika melihat kamar sasuke kosong.
Sakura langsumg turun kebawah dengan buru-buru.
" hei kau..!" Panggil sakura pada salah satu pelayan yang kebetulan lewat.
" iya nona?" Jawab si pelayan sopan.
" dimana sasuke? Kenapa tidak ada dikamarnya?" Tanya sakura.
" ah tuan sasuke tadi pergi "
" pergi kemana?" Nada suara sakura sedikit meninggi.
" maaf nona saya tidak tau" pelayan wanita itu sedikit takut dengan sakura.
" sial! Kemana kau sasuke?" Tanya sakura entah pada siapa.
Sakura menyuruh pelanyan itu untuk pergi. Tanpa berpikir panjang lagi sakura langsung menelfon seseorang.
Tidak butuh waktu lama berbincang dengan orang disebrang sana, sakura langsung mematikan telfonya dan bergegas kemobilnya.

Dengan sedikit mengebut sakura terus mengumpat didalam mobil. Ia benar-benar marah sekarang.
Sakura memakirkan mobil dengan kasar membuat orang-orang disekitarnya memandangnya bingung.

Taman dipinggir kota tokyo ini sedang rame dari biasanya, pasalnya sedang diadakan syuting dan begitu banyak orang khususnya kaum hawa yang tengah antei untuk menonton sang idola bermain perannya.
" oke scene pertama kita mulai! Ayo-ayo bergegas semuanya!" Seru sang sutradara.
" apa kau benar baik-baik saja sasuke?" Tanya kakashi khawatir melihat wajah pucat sasuke
"Hn" jawaban ambigu yang selalu tak jelas artinya.
Sasuke berdiri dan bersiap kelokasi syuting tapi langkahnya terhenti ketika mendengar keributan diarea luar keamanan.

TBC.
Maaf updatenya lama,,, 🙏soalnya akhir-akhir ini saya sibuk.
Hmm... sepertinya penikmat cerita saya makin lama makin menurun😥 saya maklum saja hehe tapi terima kasih buat kalian yang masih setia baca cerita saya.
Semangat terus💪

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang